Apa Saja yang Menyebabkan Kolesterol Tinggi di Usia Muda?

POJOKNULIS.COM - Memiliki tubuh yang sehat saat usia muda mungkin sudah biasa. Tetapi tak jarang anak muda sekarang banyak yang sudah mengidap penyakit yang umumnya diderita oleh orang dengan usia lanjut. Salah satu keluhan yang terjadi yakni kadar kolesterol tinggi saat usia muda.

Kolesterol adalah senyawa lemak yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun sel-sel dan memproduksi hormon. Namun, jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, maka dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada jantung dan pembuluh darah.

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang disebut aterosklerosis. Plak ini dapat menyempitkan atau bahkan menyumbat aliran darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gangguan sirkulasi lainnya.

Kolesterol tinggi biasanya dikaitkan dengan orang-orang yang sudah berusia lanjut, karena faktor usia memang dapat memengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh.

Namun, kolesterol tinggi juga bisa dialami oleh orang-orang yang masih muda, bahkan anak-anak dan remaja. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, karena kolesterol tinggi di usia muda dapat berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.

Faktor yang Mempengaruhi Anak Muda Memiliki Kolesterol Tinggi

Lalu, apa saja yang menyebabkan kolesterol tinggi di usia muda? Berikut ini adalah beberapa faktor penyebabnya:

Faktor Genetik

Salah satu penyebab kolesterol tinggi di usia muda adalah faktor genetik atau keturunan. Ada beberapa kelainan genetik yang dapat menyebabkan tubuh tidak mampu mengatur kadar kolesterol dengan baik, sehingga kolesterol menumpuk dalam darah.

Salah satu kelainan genetik tersebut adalah hiperkolesterolemia familial (FH), yang ditandai dengan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang sangat tinggi sejak lahir.

FH merupakan kondisi yang jarang terjadi, namun sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit jantung koroner di usia muda.

Pola Makan yang Tidak Sehat

Salah satu penyebab utama kolesterol tinggi di usia muda adalah pola makan yang tidak seimbang, kaya akan lemak jenuh, kolesterol, dan gula tambahan.

Konsumsi makanan olahan, makanan cepat saji, camilan yang tinggi lemak, serta minuman manis dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh. Selain itu, kurangnya asupan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan juga dapat mempengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh.

Kurangnya Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, karena dapat meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) yang berfungsi membersihkan plak dari dinding arteri.

Namun, banyak orang yang kurang aktif secara fisik, terutama di era digital saat ini. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh, termasuk kolesterol.

Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit kronis lainnya yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.

Kebiasaan Merokok

Merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satu dampak negatif merokok adalah meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Hal ini karena rokok mengandung nikotin dan zat kimia lainnya yang dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko pembekuan darah. Selain itu, rokok juga dapat menurunkan kadar HDL (kolesterol baik) dalam tubuh, sehingga memperburuk kondisi kolesterol tinggi.

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Pertama adalah mengubah pola makan menjadi lebih sehat dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, kolesterol, dan gula tambahan, seperti gorengan, daging berlemak, susu full cream, kue, dan minuman manis. Sebaliknya, perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan serat, omega-3, dan antioksidan, seperti sayur, buah, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun.

Kedua, untuk menjaga kolesterol agar tidak naik bisa dilakukan dengan berolahraga secara teratur, yaitu melakukan aktivitas fisik yang meningkatkan denyut jantung dan membakar kalori, seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau aerobik. Olahraga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.

Ketiga, mengurangi aktifitas merokok atau bahkan berhenti merokok, karena rokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah. Selain itu, rokok juga dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.

Keempat, menjaga asupan makan dan mengontrol berat badan, karena kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Menurunkan berat badan secara bertahap dan sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Terakhir, hindari pikiran yang terlalu berat dan kurangi stres, karena stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Anda dapat mengelola stres dengan cara meditasi, yoga, relaksasi, hobi, atau berkonsultasi dengan ahli jika perlu.

Selain cara-cara di atas, Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi tubuh.

Obat-obatan ini biasanya ditujukan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) atau meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Namun, obat-obatan ini harus dikonsumsi sesuai dengan resep dan anjuran dokter.

Generasi muda sebaiknya bisa menjadi contoh untuk bisa tetap menjaga kesehatan dengan baik dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat.

Selain bermanfaat untuk diri sendiri, memiliki tubuh yang sehat juga menjadi investasi jangka panjang yang penting untuk dijaga. Karena, dengan tubuh yang sehat aktifitas dan pekerjaan apapun bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Baca Juga