POJOKNULIS.COM - Belakangan ini jagat media sosial ramai membahas isu childfree. Ada sebagian yang mendukung childfree dan ada yang menolak gagasan tersebut. Alasan antara pro dan kontra pun beragam sesuai latar belakang dan kepentingan mereka masing-masing.
Terlepas dari pro dan kontra, memilih untuk tidak memiliki anak, atau childfree, dapat disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mungkin memengaruhi keputusan ini adalah kesehatan seseorang.
Beberapa kondisi kesehatan dapat membuat kehamilan dan kelahiran anak menjadi sangat berisiko, sehingga mendorong beberapa pasangan untuk memilih untuk tidak memiliki anak.
Berikut adalah beberapa faktor kesehatan yang mungkin mengharuskan seseorang memilih childfree:
1. Kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko kehamilan dan kelahiran
Ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan kelahiran, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan epilepsi.
Wanita dengan kondisi-kondisi ini mungkin menghadapi risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi selama kehamilan, seperti keguguran, preeklampsia, dan kelahiran prematur. Oleh karena itu, beberapa pasangan mungkin memilih untuk tidak memiliki anak untuk mencegah risiko tersebut.
2. Kondisi medis yang dapat diwariskan
Beberapa kondisi medis dapat diwariskan dari orang tua ke anak, seperti penyakit genetik atau penyakit autoimun.
Pasangan yang mengetahui bahwa mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memiliki anak dengan kondisi medis tertentu mungkin memilih untuk tidak memiliki anak untuk mencegah kemungkinan mewariskan kondisi tersebut kepada anak mereka.
3. Kondisi mental dan emosional
Beberapa kondisi kesehatan mental dan emosional, seperti depresi, kecemasan, dan bipolar disorder, dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk merawat anak dengan baik.
Pasangan yang merasa bahwa mereka tidak siap atau tidak mampu untuk merawat anak dengan baik mungkin memilih untuk tidak memiliki anak untuk mencegah risiko yang lebih tinggi terhadap anak yang tidak terawat dengan baik.
4. Pengobatan yang memengaruhi kemampuan untuk memiliki anak
Beberapa pengobatan medis, seperti kemoterapi dan radiasi, dapat memengaruhi kesuburan seseorang dan membuatnya sulit untuk memiliki anak.
Pasangan yang harus menjalani pengobatan ini mungkin memilih untuk tidak memiliki anak untuk mencegah risiko terhadap kehamilan dan kelahiran yang sulit.
5. Usia
Usia dapat menjadi faktor penting dalam keputusan untuk memiliki anak. Wanita yang berusia di atas 35 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi selama kehamilan dan kelahiran, serta memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk hamil secara alami.
Pasangan yang lebih tua mungkin memilih untuk tidak memiliki anak karena risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi kesehatan yang terkait dengan kehamilan.
Meskipun ada banyak faktor kesehatan yang mungkin memengaruhi keputusan untuk tidak memiliki anak, tetap penting untuk menghormati keputusan pasangan tersebut.
Memiliki anak bukanlah pilihan yang tepat untuk semua orang, dan setiap pasangan memiliki hak untuk membuat keputusan tentang kehidupan mereka sendiri. Konsultasikan kondisi kesehatan Anda dan pasangan kepada dokter sehingga bisa menentukan pilihan dengan bijak.(*)