POJOKNULIS.COM - Berawal dari inisiasi Banyumas creative collaboration, Kecamatan Sokaraja merencanakan program baru yang bernama Sokaraja Punya Cerita. Sesuai dengan namanya, program ini membawa masyarakat atau pengunjung berkenalan dengan cerita-cerita yang ada di Sokaraja.
Dalam SPC ini banyak daya tarik Sokaraja yang diangkat dalam bentuk galeri seni, pasar lokal, dan kebudayaan. Tujuan utamanya sendiri ialah ekonomi masyarakat Sokaraja yang diharapkan dapat mengalami peningkatan melalui kegiatan tersebut.
Lalu bagaimana konsep kegiatannya? Program berkelanjutan yang diharapkan akan ada setiap bulan ini mengajak masyarakat untuk jalan-jalan sembari menikmati cerita Sokaraja. Masyarakat diajak jalan santai bersama pada acara bernama Mlampah Sareng, diikuti juga oleh para komunitas yang turut berpartisipasi.
Dalam Mlampah Sareng, sudah ada rute perjalanan yang dipersiapkan. Di sepanjang perjalanan masyarakat dapat bernostalgia atau melihat lebih dalam Sokaraja dari sisi yang mungkin belum banyak diketahui.
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati produk-produk UMKM Sokaraja yang akan dijajakan dalam pasar lokal. Ketika pengunjung berjalan-jalan, mereka dapat menemukan daya tarik kota ini dan mengenal sejarah serta budaya di dalamnya. Rasanya bukan hanya itu, pengunjung juga dapat teringat kembali pada kenangan dan ceritanya dengan Sokaraja.
Kegiatan ini sekaligus berfokus pada aktivasi bangunan-bangunan lama yang ada di Sokaraja agar dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat yang melewatinya. Aktifnya kawasan yang berisi bangunan tua merupakan bentuk creative place making, yang dapat dimanfaatkan untuk banyak hal.
Sumber: Dimas Prabowo/Radar Banyumas
Sokaraja memang terkenal dengan beberapa ciri khas kota. Selain kulinernya yang melekat pada masyarakat, Sokaraja juga memiliki infrastruktur kota yang unik. Sokaraja memiliki cerita tersendiri soal bangunan tuanya, khususnya pada daerah perkotaan.
Kota ini merupakan salah satu pusat perniagaan terlama. Tidak heran banyak sekali bangunan tua beserta bagian bangunannya yang tidak diubah sejak jaman dulu yang digunakan untuk sektor niaga, misalnya seperti pertokoan dan pabrik.
Bangunan cagar budaya tersebut memiliki ceritanya masing-masing. Sokaraja Punya Cerita membagikan kisahnya kepada masyarakat melalui sebuah bangunan yang disebut Rumah Anugerah.
Rumah Anugerah menjadi titik simpul dalam kegiatan SPC yang dibuka perdana pada 11 Februari 2023. Di rumah tersebut masyarakat dapat bercerita dan tentunya melihat cerita Sokaraja melalui galeri seni dan literasi.
Banyak seni kebudayaan Sokaraja menjadi cagar budaya yang perlu dilestarikan, seperti halnya lukisan Sokaraja dan batik. Dalam Rumah Anugerah, seni lukis dan warisan budaya lainnya akan dipamerkan bersamaan dengan literasi yang mengkomunikasikan cerita Sokaraja, konsepnya sama seperti ketika berada dalam galeri seni.
Selain mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, acara ini juga berkolaborasi dengan beberapa komunitas di Banyumas seperti komunitas sepeda tua dan mobil combi. Para komunitas yang turut hadir dalam acara ini tidak hanya menunjukkan eksistensinya, tetapi juga mengangkat cerita seputar Sokaraja dan Banyumas melalui ceritanya tersendiri. (*)