Cara Menyusun Curriculum Vitae (CV) yang Menarik dan Profesional

POJOKNULIS.COM - CV atau curriculum vitae adalah dokumen yang berisi informasi mengenai latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan prestasi seseorang yang ingin melamar pekerjaan.

CV menjadi syarat utama yang harus disiapkan oleh para pencari kerja karena memberikan gambaran kualifikasi dan potensi seseorang kepada pihak perekrut.

Namun, tidak semua CV mampu menarik perhatian pihak perekrut. Menurut sebuah studi, pihak perekrut hanya membutuhkan waktu sekitar 6 detik untuk memeriksa CV seseorang.

Oleh karena itu, penting untuk membuat CV dengan sebaik mungkin agar dapat menonjolkan kelebihan dan keunikan seseorang, serta sesuai dengan posisi pekerjaan yang diinginkan.

Lalu, bagaimana cara menyusun CV yang menarik dan profesional? Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

1. Pilih Desain yang Sesuai dengan Industri dan Posisi yang Dilamar

Desain CV dapat mempengaruhi kesan pertama pihak perekrut. Desain yang baik adalah yang rapi, mudah dibaca, dan sesuai dengan industri serta posisi yang dilamar. Misalnya, untuk pekerjaan di bidang kreatif seperti desain grafis atau digital marketing, gunakan desain CV yang kreatif dan berwarna.

Namun, untuk pekerjaan di bidang formal seperti keuangan atau hukum, pilih desain yang sederhana dan elegan.

Aplikasi atau situs web seperti Microsoft Word, Canva, CakeResume, atau Lister dapat membantu membuat desain CV yang menarik. Contoh-contoh CV di internet juga bisa dijadikan referensi atau buatlah desain CV sesuai kreativitas pribadi.

2. Cantumkan Informasi Pribadi yang Relevan dan Profesional

Informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan email harus dicantumkan di bagian atas CV agar mudah ditemukan oleh pihak perekrut. Pastikan informasi ini relevan dan profesional. Contoh informasi yang sebaiknya dicantumkan:

Hindari mencantumkan informasi pribadi seperti tempat dan tanggal lahir, status pernikahan, agama, ras, etnis, orientasi seksual, nomor identitas, atau informasi kesehatan kecuali diminta oleh pihak perekrut atau relevan dengan pekerjaan yang dilamar.

3. Buat Deskripsi Diri yang Menarik dan Singkat

Deskripsi diri adalah ringkasan tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, tujuan karir, atau keahlian seseorang. Deskripsi diri harus menarik, singkat, positif, dan sesuai dengan pekerjaan yang dilamar. Berikut beberapa tips untuk membuat deskripsi diri yang baik:

Contoh deskripsi diri:

"Apakah Anda mencari digital marketer kreatif, inovatif, dan berpengalaman? Saya adalah digital marketer dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan 3 tahun pengalaman. Keahlian saya meliputi SEO, SEM, SMM, email marketing, content marketing, dan web analytics. Saya tertarik bergabung dengan perusahaan Anda untuk mengembangkan karir di digital marketing dan meningkatkan brand awareness, traffic, dan konversi."

4. Cantumkan Pengalaman Kerja yang Relevan dan Menonjolkan Hasil

Pengalaman kerja adalah bagian CV yang menunjukkan riwayat karir, tanggung jawab, pencapaian, dan kinerja seseorang di berbagai pekerjaan.

Pengalaman kerja yang baik adalah yang relevan dengan posisi yang dilamar dan menonjolkan hasil atau dampak positif. Berikut tips untuk mencantumkan pengalaman kerja:

Contoh pengalaman kerja:

"Digital Marketing Manager di ABC Company (Jakarta, Januari 2022 - Sekarang)

Mengelola tim digital marketing, meningkatkan traffic website 300%, konversi pelanggan 150%, dan menghemat biaya iklan online 50% dalam 6 bulan.

Mendapatkan penghargaan sebagai Digital Marketing Manager Terbaik di ABC Company tahun 2022."

5. Cantumkan Pendidikan yang Relevan dan Diperoleh

Bagian pendidikan mencakup informasi mengenai latar belakang pendidikan formal seseorang. Cantumkan nama institusi, jurusan, tingkat gelar, dan tahun kelulusan. Jika memiliki gelar yang sangat relevan dengan pekerjaan yang dilamar, sebutkan secara jelas

Jika telah memiliki pengalaman kerja yang cukup, tidak perlu mencantumkan informasi pendidikan sekunder atau dasar kecuali diminta oleh pihak perekrut atau relevan dengan pekerjaan.

