POJOKNULIS.COM - Kita pasti pernah mendengar ada seseorang yang mengalami gejala kekurangan darah. Dalam dunia kesehatan lebih dikenal dengan sebutan Anemia.
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau hemoglobin, yaitu protein yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Penyakit ini bisa menyebabkan berbagai gejala, seperti lelah, pucat, pusing, sesak napas, dan mudah marah. Anemia dapat bersifat ringan hingga berat, sementara hingga kronis, tergantung pada penyebabnya.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan anemia, antara lain:
Kekurangan zat besi
Zat besi adalah salah satu bahan pembentuk hemoglobin. Jika asupan zat besi dari makanan tidak mencukupi atau tubuh tidak mampu menyerap zat besi dengan baik, maka produksi hemoglobin akan terganggu.
Kekurangan zat besi dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang, menstruasi yang berlebihan, kehamilan, atau penyakit tertentu, seperti celiac atau Crohn.
Kehilangan darah
Darah yang keluar dari tubuh secara berlebihan dapat mengurangi jumlah sel darah merah dan hemoglobin. Kehilangan darah dapat terjadi akibat luka, operasi, perdarahan lambung atau usus, wasir, atau cacing tambang.
Penghancuran sel darah merah
Sel darah merah memiliki umur sekitar 120 hari sebelum digantikan oleh sel baru. Namun, dalam beberapa kondisi, sel darah merah dapat rusak atau hancur lebih cepat dari biasanya.
Hal ini disebut sebagai anemia hemolitik. Anemia hemolitik dapat diturunkan secara genetik atau dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, obat-obatan, atau racun.
Gangguan sumsum tulang
Sumsum tulang adalah tempat pembentukan sel darah merah. Jika sumsum tulang mengalami kerusakan atau gangguan, maka produksi sel darah merah akan menurun atau berhenti.
Hal ini disebut sebagai anemia aplastik. Anemia aplastik dapat disebabkan oleh infeksi virus, paparan radiasi atau zat kimia, obat-obatan tertentu, atau penyakit autoimun.
Untuk mendiagnosis anemia, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah. Tes darah meliputi hitung darah lengkap (CBC) untuk mengukur jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin, serta tes lain untuk menentukan jenis dan penyebab anemia.
Pengobatan anemia tergantung pada jenis dan penyebabnya. Beberapa cara mengobati anemia adalah:
Suplemen zat besi
Jika anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, dokter akan memberikan suplemen zat besi untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Suplemen zat besi sebaiknya diminum saat perut kosong, setidaknya 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Suplemen vitamin B12 dan asam folat
Jika anemia disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau asam folat, dokter akan memberikan suplemen vitamin tersebut untuk membantu pembentukan sel darah merah yang normal.
Suplemen vitamin B12 bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau tablet sublingual (diletakkan di bawah lidah). Suplemen asam folat biasanya diberikan dalam bentuk tablet oral.
Transfusi darah
Jika anemia disebabkan oleh kehilangan darah yang banyak atau penghancuran sel darah merah yang cepat, dokter mungkin akan melakukan transfusi darah untuk mengganti darah yang hilang atau rusak.
Transfusi darah dilakukan dengan cara menyuntikkan darah donor ke pembuluh darah pasien melalui jarum infus.
Transplantasi sumsum tulang
Jika anemia disebabkan oleh gangguan sumsum tulang yang berat, dokter mungkin akan melakukan transplantasi sumsum tulang untuk mengganti sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang sehat dari donor.
Transplantasi sumsum tulang dilakukan dengan cara menyuntikkan sel-sel sumsum tulang donor ke pembuluh darah pasien melalui jarum infus.
Anemia dapat dicegah dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat, seperti daging merah, ikan, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Selain itu, hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehilangan darah atau penghancuran sel darah merah, seperti cedera, infeksi, obat-obatan tertentu, atau racun.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan anemia hemolitik, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Anemia adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Oleh karena itu, penting untuk mencegah dan mengobati anemia dengan cara menjaga pola makan sehat dan seimbang, minum cukup air putih, menghindari paparan zat kimia beracun, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, dan segera berkonsultasi dengan dokter bila mengalami gejala anemia.