Apa itu Tourette Syndrome, Bisakah Disembuhkan? Berikut Penjelasannya

POJOKNULIS.COM - Tourette Syndrome (TS) adalah gangguan neurologis yang menyebabkan orang mengalami tics atau gerakan spontan, terkadang disertai dengan suara atau ucapan yang tidak terkontrol. TS biasanya mulai terlihat pada masa kanak-kanak, umumnya pada usia antara 5 hingga 18 tahun.

Meskipun Tourette Syndrome dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, tetapi sebagian besar orang dengan kondisi ini dapat hidup dengan normal.

Penemuan awal tentang TS dilaporkan oleh Jean-Marc Gaspard Itard pada tahun 1825, ketika ia mengamati seorang anak laki-laki yang mengalami tics. Namun, istilah "Tourette Syndrome" berasal dari nama seorang neurologis Prancis bernama Georges Gilles de la Tourette, yang pertama kali menggambarkan sindrom ini secara rinci pada tahun 1885.

Sejak saat itu, para ilmuwan telah mempelajari penyebab dan pengobatan Tourette Syndrome. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam perkembangan Tourette Syndrome.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan riwayat keluarga Tourette Syndrome memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini. Sementara itu, penelitian lain menunjukkan bahwa gangguan kimia di otak juga dapat menjadi penyebabnya.

Tourette Syndrome pada dasarnya disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di dalam otak. Zat kimia yang disebut neurotransmitter yang membantu mengirimkan pesan antar sel saraf dalam otak ternyata tidak bekerja sebagaimana mestinya pada orang dengan Tourette Syndrome. Kemudian, hal tersebut menyebabkan ketidakmampuan otak untuk menghambat gerakan atau suara yang tidak diinginkan.

Tics yang terjadi pada Tourette Syndrome terbagi menjadi dua jenis, yaitu tics motorik dan tics vokal.

Tics motorik melibatkan gerakan fisik, seperti gerakan wajah atau kepala, menggeleng, atau mencubit diri sendiri. Sedangkan tics vokal melibatkan suara atau ucapan, seperti suara moncong, mengucapkan kata atau frasa yang tidak relevan, atau mengulang kata-kata orang lain.

Tourette Syndrome dapat didiagnosis oleh seorang dokter berdasarkan riwayat medis dan gejala seseorang. Tidak ada tes tunggal yang dapat mendiagnosis Tourette Syndrome.

Namun jika dicurigai Tourette Syndrome, dokter dapat melakukan tes untuk mengecualikan kemungkinan kondisi medis lain yang memiliki gejala serupa.

Pengobatan untuk Tourette Syndrome dapat berupa obat-obatan atau terapi perilaku. Beberapa obat seperti antidepresan, antipsikotik, dan obat anti-kejang dapat membantu mengurangi gejala.

Terapi perilaku juga dapat membantu individu dengan TS belajar mengelola dan mengurangi tics mereka. Terapi perilaku seperti terapi perilaku kognitif, terapi perilaku, dan terapi relaksasi, dapat membantu orang dengan Tourette Syndrome belajar cara mengendalikan tics mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Dalam banyak kasus, Tourette Syndrome tidak mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, bagi orang yang menderita Tourette Syndrome, tics dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka, terutama jika tics yang mereka alami menyebabkan ketidaknyamanan fisik atau sosial. Oleh karena itu, dukungan keluarga dan teman-teman dapat sangat penting bagi seseorang yang menderita Tourette Syndrome. (*)

Baca Juga