Perbedaan Malas dan Prokrastinasi pada Seseorang dan Cara Mengatasinya

POJOKNULIS.COM - Apakah Anda pernah merasa tidak ingin mengerjakan sesuatu yang seharusnya dilakukan? Apakah Anda sering menunda-nunda pekerjaan atau tugas hingga waktu yang mepet?

Jika ya, mungkin Anda mengalami malas atau prokrastinasi. Namun, apakah Anda tahu apa perbedaan antara malas dan prokrastinasi? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Malas dan prokrastinasi adalah dua hal yang berbeda tetapi sama-sama bisa menghambat pencapaian tujuan hidup seseorang.

Terjadinya rasa malas adalah keadaan ketika seseorang tidak memiliki motivasi, semangat, atau minat untuk melakukan sesuatu.

Sementara untuk prokrastinasi ialah perilaku menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang seharusnya dilakukan segera. Kedua masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar.

Namun, apakah Anda tahu apa perbedaan antara malas dan prokrastinasi? Dan bagaimana cara mengatasinya?

malas

Ketika seseorang tidak memiliki motivasi, semangat, atau minat untuk melakukan sesuatu disebut dengan malas.

Orang yang malas cenderung menunjukkan sikap acuh tak acuh, apatis, dan keengganan untuk bertindak. Malas juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti kelelahan, bosan, depresi, atau kurangnya tujuan hidup.

Hal ini bisa berdampak negatif pada produktivitas, kesehatan, dan kualitas hidup seseorang. Orang yang malas bisa kehilangan peluang, prestasi, dan penghargaan serta bisa mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, atau stres.

Sedangkan untuk prokrastinasi merupakan perilaku menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang seharusnya dilakukan segera.

Orang yang prokrastinasi secara sadar lebih memilih untuk mengerjakan sesuatu yang lain di luar kewajiban tugasnya.

Prokrastinasi bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti ketakutan gagal, perfeksionisme, kurangnya manajemen waktu, atau impulsivitas.

Apabila hal ini dibiarkan maka maka yang terjadi bisa mengalami penurunan kinerja, deadline terlewat, konflik dengan orang lain, atau rasa bersalah.

Orang yang prokrastinasi juga bisa mengalami gangguan kesehatan seperti insomnia, ansietas, depresi, atau tekanan darah tinggi.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi prokrastinasi, antara lain:

  1. Kurangnya motivasi atau minat terhadap tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan. Seseorang mungkin merasa tugas itu terlalu sulit, membosankan, tidak penting, atau tidak sesuai dengan tujuan atau nilai-nilai pribadinya.
  2. Adanya keyakinan-keyakinan irasional atau distorsi kognitif yang menghalangi seseorang untuk memulai atau menyelesaikan tugas. Misalnya, seseorang mungkin berpikir bahwa ia harus merasa terinspirasi atau termotivasi sebelum mengerjakan tugas, bahwa ia harus menyelesaikan tugas dengan sempurna tanpa kesalahan, atau bahwa ia harus menunggu waktu yang tepat untuk bertindak.
  3. Adanya gangguan psikologis yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur diri, fokus, dan bertanggung jawab. Beberapa gangguan psikologis yang dapat menyebabkan prokrastinasi adalah depresi, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD).
  4. Adanya faktor-faktor eksternal yang mengganggu konsentrasi, prioritas, atau ketersediaan sumber daya untuk mengerjakan tugas. Misalnya, seseorang mungkin terganggu oleh kebisingan, gangguan kesehatan, kekurangan waktu, atau kebingungan menentukan mau mengerjakan yang mana.

Cara Mengatasi Malas dan Prokrastinasi

mengatasi-malas

Malas dan prokrastinasi adalah dua hal yang berbeda tetapi sama-sama bisa menghambat pencapaian tujuan hidup seseorang.

Oleh karena itu, penting untuk mengatasi kedua masalah ini dengan cara menetapkan tujuan yang jelas, spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu. Tujuan yang baik akan memberikan arah, motivasi, dan fokus bagi seseorang untuk bertindak.

Tak hanya itu buatlah rencana kerja yang realistis dan fleksibel yang bisa membantu untuk mengorganisir pekerjaan atau tugas menjadi langkah-langkah kecil yang mudah dilakukan.

Rencana kerja juga akan membantu seseorang untuk menentukan prioritas, batas waktu, dan sumber energi yang dibutuhkan.

Sebaiknya mulailah pekerjaan atau tugas sekarang juga tanpa menunggu mood atau waktu yang tepat. Memulai adalah langkah terpenting untuk mengatasi malas dan prokrastinasi.

Ada juga cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa malas dan prokrastinasi yakni menggunakan teknik seperti pomodoro, yaitu bekerja selama 25 menit tanpa gangguan lalu istirahat selama 5 menit.

Saat akan mengerjakan sebuah projek sebaiknya menjauhi hal yang bisa mendistraksi atau mengganggu konsentrasi dan fokus.

Distraksi bisa berupa gadget, media sosial, televisi, musik, orang lain, atau hal-hal lain yang tidak relevan dengan pekerjaan atau tugas.

Seseorang bisa mematikan notifikasi, menutup pintu, memakai headphone, atau menggunakan aplikasi pemblokir untuk menghindari distraksi.

Jika hal semua cara sudah dilakukan agar tidak lagi malas dan menundan pekerjaan maka jangan lupa untuk memberikan hadiah atau penghargaan kepada diri sendiri setelah menyelesaikan pekerjaan atau tugas.

Hadiah atau penghargaan bisa berupa hal-hal yang menyenangkan atau bermanfaat bagi diri sendiri, seperti makanan favorit, hobi, olahraga, atau bersantai. Sehingga kita akan memberikan rasa puas, senang, dan termotivasi untuk terus berprestasi.

Baca Juga