Kebohongan Umum dalam Wawancara Kerja dan Cara Menghindarinya

POJOKNULIS.COM - Wawancara kerja adalah salah satu tahap paling penting dalam proses mencari pekerjaan. Ini adalah kesempatan bagi pelamar untuk menjual diri mereka dan meyakinkan perekrut bahwa mereka adalah kandidat yang tepat.

Namun, dalam upaya untuk memberikan kesan yang baik, beberapa pelamar cenderung melakukan kebohongan dalam wawancara. Kebohongan ini bisa menjadi bumerang dan merusak peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Disini kita akan menjelajahi beberapa kebohongan umum yang sering terjadi dalam wawancara kerja dan memberikan panduan tentang cara menghindarinya.

1. Kebohongan tentang Kualifikasi dan Pengalaman

Jujurlah mengenai keterampilan dan kemampuan Anda saat wawancara kerja

Salah satu kebohongan paling umum dalam wawancara kerja adalah berbohong tentang kualifikasi dan pengalaman. Beberapa pelamar mungkin merasa tekanan untuk terlihat lebih berpengalaman atau lebih berkualifikasi daripada yang sebenarnya.

Mereka mungkin mencantumkan keterampilan atau pengalaman palsu di CV mereka atau memberikan jawaban yang tidak jujur saat ditanya tentang pengalaman mereka. Kebohongan semacam ini bisa sangat merugikan, karena jika Anda berhasil melewati wawancara dan diterima, Anda mungkin akan kesulitan menjalani tugas yang sebenarnya.

* Cara Menghindarinya:

  • Jujurlah tentang kualifikasi dan pengalaman Anda. Jika Anda tidak memiliki pengalaman dalam suatu bidang, berbicaralah tentang keterampilan yang dapat Anda transfer dari pekerjaan sebelumnya.
  • Fokus pada kemauan untuk belajar dan berkembang. Jika Anda merasa kurang berkualifikasi, pertimbangkan untuk mengambil kursus atau sertifikasi yang dapat meningkatkan kualifikasi Anda secara sah.

2. Kebohongan tentang Gaji yang Diinginkan

Banyak perusahaan akan bertanya tentang gaji yang diharapkan selama wawancara. Beberapa pelamar mungkin merasa tergoda untuk memberikan angka yang lebih tinggi daripada yang sebenarnya mereka inginkan, dengan harapan bahwa ini akan membuka pintu untuk negosiasi gaji yang lebih baik.

*Cara Menghindarinya:

  • Lakukan riset sebelumnya tentang kisaran gaji yang wajar untuk pekerjaan yang Anda lamar.
  • Berikan jawaban yang realistis dan terbuka untuk negosiasi. Ingatlah bahwa kejujuran dalam hal ini sering dihargai oleh perekrut.

3. Kebohongan tentang Motivasi dan Kesetiaan

Pada saat wawancara, beberapa pelamar mungkin merasa perlu untuk memberikan kesan bahwa mereka sangat antusias dengan perusahaan dan pekerjaan yang mereka lamar. Mereka mungkin mengklaim bahwa ini adalah "perusahaan impian" mereka, meskipun sebenarnya mereka tidak memiliki minat yang mendalam.

* Cara Menghindarinya:

  • Jujurlah tentang motivasi Anda.
  • Jika Anda tertarik pada perusahaan tersebut, berbicaralah tentang alasan yang konkret dan bagaimana Anda melihat diri Anda berkontribusi.
  • Jika Anda tidak memiliki minat yang mendalam, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat dan nilai-nilai Anda.

4. Kebohongan tentang Alasan Pindah Pekerjaan

sikap terbuka akan membantu Anda dalam wawancara kerja

Ketika ditanya mengapa mereka ingin meninggalkan pekerjaan sebelumnya, beberapa pelamar mungkin merasa perlu untuk memberikan alasan yang lebih baik daripada kenyataannya.

Mereka mungkin mengklaim bahwa mereka mencari tantangan baru atau peluang pengembangan yang lebih besar, padahal kenyataannya mungkin ada masalah internal atau konflik di pekerjaan sebelumnya.

* Cara Menghindarinya:

  • Cobalah untuk memberikan jawaban yang jujur, tetapi juga diplomatis.
  • Jika Anda meninggalkan pekerjaan karena konflik atau masalah di tempat kerja, hindari menyalahkan pihak lain.
  • Fokus pada apa yang Anda pelajari dari pengalaman tersebut dan bagaimana Anda ingin tumbuh dan berkembang di perusahaan yang Anda lamar.

5. Kebohongan tentang Keahlian Komunikasi dan Keterampilan Lainnya

Beberapa pelamar mungkin merasa tergoda untuk mengklaim bahwa mereka memiliki keterampilan komunikasi yang sangat baik, kepemimpinan yang luar biasa, atau keterampilan lain yang sebenarnya tidak mereka miliki.

* Cara Menghindarinya:

  • Berbicaralah tentang keterampilan yang Anda miliki, tetapi hindari klaim yang berlebihan.
  • Berikan contoh konkret dari pengalaman Anda yang mendukung klaim Anda. Ini akan memberikan bukti yang lebih kuat daripada sekadar pernyataan.

Kebohongan dalam wawancara kerja dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk pengakhiran kontrak kerja jika ditemukan kemudian. Oleh karena itu, penting untuk selalu berbicara jujur dan jangan takut untuk mengakui kekurangan atau kelemahan Anda.

Kejujuran adalah nilai yang sangat dihargai oleh banyak perusahaan dan dapat membantu Anda membangun reputasi profesional yang kuat. Selalu ingat, proses wawancara kerja adalah kesempatan untuk saling mengenal, dan itu harus dimulai dengan integritas dan kejujuran.

Baca Juga