Menjawab Pertanyaan Wawancara jika ditanya Kenapa Resign Kerja: Tips dan Contoh

POJOKNULIS.COM - Wawancara kerja menjadi momen yang cukup menegangkan bagi beberapa orang. Apalagi ketika harus menghadapi sejumlah pertanyaan dari seorang rekruter maupun HRD.

Tentunya banyak pengetahuan yang harus dipelajari agar nanti bisa menjawab dengan tepat dan lancar.

Saat melamar pekerjaan baru, salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh pewawancara adalah alasan resign kerja dari perusahaan sebelumnya.

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui motivasi, karakter, dan nilai-nilai kamu sebagai pekerja. Jawaban yang kamu berikan akan mencerminkan bagaimana kamu menghadapi situasi dan masalah di tempat kerja.

Namun, menjawab pertanyaan ini tidaklah mudah. Kamu harus bisa menjawab dengan jujur, namun tetap sopan dan profesional. Kamu juga harus bisa menjawab dengan singkat, namun tetap informatif dan meyakinkan.

Kamu tidak boleh memberikan jawaban yang negatif, seperti menyalahkan atau menjelek-jelekkan perusahaan atau atasan sebelumnya.

Kamu juga tidak boleh memberikan jawaban yang terlalu umum atau klise, seperti mencari tantangan baru atau ingin meningkatkan karir.

Lalu, bagaimana cara menjawab pertanyaan wawancara jika ditanya alasan resign dari pekerjaan sebelumnya dengan baik? Berikut adalah beberapa tips dan contoh yang bisa kamu ikuti:

Tips Menjawab Pertanyaan Wawancara jika ditanya Alasan Resign Kerja

1. Persiapkan jawaban sebelum wawancara.

Sebelum menghadapi wawancara, kamu harus mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan alasan resign kerja.

Kamu harus memikirkan alasan yang valid, logis, dan positif untuk resign kerja dari perusahaan sebelumnya. Kamu juga harus memikirkan cara menyampaikan alasan tersebut dengan baik dan benar.

2. Jawab dengan jujur.

Kamu harus menjawab pertanyaan alasan resign kerja dengan jujur, tanpa berbohong atau berlebihan.

Jika kamu berbohong atau berlebihan, pewawancara mungkin akan mengetahuinya dari ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau nada suara kamu. Hal ini akan membuat kamu kehilangan kredibilitas dan kepercayaan pewawancara.

3. Jawab dengan sopan dan profesional.

Kamu harus menjawab pertanyaan alasan resign kerja dengan sopan dan profesional, tanpa menyalahkan atau menjelek-jelekkan perusahaan atau atasan sebelumnya.

Jika kamu melakukannya, pewawancara mungkin akan menganggap kamu sebagai orang yang tidak bisa bekerja sama, tidak menghargai orang lain, atau tidak bisa menerima kritik. Hal ini akan membuat kamu terlihat buruk di mata pewawancara.

4. Jawab dengan singkat dan informatif.

Kamu harus menjawab pertanyaan alasan resign kerja dengan singkat dan informatif, tanpa terlalu detail atau bertele-tele. Jika kamu terlalu detail atau bertele-tele, pewawancara mungkin akan bosan atau kehilangan minat untuk mendengarkan kamu.

Kamu harus memberikan poin-poin penting yang berkaitan dengan alasan resign kerja kamu, seperti apa masalah yang kamu hadapi, apa solusi yang kamu coba, dan apa hasil yang kamu dapatkan.

5. Jawab dengan positif dan meyakinkan.

Kamu harus menjawab pertanyaan alasan resign kerja dengan positif dan meyakinkan, tanpa terkesan negatif atau ragu-ragu. Jika kamu terkesan negatif atau ragu-ragu, pewawancara mungkin akan meragukan motivasi, kompetensi, atau loyalitas kamu sebagai pekerja.

Kamu harus menunjukkan bahwa alasan resign kerja kamu adalah untuk mencari peluang yang lebih baik, untuk mengembangkan diri, atau untuk memberikan kontribusi yang lebih besar.

Contoh Menjawab Pertanyaan Wawancara jika Ditanya Resign Kerja

Saat wawancara harus dipersiapkan mengenai cara menjawab pertanyaan baik itu pertanyaan mengenai kepribadian, skill, pengalaman terutama untuk pertanyaan mengenai alasan resign kerja.

Pertanyaan mengenai alasan resign kerja cukup sensitif sehingga perlu persiapan yang matang dalam menjawabnya.

Lalu, bagaimana cara menyampaikan alasan resign kerja dengan baik? Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang bisa kamu gunakan untuk menjawab pertanyaan wawancara jika ditanya resign kerja:

“Saya resign kerja dari perusahaan sebelumnya karena saya ingin mengembangkan kemampuan saya di bidang yang lebih sesuai dengan passion saya. Saya bekerja sebagai marketing di perusahaan sebelumnya selama dua tahun. Saya bersyukur karena mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu di sana. Namun, saya merasa bahwa bidang marketing tidak cocok dengan minat saya yang lebih ke arah desain grafis. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk resign kerja dan melamar pekerjaan di perusahaan ini yang lebih berfokus pada bidang desain grafis.”

“Saya resign kerja dari perusahaan sebelumnya karena saya ingin mencari peluang karir yang lebih baik. Saya bekerja sebagai programmer di perusahaan sebelumnya selama empat tahun. Saya puas dengan pekerjaan saya di sana, namun saya merasa bahwa saya tidak mendapatkan kesempatan untuk berkembang dan berprestasi sesuai dengan potensi saya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk resign kerja dan melamar pekerjaan di perusahaan ini yang lebih menawarkan tantangan dan penghargaan bagi para programmer.”

“Saya resign kerja dari perusahaan sebelumnya karena saya ingin menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional saya. Saya bekerja sebagai auditor di perusahaan sebelumnya selama lima tahun. Saya menghargai pekerjaan saya di sana, namun saya merasa bahwa beban kerja dan jam kerja yang terlalu panjang mengganggu kesehatan dan kesejahteraan saya dan keluarga saya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk resign kerja dan melamar pekerjaan di perusahaan ini yang lebih fleksibel dan humanis dalam hal manajemen waktu.”

Itulah beberapa inspirasi contoh cara menjawab pertanyaan untuk wawancara ketika nanti diberikan pertanyaan mengenai alasan resign kerja.

Pertanyaan yang satu ini memang cukup sensitif dan bisa menjadi jebakan.

Apabila cara menjawab dan kalimat yang digunakan kurang sesuai maka kemungkinan untuk bisa diterima sangat kecil. Sehingga Anda bisa belajar sedini mungkin sebelum wawancara kerja dimulai.

Baca Juga
Tentang Penulis
Artikel Menarik Lainnya
23 Feb 2023 Oki Edi Purwoko