POJOKNULIS.COM - Rasa-rasanya tidak berlebihan jika menyematkan predikat pelatih terbaik di kolong jagat, untuk Pep Guardiola. Saat ini, bersama Manchester 'biru' City ia berpeluang merengkuh treble winner yakni Liga Champions, Liga Inggris, dan juga piala FA.
Sebelum berlabuh menukangi Manchester City, ia sudah pernah menaklukan La Liga, dan menorehkan prestasi manis bersama The Bavarian Bayern Muenchen dengan sukses merajai Bundesliga.
Pep juga dikenal selalu berhasil menelurkan pemain-pemain mega bintang. Saat di Barcelona ia berhasil memaksimalkan bakat dan potensi dari Lionel Messi, bahkan dalam salah satu sesi wawancara ia mengatakan, saya ingin menjadikan Messi pemain terbaik di dunia tapi ternyata dia yang menjadikan saya pelatih terbaik.
Selanjutnya saat menukangi Bayern Muenchen ia juga mengorbitkan salah satu attacante terbaik di dunia, Robert Lewandowski. Terbaru di Manchester City ia juga berhasil menciptakan 'monster' baru bernama Erling Haaland.
Di usianya yang baru 22 tahun ia sudah berhasil mencetak 50 gol lebih dalam satu musim. Torehan itu memasukkan namanya untuk bersanding dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, dalam daftar pemain yang mencetak 50 gol lebih dalam satu musim.
Pelatih berkebangsaan Spanyol itu, juga dikenal sebagai mentor pelatih yang jempolan. Pemain yang sebelumnya merupakan anak asuh Pep, saat masih aktif sebagai pemain saat ini perlahan menapaki jalan menjadi pelatih terbaik. Seperti yang telah dilakukan oleh Pep.
Nama pertama tentu saja Xavi Hernandez. Bersama Pep Guardiola, pemain asal Spanyol ini menorehkan kenangan manis dengan segudang prestasi seperti sixtuple, dua gelar liga Champions.
Di masa kepelatihan Pep, ia bahkan hampir meraih penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia hingga akhirnya kalah dari rekan setimnya yaitu Lionel Messi.
Darah Tiki Taka mengalir deras di nadinya. Saat ini Xavi telah menjalani perannya menjadi juru taktik di Barcelona. Di musim keduanya bersama Barcelona Xavi berpeluang besar mempersembahkan trofi La Liga. Xavi juga secara terang-twrangan mendaku bahwa dia adalah Murid Pep Guardiola.
Selanjutnya ada Mikel Arteta. Sempat menjadi asisten pelatih Pep saat di Manchester City, saat ini Mikel Arteta menjelma menjadi salah satu pelatih muda terbaik. Bahkan musim ini ia berhasil membawa Arsenal bersaing ketat dengan Manchester City untuk memperebutkan gelar juara Liga Inggris.
Gaya melatih Mikel Arteta, juga mirip dengan Pep Guardiola. Mengandalkan penguasaan bola serta umpan-umpan pendek. Melihat gaya bermain Mikel Arteta, seperti melihat Pep muda dahulu saat menerapkan strategi Tiki Taka.
Nama selanjutnya adalah Vincent Kompany. Saat masih aktif bermain di Manchester City, Kompany menjadi salah satu pemain andalan Pep Guardiola. Posisinya sebagai bek tengah saat itu hampir tidak tergantikan.
Sekarang pemain asal Belgia itu juga berhasil membawa Burnley promosi ke Premier League. Tangan dingin Kompany sebagai pelatih semakin diakui, dengan banyak klub besar di Liga Inggris yang ingin meminang jasanya seperti Tottenham Spurs, hingga The Blues Chelsea.
Murid selanjutnya dari Josep Pep Guardiola adalah Xabi Alonso. Keduanya saling bahu membahu kala Pep hijrah ke Muenchen. Mantan pemain Liverpool, Real Madrid, dan Muenchen itu saat ini berhasil mengantarkan Bayern Leverkusen masuk ke semifinal Europe League. Di usia yang masih muda Xabi Alonso bisa menjelma menjadi pelatih top papan atas, dan bahkan bukan hal yang tidak mungkin ia bisa melebihi capaian dari sang mentor, Pep Guardiola. (*)