POJOKNULIS.COM - Dewasa ini banyak sekali kawula muda yang tertarik membahas mental illness, dan salah satu topik yang menarik adalah gejala bipolar. Baik di tongkrongan cafe, tempat kerja, bahkan hingga tongkrongan akademis juga banyak yang tertarik dengan topik ini.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan semenjak isu bipolar ramai dibicarakan, banyak sekali orang-orang yang self-diagnosis bahwa dirinya adalah orang yang bipolar. Padahal orang tersebut sama sekali belum pernah konsultasi kepada profesional, dan ada yang hanya bermodal kuis-kuis tebak kepribadian.
Repotnya adalah banyak yang kemudian menjadikan ini sebagai tameng agar orang-orang memaklumi perubahan perilakunya yang kadang merugikan orang lain bahkan perusahaan tempatnya bekerja. Dan bila ditegur, biasanya malah temperamental dan berusaha menyerang balik orang yang menegurnya.
Pada gilirannya hal ini bisa merugikan diri sendiri, orang lain dan perusahaan.
Tetapi tahukah kamu, bahwa tidak semua gejolak mood yang berubah bisa dikatagorikan bipolar? Mungkin kamu juga pernah mendengar istilah mood swing. Untuk tahu perbedaannya, mari simak ulasan berikut.
1. Bipolar
Secara umum bipolar adalah gejala psikologis dimana seseorang akan mengalami perubahan keadaan hati yang sangat drastis dalam jangka waktu tertentu. Bipolar sendiri terdiri dari dua kata yakni bi dan polar. Bi berarti dua, polar artinya berlawanan.
Sehingga bisa dipahami juga sebagai perubahan mood yang berlawanan secara drastis dan terkadang tanpa sebab yang jelas. Kondisi yang kontradiksi biasanya disebut dengan kondisi manik dan kondisi depresif.
Kondisi manik adalah kondisi mood seseorang yang berada pada tahap yang tinggi dan positif. Misalnya saja ia sedang sangat humoris, penuh semangat yang berapi-api, bahkan kondisi kecerdasan juga sedang prima.
Sedangkan kondisi depresif adalah lawan dari kondisi manik. Perasaan yang sangat rendah menyelimuti pengidap sehingga aura, sikap dan perilakunya terkesan cukup negatif. Bahkan terkadang sampai pada tahap merasa dirinya dan hidupnya tidak lagi berarti.
Bipolar disorder sekurang-kurangnya dibagi menjadi tiga jenis, yakni bipolar 1, bipolar 2 dan siklotimia.
Bipolar 1 biasanya memiliki satu fase manik selama 2 minggu-4 bulan yang kemudian beralih pada kondisi depresif. Sedangkan bipolar 2 masa peralihannya lebih cepat hingga hanyaa berjarak 4 hari untuk peralihannya.
Terakhir siklotimia, kondisi ketidakstabilan suasana hati lebih kronis. Kondisi siklotimia juga dikenal sebagai kondisi langka bipolar.
Secara umum, orang yang mengidap bipolar disorder dapat dilihat dari ciri-ciri berikut:
- Mengekspresikan rasa bahagia secara berlebihan.
- Ketika berbicara, temponya cepat dan sukar dipahami.
- Memiliki masalah dengan waktu tidur.
- Sering berhalusinasi dan tidak bisa membedakan mana yang nyata dan yang khayalan.
- Sering gelisah dan tidak bisa diam (anteng).
- Tingkat kewaspadaan sangat tinggi dan mudah parno.
Sebagai informasi tambahan, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2016 ada sekitar 60 juta penderita gangguan bipolar atau bipolar disorder di dunia yang terus menunjukkan peningkatan jumlah di setiap tahunnya. Untuk penyebab terjadinya bipolar sendiri masih belum bisa diketahui secara pasti, tetapi stres berlebihan juga dipercaya berpengaruh.
2. Mood Swing
Mood swing merupakan kondisi dimana seseorang mengalami perubahan keadaan hati dengan sangat drastis, atau sering diibaratkan seperti roller coaster.
Dari yang tadinya memiliki mood yang baik (good mood) tiba-tiba anjlok menjadi bad mood. Perubahan perasaannya pun biasanya terjadi tanpa sebab yang jelas dan yang memengaruhi mood terjadi pula dengan cepat.
Secara umum, setiap orang berpotensi mengalami mood swing sehingga itu adalah hal yang normal. Menjadi bermasalah ketika mood swing tersebut sudah sampai mengganggu bahkan menurunkan produktivitas sehari-hari.
Jika sudah sampai tahap itu, maka mood swing bisa menjadi pertanda atau indikasi gangguan mental tertentu, salah satunya bipolar. Orang yang mood swing belum tentu bipolar, tetapi orang yang bipolar sudah pasti mood swing karena mood swing juga merupakan salah satu gejala bipolar.
Nah, setelah kamu mengetahui perbedaan keduanya, diharapkan bisa lebih bijak dalam menyimpulkan apakah seseorang hanya mengalami mood swing atau sudah pada level bipolar. Pada akhirnya akan lebih baik dan bijak jika kamu berkonsultasi langsung kepada ahlinya.
Kelola stres dengan baik, hindari lingkungan toxic, rutin berolahraga dan tidur dengan cukup akan membantu kamu untuk terhindar dari kedua hal tersebut. (*)