POJOKNULIS.COM - Sering mengantuk atau mudah mengantuk adalah kondisi yang sering dialami oleh banyak orang. Biasanya, rasa kantuk ini disebabkan oleh kurangnya jam tidur, kelelahan, atau perubahan pola tidur.
Namun, tahukah Anda bahwa sering mengantuk juga bisa menjadi ciri-ciri penyakit tertentu? Ya, ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan seseorang sering mengantuk atau mudah mengantuk.
Jika Anda merasa kantuk Anda tidak normal atau berlebihan, sebaiknya Anda waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter.
Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan:
1. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang ditandai dengan ketidakmampuan menahan rasa ingin tidur yang terjadi secara berkelanjutan di luar waktu tidur normal. Orang dengan narkolepsi bisa tertidur secara tiba-tiba di siang hari, bahkan saat sedang melakukan aktivitas seperti bekerja, belajar, atau berkendara.
Selain itu, orang dengan narkolepsi juga bisa mengalami gejala lain, seperti kehilangan kontrol otot (katapleksi), halusinasi saat tertidur atau bangun, dan kelumpuhan tidur.
Penyebab narkolepsi belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan dengan gangguan sistem saraf pusat yang mengatur siklus tidur dan bangun. Narkolepsi tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup.
2. Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi akibat kurangnya hormon insulin atau resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi.
Jika glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel, maka akan menumpuk di dalam darah dan menyebabkan berbagai komplikasi. Salah satu gejala diabetes adalah sering mengantuk atau mudah lelah. Ini karena tubuh tidak bisa mendapatkan energi yang cukup dari glukosa darah.
Selain itu, gejala diabetes lainnya adalah sering buang air kecil, haus berlebihan, lapar terus-menerus, penurunan berat badan tanpa sebab, luka yang sulit sembuh, dan penglihatan kabur.
Diabetes bisa dicegah dan dikontrol dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, menghindari rokok dan alkohol, serta mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter.
3. Anemia
Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin di dalam darah berkurang di bawah batas normal. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Jika jumlah hemoglobin berkurang, maka tubuh akan kekurangan oksigen dan menyebabkan rasa lelah dan kantuk. Penyebab anemia bisa bermacam-macam, seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan kronis, penyakit kronis, infeksi, kerusakan sumsum tulang belakang, atau kelainan genetik.
Gejala anemia selain lelah dan kantuk adalah pucat, sesak napas, jantung berdebar-debar, pusing, sakit kepala, dan mudah memar.
Anemia bisa diobati dengan mengatasi penyebabnya. Misalnya dengan mengonsumsi suplemen zat besi atau vitamin B12 jika anemia disebabkan oleh kekurangan nutrisi tersebut.
Selain itu, anemia juga bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan zat besi dan vitamin B12.
4. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup. Hormon tiroid berperan dalam mengatur metabolisme tubuh dan mempengaruhi fungsi organ-organ penting lainnya, seperti jantung, otak, dan ginjal.
Jika hormon tiroid berkurang, maka metabolisme tubuh akan melambat dan menyebabkan rasa lelah dan kantuk.
Penyebab hipotiroidisme bisa bermacam-macam, seperti radang kelenjar tiroid (tiroiditis), pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid (tiroidektomi), pengobatan radiasi pada kelenjar tiroid, kekurangan yodium, atau kelainan bawaan.
Gejala hipotiroidisme selain lelah dan kantuk adalah peningkatan berat badan, kulit kering, rambut rontok, suara serak, sembelit, depresi, dan menstruasi tidak teratur.
Hipotiroidisme bisa diobati dengan mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon tiroid sintetis. Obat-obatan ini harus diminum seumur hidup dan dosisnya harus disesuaikan dengan hasil pemeriksaan darah secara berkala.
Selain itu, hipotiroidisme juga bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung yodium yang cukup, seperti ikan laut, rumput laut, telur, susu, dan garam beryodium.
5. Depresi
Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, tidak berharga, atau tidak bersemangat yang berlangsung lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Depresi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, trauma, masalah pribadi atau sosial, faktor genetik, atau gangguan kimia otak.
Salah satu gejala depresi adalah sering mengantuk atau mudah lelah. Ini karena depresi bisa memengaruhi pola tidur seseorang. Ada yang mengalami insomnia atau kesulitan tidur dan ada yang mengalami hipersomnia atau tidur berlebihan. Kedua kondisi ini bisa menyebabkan rasa kantuk di siang hari.
Selain itu, gejala depresi lainnya adalah hilangnya minat atau kesenangan dalam melakukan hal-hal yang biasanya disukai, perubahan nafsu makan atau berat badan, perasaan bersalah atau tidak berguna, kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
Depresi bisa diobati dengan psikoterapi dan obat-obatan antidepresan. Psikoterapi adalah proses komunikasi antara pasien dengan psikolog atau psikiater untuk membantu pasien mengenali dan mengatasi masalah-masalah yang menjadi penyebab depresi.
Obat-obatan antidepresan adalah obat-obatan yang bekerja dengan memperbaiki keseimbangan kimia otak yang terganggu akibat depresi.
Selain itu, depresi juga bisa dicegah dengan menjaga pola hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menghindari rokok dan alkohol, serta memiliki dukungan sosial yang baik.
Itulah beberapa penyakit yang bisa menjadi ciri-ciri sering mengantuk atau mudah mengantuk. Jika Anda merasa kantuk Anda tidak normal atau berlebihan dan mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jangan biarkan rasa kantuk Anda menjadi tanda-tanda penyakit yang serius!