POJOKNULIS.COM - Di antara berbagai bangunan di kawasan Sokaraja, Banyumas, terdapat beberapa gedung klasik dan cagar budaya. Bangunan itu sudah ada sejak zaman kolonial.
Salah satunya adalah SD Kristen Sokaraja yang lokasinya ada di Jl. Budi Utomo No. 46 / V, Sokaraja Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dengan kode pos 5318.
Sekilas, bentuk bangunan SD Kristen Sokaraja nampak sederhana. Namun jika diperhatikan lebih dekat, bentuk bangunan sekolah ini berbeda dari bangunan sekolah pada umumnya.
Bangunan sekolah ini masih sangat kental dengan ciri khas bangunan pada masa kolonial. Seperti pintu dan ventilasi yang terbuat dari kayu jati berkualitas dengan kisi-kisi yang cukup lebar dan tinggi, serta dinding-dinding bangunan yang tebal.
Berbeda dengan bangunan sekolah umumnya yang memiliki pintu dan jendela ukuran standar atau lebih kecil, dan tembok-tombok yang lebih tipis dari pada masa penjajahan.
Pengelola SD Kristen Sokaraja sempat merenovasi kayu di bagian atas gedung yang sudah lapuk dengan tembok karena takut akan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
Namun renovasi tersebut diperbaiki ulang lagi dengan kayu jati premium sesuai dengan model sebelumnya karena bangunan cagar budaya tidak bisa sembarangan direnovasi.
"Kami sempat sedikit merenovasi beberapa bagian gedung yang di atas karena ingin menghindari sebuah hal yang tidak diinginkan terjadi waktu itu. Namun karena bangunan ini (SD Kristen Sokaraja) sudah menjadi cagar budaya, menjadikan kami memperbaiki ulang lagi seperti model sebelumnya. Cagar budaya tidak bisa sembarang dibongkar dan direnovasi," ujar Nur Sabatwati, Kepala Sekolah SD Kristen Sokaraja.
Sampai saat ini Pengelola SD Kristen Sokaraja masih mempertahankan bentuk bangunan asli yang khas dengan bangunan tempo dulu. Total luas tanah beserta bangunan lebih kurang 1500 meter persegi.
Ada 6 ruang kelas, 1 ruang UKS, 1 perpustakaan, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang BK, 1 ruang kesenian, 1 aula serbaguna, 1 kamar mandi / WC guru, 1 kamar mandi / WC murid, 1 gudang dan 1 rumah penjaga.
Masih ada lagi 1 ruangan yang biasa digunakan untuk kegiatan ekstra pembelajaran. Lalu bagian halaman depan yang cukup luas membuat anak-anak cukup leluasa bermain saat jam istirahat maupun untuk berolah raga.
Sedangkan halaman belakang yang luasnya hampir sama dengan halaman depan dimanfaatkan untuk taman bermain anak-anak TK.
SD Kristen Sokaraja sudah mengalami beberapakali pergantian nama dan pengelolannya dari tahun 1910-1963.
Dalam sejarah pendirian, sekolah ini dibangun pada masa penjajahan kolonial Belanda pada tahun 1910 oleh sekelompok pedagang Tionghoa.
Pada awal pendirian SD Kristen Sokaraja bernama “Tiong Hoas Hwee Koan” (THHK).
Mula-mula THHK menerima murid yang berasal dari Sokaraja saja, namun seiring berjalannya waktu THHK berkembang yang kemudian menerima berbagai murid dari luar Sokaraja seperti Kebumen, Wonosobo, Kutoarjo, Purworejo, Yogyakarta bahkan dari Solo.
Pada tahun 1929 sekolah THHK tutup karena pengelola, yaitu kelompok dagang Koo Lee mengalami pailit. Kemudian diserahkan kepada badan Pekabaran Injil (PI) Gereja Belanda di Purbalingga. Yang kemudian digunakan kembali dengan nama baru Christelijke Holands Chinese School (HCS) pada tahun 1930.
Pada tahun 1942 pada saat Jepang mulai masuk ke Indonesia, HCS mengalami penurunan. Lalu pada tahun 1948 sekolah HCS diserahkan oleh PI kepada Yayasan Perkumpulan Penyelenggara Perguruan Kristen (YPPPK) Purwokerto yang selanjutnya HCS diubah menjadi Sekolah Rakyat (SR) Kristen.
Terakhir pada tahun 1963 YPPPK mengubah nama SR Kristen menjadi Sekolah Dasar (SD) Kristen. (*)