Maraknya Jejaring Sosial Berdampak Negatif Bagi Anak di Bawah Usia

POJOKNULIS.COM - Media sosial menjadi tempat untuk mengekspresikan segala aktivitas bagi masyarakat. Hampir semua orang mengetahui segala sesuatu dari media ini karena sangat banyak menampung informasi kaitannya dengan kehidupan, bahkan sampai segala aktivitas yang dilakukan.

Tidak jarang banyak orang yang beralih ke media sosial karena dapat mewadahi mereka terkait dengan ekspresi dari dalam dirinya. Media sosial memungkinkan orang untuk membuat konten, cerita, video, bahkan sampai berkomunikasi secara online dengan orang banyak.

Namun, penggunaan media sosial juga harus bijak, terutama dalam konteks pengaruhnya terhadap anak-anak.

Dampak Jejaring Sosial bagi Anak

dampak jejaring sosial

Tidak jarang banyak orang yang beralih ke media sosial karena dapat mewadahi mereka terkait dengan ekspresi dari dalam dirinya. Media sosial memungkinkan orang untuk membuat konten, cerita, video, bahkan sampai berkomunikasi secara online dengan orang banyak.

Media sosial dapat digunakan oleh siapapun bagi mereka yang memiliki akses internet dan sesuai dengan usia. Platform digital ini berdampak baik jika digunakan oleh orang yang tepat dan tidak menyebarkan hal-hal yang buruk bagi sekitarnya.

Anak-anak sekarang ini banyak yang dibebaskan untuk bermain ponsel oleh orang tuanya. Secara tidak langsung anak akan secara bebas untuk mengakses bebagai media yang ada pada media sosial tersebut. Penggunaan media sosial pada anak memang memberikan manfaat, namun juga berdampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak.

Sebenarnya boleh saja anak menggunakan ponsel, namun jika masih di bawah usia sudah seharusnya dalam pengawasan orang tuanya. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan seperti beberapa hal yang akan disampaikan dibawah ini.

Dampak Negatif Ketika Anak Bermain Ponsel

jejaring sosial

Anak-anak yang terlalu sering bermain dengan ponsel dapat mengalami dampak negatif yang signifikan terhadap perkembangan dan kesejahteraan mereka.

Dampak negatif tersebut dapat meliputi gangguan tidur, penurunan kualitas interaksi sosial, serta risiko terhadap masalah kesehatan mental dan fisik.

Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang dampak negatif ini, orang tua dan pengasuh dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk membatasi penggunaan ponsel dan mempromosikan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi perkembangan anak.

1. Waktu Tidur Anak tidak Teratur

Penggunaan ponsel atau media sosial dapat berdampak pada kulaitas tidur setiap orang, apalagi pada anak-anak. Rendahnya kualitas tidur akan sangat mempengaruhi keseimbangan tubuh pada anak. Semangat belajarnya akan menurun sehingga mudah lelah dan malas ketika sedang beraktivitas.

2. Mengakibatkan Kecanduan

Media sosial yang sangat marak dengan konten positif maupun dengan konten negatif mampu memberikan kecanduan pada anak-anak. Konten yang tidak di filter terlebih dahulu akan sangat cepat dirangsang oleh anak-anak dengan daya ingat yang baik. Untuk itu peran orang tua sangat penting saat anak bermain ponselnya, sehingga dapat dibatasi dalam mengakses internet suaya tidak terlalu luas.

3. Memberikan Konten Tidak Pantas

Maraknya media sosial membuat berbagai konten akan muncul secara membeludak dengan tidak mementingkan positif dan negatifnya. Banyaknya oknum yang tidak bertanggung jawab membuat anak-anak dengan mudahnya mengakses konten yang tidak pantas tersebut. Konten media sosial yang tidak pantas dapat mempengaruhi sistem pertumbuhan pada otak anak.

Konten yang tidak pantas ini seperti video pornografi, perundungan, pelecehan, dan konten lainnya yang dapat merusak pikiran pada anak. Oleh karena itu, peran orang tua yang baik sangat diperlukan untuk mengatasi hal tersebut.

4. Menurunnya Konsentrasi dan Produktivitas

Bisa menurunkan konsentrasi dan produktivitas

Anak yang masih dibawah umur sangat memerlukan didikan orang tua untuk menuntun hidupnya agar tidak terjerumus ke pergaulan yang bebas. Anak yang sudah kecanduan bermain ponsel atau media sosial tingkat konsentrasinya kan menurun.

Produktivitas dalam menjalankan aktivitas di kesehariannya juga akan terganggu, karena media sosial akan mendistrak otak anak dengan berbagai tontonan yang sudah dia tonton. Tidak selamanya tontonan anak itu baik, oleh karena itu orang tua harus selalu mendampingi anak saat bermain ponselnya.

5. Gangguan Kesehatan Mental

Anak yang sering menonton konten negatif di platform media sosial cenderung akan memiliki mental yang mudah naik turun. Mental yang sensitif membuat setiap orang yang ingin mendekatinya merasa takut, sehingga anak akan nyaman dengan kesendiriannya itu. Namun, dengan keaadaan anak yang senang menyendiri dapat mengakibatkan mental pada anak mudah turun.

Tanpa adanya interaksi dengan orang maka anak dengan mudahnya mendapat pelajaran hidup yang buruk dari media sosialnya itu sendiri. Anak akan mudah marah jika apa yang diinginkan tidak langsung diberikan oleh orang tuanya.

Hal itu dikarenakan tontonan yang anak tonton mempengaruhi sistem kerja otak untuk berbuat secara nekat dan tidak memperdulikan orang lain.

Memiliki anak memang sebuah anugerah yang Tuhan berikan kepada kita, tinggal kita yang menjalankan amanah itu dengan sebaik mungkin. Menjaga anak agar tetap berada di jalan yang benar memanglah cukup menguras tenaga dan pikiran anda.

Apalagi sebagai orang tua harus siap dengan keaadaan anak yang semakin bertambah usia maka akan banyak rintangannya.

Memantau anak saat bermain ponsel membutuhkan waktu kita untuk meluangkan demi menjaga anak agar tetap menonton konten yang positif. Dengan begitu anak anda akan selalu dalam jalan yang benar dan tidak akan terbawa oleh jejaring sosial yang mengarah ke konten negatif.

Itu tadi seputar dampak negatif pada anak di bawah usia jika menggunakan ponsel secara bebas. Anda sebagai orang tua harus selalu mengawasi anak ketika sedang bermain dengan ponselnya.

Semoga dengan dampak yang sudah dijelaskan tadi, dapat membantu anda untuk mempertimbangkan lagi penggunaan media sosial pada anak di bawah usia.

Perilaku anak yang baik dipengaruhi oleh didikan yang diberikan oleh orang tuanya dan tontonan yang didapat dari media sosial.

Baca Juga