Kesempatan Kerja, Pemerintah Buka Lagi 10 Ribu Kuota Kartu Prakerja

POJOKNULIS.COM - Progam Kartu Prakerja dari Pemerintah Indonesia pada tahun 2023 ini kembali dibuka. Ini menjadi kesempatan emas untuk mendapatkan pelatihan kerja gratis sekaligus permodalan usaha.

Sejauh ini, sejak kali pertama dilaunching atau dibuka oleh pemerintah sejak tiga tahun lalu, Program Kartu Pekerja telah berjalan sebanyak 47 gelombang. Pada Jumat (17/2/2023) lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto resmi merilis dan membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia untuk mengikuti Program Kartu Prakerja gelombang ke-48.

Airlangga mengatakan, pada Program Kartu Prakerja yang terbaru ini, ada beberapa perbedaan mendasar dengan Program Kartu Prakerja gelombang sebelumnya. Di peluncuran Kartu Prakerja gelombang ke-48 ini, Airlangga menyebut ini adalah era baru dimulainya Program Kartu Prakerja Skema Normal.

Dalam skema normal tersebut, pemerintah mengubah kebijakannya. Sebelumnya, biaya pelatihan lebih rendah dibanding insentif yang didapatkan peserta Program Kartu Prakerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melaunching Program Kartu Prakerja tahun 2023.

LAUNCHING: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melaunching program kartu prakerja. 

Kali ini berbeda, pemerintah telah memutuskan besarnya biaya pelatihan yang akan dinikmati atau dimanfaatkan peserta, itu nilainya lebih besar dari insentif yang diterima mereka. "Sebelumya semi bantuan sosial karena masa pandemi. Sekarang, fokus ke agar keahlian para peserta benar-benar meningkat," kata Airlangga.

Seperti biasa, calon peserta harus terlebih dulu mendaftar untuk bisa menjadi peserta Program Kartu Pekerja gelombang ke-18. Calon peserta bisa mendaftar secara online atau daring dengan berkunjung ke website yang disediakan pemerintah yakni www.prakerja.go.id.

Pendaftaran harus secara mandiri. Usia yang diperkenankan untuk mengikuti program ini yakni dari usia 18 tahun sampai 64 tahun. Calon peserta juga tidak boleh dalam kondisi bekerja yang masih menerima gaji.

Pemerintah mengakui, kuota 10 ribu itu masih sangat terbatas. Pemerintah harus menyesuaikan dengan jumlah perkembangan jumlah lembaga pelatihan yang mendaftar. Tapi, pemerintah menjanjikan kuoata tersebut akan terus ditambah di gelombang berikutnya.

Tahun ini, pemerintah mengalokasikan Program Kartu Prakerja untuk sebanyak 595 ribu kuota. Airlangga meminta calon peserta yang mungkin tidak bisa bergabung di Program Kartu Prakerja gelombang ke-48 ini untuk tidak panik.

"Masih banyak kesempatan selanjutnya," kata dia. Kuota yang terbatas itu, menurut Airlangga, karena pemerintah terbentur dengan adanta batas batas waktu pembelanjaan anggaran pelatihan untuk peserta.

Dikutip dari keterangan resmi pemerintah, besarnya dana yang disiapkan pemerintah untuk masing-masing peserta ialah senilai Rp 4,2 juta.

Komposisinya ialah biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 Juta, dana insentif setelah pelatihan sebanyak Rp 600 ribu, dan dana pengisian survei sebanyak dua kali survei masing-masing Rp 50 ribu. Kali ini, durasi pelatihan untuk satu kali program yakni selama 15 jam.

Saat ini, pemerintah terus mengajak lembaga pelatihan untuk turut bergabung di pelaksanaan Program Kartu Prakerja. Namun, mereka memang harus mendaftar terlebih dulu dan mengikuti proses kurasi. Itu agar lembaga pelatihan yang tergabung dalam Program Kartu Prakerja benar-benar memiliki kualitas seperti disyaratkan.

Jangan sampai lembaga pelatihan yang tergabung itu tidak memiliki kemampuan mumpuni untuk memberikan training atau pelatihan skill bagi peserta Program Kartu Prakerja.

Beberapa daerah yang menjadi fokus pemerintah terhadap keberadaan lembaga pelatihan ialah daerah di wilayah Indonesia bagian Tengah, Indonesia bagian Timur. Kota-kotanya seperti Makasaar, Pontianak maupun Kupang.(*)

Baca Juga