Contoh pendidikan:

"Sarjana Ilmu Komunikasi
Universitas ABC, Jakarta
Gelar: S1, 2020"

6. Soroti Keterampilan dan Keahlian yang Dimiliki

Bagian keterampilan atau keahlian sangat penting untuk menunjukkan pihak perekrut tentang kemampuan dan kompetensi seseorang.

Cantumkan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar, baik itu keterampilan teknis maupun keterampilan lunak. Keterampilan bisa dibagi menjadi beberapa kategori seperti keterampilan teknis, bahasa, atau keterampilan lunak.

Berikut contoh keterampilan:

> Keterampilan Teknis:

  • SEO/SEM
  • Social Media Management
  • Google Analytics
  • Content Marketing
  • Graphic Design (Adobe Photoshop, Canva)
  • Email Marketing (Mailchimp)

> Keterampilan Bahasa:

  • Bahasa Inggris (Pemahaman Lisan dan Tulisan, B2 Level)
  • Bahasa Mandarin (Dasar)

> Keterampilan Lunak:

  • Komunikasi Efektif
  • Kreativitas dan Inovasi
  • Manajemen Waktu
  • Kerjasama Tim
  • Keahlian Problem Solving
  • Kepemimpinan

Pastikan keterampilan yang dicantumkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Hindari menyebutkan keterampilan yang tidak dimiliki atau tidak relevan.

7. Sertakan Portofolio atau Proyek yang Menonjol

Jika memiliki portofolio, proyek, atau hasil karya yang dapat mendukung kualifikasi dan kemampuan seseorang, cantumkan dalam CV.

Ini bisa berupa link ke portfolio online, contoh proyek yang pernah dikerjakan, artikel atau tulisan yang telah dipublikasikan, atau hasil karya lainnya. Portofolio dapat memberikan bukti konkret mengenai kemampuan dan pencapaian seseorang.

8. Cantumkan Aktivitas atau Keanggotaan yang Relevan

Aktivitas atau keanggotaan di organisasi, komunitas, atau proyek dapat menambah nilai pada CV. Cantumkan aktivitas atau keanggotaan yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar, terutama yang menunjukkan kepemimpinan, keahlian, atau dedikasi.

Ini dapat mencerminkan kepribadian seseorang dan bagaimana seseorang berkontribusi dalam lingkungan sosial atau profesional.

9. Rapihkan dan Koreksi CV dengan Teliti

Setelah menyusun CV, pastikan untuk merapikannya dan melakukan koreksi dengan teliti. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

10. Sesuaikan CV dengan Posisi dan Perusahaan yang Dilamar

Setiap posisi pekerjaan dan perusahaan memiliki persyaratan dan karakteristik tersendiri. Sesuaikan CV dengan posisi dan perusahaan yang dilamar agar lebih menarik bagi pihak perekrut. Baca deskripsi pekerjaan dan identifikasi kriteria yang dicari oleh perekrut.

Sesuaikan penekanan pada keterampilan, pengalaman, atau kualifikasi yang sesuai dengan posisi yang dilamar.

Jika melamar untuk posisi yang berbeda, ubah atau tambahkan informasi yang relevan dengan pekerjaan tersebut. Ini dapat membuat CV terlihat lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan perekrut.

11. Siapkan Surat Lamaran yang Berkualitas

Selain CV, surat lamaran merupakan dokumen penting dalam proses melamar pekerjaan. Surat lamaran dapat memberikan kesempatan bagi seseorang untuk menjelaskan motivasi, minat, atau kecocokan dengan perusahaan dan posisi yang dilamar.

Beberapa tips untuk membuat surat lamaran yang berkualitas:

Menyusun CV yang menarik dan profesional membutuhkan perencanaan, pemikiran, dan perhatian terhadap detail. Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan seseorang dapat membuat CV yang efektif dalam menyampaikan kualifikasi, pengalaman, dan potensi diri kepada pihak perekrut.

Ingatlah bahwa CV adalah alat pemasaran diri yang dapat memengaruhi kesempatan mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, pastikan untuk merinci setiap informasi dengan jelas, jujur, dan sesuai dengan kenyataan.

Keselarasan antara CV, surat lamaran, dan perilaku saat wawancara juga penting untuk menciptakan kesan yang konsisten dan positif.

Dengan menyusun CV dengan baik, seseorang dapat meningkatkan peluang untuk dipanggil wawancara dan akhirnya meraih pekerjaan yang diinginkan.