POJOKNULIS.COM - Cegukan pada bayi merupakan kondisi yang sering terjadi, terutama pada bayi yang baru lahir hingga berusia satu tahun. Kejadian ini dipicu oleh kontraksi tiba-tiba dan tidak disengaja pada otot diafragma, yang memisahkan perut dan dada.
Fenomena ini menyebabkan udara dengan cepat masuk ke paru-paru dan menutup pita suara, menghasilkan suara "hik". Meskipun terlihat mengganggu, cegukan pada bayi sebenarnya tidak membahayakan dan cenderung berhenti dengan sendirinya.
Beberapa penelitian bahkan menyatakan bahwa cegukan pada bayi adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari proses tumbuh kembang bayi.
Sebagai orang tua, alangkah baiknya jika kita memahami penyebab cegukan pada bayi serta cara mengatasi fenomena tersebut. Berikut adalah beberapa informasi yang dapat menjadi panduan Anda.
Penyebab Cegukan Pada Bayi
Ketika bayi Anda mengalami cegukan, mungkin pertanyaan tentang penyebabnya muncul di benak Anda. Berbagai faktor dapat memicu cegukan pada bayi, termasuk kebiasaan sehari-hari yang mungkin terlewatkan.
Mari kita telusuri bersama apa yang mungkin menjadi pemicu umum cegukan pada bayi yang baru lahir hingga usia satu tahun.
- Menelan udara saat menyusu dari botol susu atau payudara ibu. Udara yang masuk ke dalam perut dapat menekan diafragma dan menyebabkan cegukan.
- Makan atau minum terlalu cepat atau terlalu banyak. Kelebihan ini dapat membuat perut bayi terlalu penuh dan mengganggu diafragma.
- Makan atau minum yang terlalu panas atau terlalu dingin. Perubahan suhu yang drastis di dalam lambung dapat merangsang diafragma dan menyebabkan cegukan.
- Refluks asam lambung. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi pita suara, yang dapat menyebabkan cegukan, muntah, dan kegelisahan pada bayi.
- Perubahan emosi, seperti kecemasan, kegembiraan berlebihan, atau stres. Emosi yang kuat dapat memengaruhi sistem saraf dan memicu cegukan.
Bahaya Cegukan Pada Bayi
Umumnya, cegukan pada bayi tidak berbahaya dan berlangsung sekitar 10 menit. Namun, jika cegukan berlangsung terus-menerus lebih dari 48 jam atau disertai gejala lain seperti demam, sesak napas, atau penurunan berat badan, segera bawa bayi ke dokter.
Cegukan yang berkepanjangan dapat menjadi tanda gangguan kesehatan serius seperti:
- Gangguan sistem pencernaan seperti gastritis, tukak lambung, pankreatitis, kanker pankreas, kanker lambung, penyakit radang usus, penyumbatan usus, atau hepatitis.
- Gangguan metabolik seperti kecanduan alkohol, diabetes, atau gangguan elektrolit.
- Gangguan ginjal seperti gagal ginjal kronis.
- Gangguan saraf akibat peradangan pada saluran napas, tumor, atau kista di leher.
- Gangguan otak seperti stroke hemoragik, radang dan infeksi otak, tumor otak, multiple sclerosis, dan hidrosefalus.
- Gangguan di rongga dada seperti pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, asma, cedera dada, dan emboli paru.
- Gangguan jantung termasuk serangan jantung dan peradangan selaput jantung.
- Gangguan mental seperti gangguan kepribadian, kecemasan, dan stres.
Cara Mengatasi Cegukan Pada Bayi
Sebagai orang tua, melihat bayi cegukan mungkin membuat Anda merasa cemas. Namun, sebagian besar waktu, cegukan adalah hal yang wajar dan dapat diatasi dengan langkah-langkah sederhana.
Temukan tips dan trik untuk mengurangi cegukan pada bayi Anda, termasuk langkah-langkah praktis yang dapat Anda lakukan sehari-hari.
Dengan pemahaman yang lebih baik, Anda dapat memberikan dukungan yang tepat pada buah hati Anda.
- Hentikan sejenak pemberian susu atau makanan. Gendong bayi dalam posisi tegak selama sekitar 20 menit, kemudian goyangkan badannya perlahan atau gosok punggungnya dengan lembut. Ini membantu udara naik, tekanan pada diafragma berkurang, dan bayi dapat bersendawa.
- Pastikan posisi menyusui benar. Miringkan botol susu dengan sudut 45° saat menyusui agar udara di dalam botol naik ke bagian bawah botol. Susui bayi secara perlahan atau sedikit tapi sering. Posisikan bayi tegak saat makan untuk mengurangi udara yang masuk ke perut.
- Peluk bayi dengan lembut. Ini dapat menenangkan bayi dan meredakan cegukan. Sentuhlah dada atau perut bayi dengan lembut untuk mengurangi kontraksi diafragma.
- Gunakan dot. Dot bisa membantu bayi mengatur ritme pernapasannya dan menghentikan cegukan. Hindari penggunaan dot terlalu sering agar tidak mengganggu proses menyusui.
- Berhenti sejenak saat menyusui dan bantu bayi bersendawa. Bersendawa membantu mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam perut bayi, mengurangi cegukan. Tepuklah punggung bayi perlahan saat menggendongnya dalam posisi tegak.
- Berikan ASI secara sedikit tapi sering, hindari memberi makanan atau minuman terlalu panas atau terlalu dingin. Hindari makanan atau minuman yang dapat menyebabkan gas. Jangan terlalu sering mengganggu bayi saat tidur atau beristirahat.
Hal yang Perlu Dihindari Saat Bayi Cegukan
Dalam upaya mengatasi cegukan pada bayi, terdapat mitos dan tindakan yang sebaiknya dihindari. Beberapa praktik yang mungkin tersebar di masyarakat dapat menimbulkan risiko cedera pada bayi.
Mari kita lihat bersama apa saja yang sebaiknya tidak dilakukan ketika bayi mengalami cegukan agar kita dapat memberikan perawatan yang aman dan efektif.
- Membuat bayi kaget atau menakut-nakuti bayi ketika sedang cegukan.
- Menarik lidah bayi atau menekan dahinya saat cegukan.
- Memberikan bantuan pernapasan.
- Meletakkan kain basah di dahinya.
Dalam menghadapi cegukan pada bayi, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa kebanyakan cegukan adalah suatu hal yang normal dan tidak berbahaya.
Meskipun terlihat mengganggu, cegukan pada bayi umumnya akan berhenti dengan sendirinya dan merupakan bagian dari proses pertumbuhan mereka. Adanya cegukan sebenarnya dapat menjadi indikator aktivitas fisik dan pertumbuhan yang sehat.
Meskipun demikian, sebagai orang tua yang peduli, penting untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda cegukan yang berkepanjangan atau disertai gejala lain yang mencurigakan.
Jika cegukan berlangsung terus-menerus lebih dari 48 jam atau disertai dengan demam, sesak napas, atau penurunan berat badan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut.
Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab cegukan dan cara mengatasi serta menghindari mitos yang tidak terbukti, orang tua dapat memberikan perawatan yang tepat dan nyaman bagi bayi mereka.
Ingatlah bahwa setiap bayi adalah individu yang unik, dan respons terhadap perawatan bisa bervariasi. Dengan memperhatikan kebutuhan khusus bayi dan menjaga komunikasi terbuka dengan dokter anak, orang tua dapat memberikan perhatian yang terbaik untuk kesehatan dan kenyamanan sang buah hati.