Sejarah Lengkap Penerapan QRIS di Indonesia

POJOKNULIS.COM - Penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia telah menjadi tonggak penting dalam revolusi pembayaran digital di negara ini. QRIS adalah sistem pembayaran yang memungkinkan transaksi non-tunai menggunakan kode QR yang dapat dibaca oleh perangkat mobile.

Mari jelajahi sejarah lengkap penerapan QRIS di Indonesia dan menggali dampaknya dalam mengubah landscape keuangan Indonesia.

Pada tahun 2016, pemerintah Indonesia meluncurkan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) dengan tujuan mendorong masyarakat untuk beralih ke transaksi non-tunai. Inisiatif ini merupakan respons terhadap pertumbuhan pesat teknologi dan kebutuhan akan sistem pembayaran yang lebih efisien dan aman. Salah satu langkah utama dalam mewujudkan GNNT adalah pengembangan QRIS.

Pada tahun 2017, Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral Indonesia mulai mengembangkan standar QRIS. Hal ini dilakukan untuk mengintegrasikan berbagai sistem pembayaran digital yang ada di Indonesia menjadi satu platform yang terpadu.

QRIS dirancang sebagai standar yang dapat diterima oleh semua penyedia layanan pembayaran digital, termasuk bank, fintech, dan e-commerce. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem pembayaran digital yang inklusif dan memudahkan transaksi bagi masyarakat.

Pada tahun 2018, QRIS mulai diperkenalkan secara resmi di Indonesia. Bank Indonesia bekerja sama dengan lembaga keuangan, penyedia layanan pembayaran, dan mitra industri untuk mengadopsi QRIS sebagai standar pembayaran.

Perkenalan QRIS juga didukung oleh penerbitan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 19/10/PBI/2017 tentang Penerapan Sistem Pembayaran Indonesia Berbasis Kode QR.

QRIS memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha. Bagi masyarakat, QRIS memudahkan transaksi non-tunai dengan menggunakan perangkat mobile yang hampir selalu ada di tangan mereka.

Masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunai atau kartu fisik, karena transaksi dapat dilakukan dengan meng-scan QR code yang muncul di layar perangkat mobile. Selain itu, QRIS juga menghadirkan kemudahan dalam melakukan transaksi lintas bank dan lintas penyedia layanan pembayaran digital.

Bagi pelaku usaha, QRIS membuka peluang baru untuk menerima pembayaran non-tunai dengan biaya yang lebih rendah. Sebelum adanya QRIS, pelaku usaha seringkali harus bekerja sama dengan beberapa penyedia layanan pembayaran yang berbeda-beda, yang dapat memakan biaya tambahan dan menghambat efisiensi.

Dengan QRIS, pelaku usaha dapat menerima pembayaran dari berbagai penyedia layanan pembayaran dengan menggunakan satu kode QR yang terintegrasi.

Sejak diluncurkan, QRIS telah mengalami pertumbuhan yang pesat di Indonesia. Banyak bank, fintech, dan penyedia layanan pembayaran digital yang mengadopsi QRIS sebagai metode pembayaran mereka. Hal ini berarti pengguna bisa melakukan pembayaran di berbagai tempat hanya dengan

 menggunakan satu aplikasi mobile yang kompatibel dengan QRIS. Misalnya, dengan menggunakan aplikasi dompet digital, pengguna dapat membayar tagihan di restoran, toko retail, atau bahkan untuk transportasi umum.

Penerapan QRIS juga telah mendukung inklusi keuangan di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, penetrasi smartphone di Indonesia meningkat dengan pesat.

Dengan QRIS, masyarakat yang belum memiliki akses ke rekening bank tradisional dapat menggunakan dompet digital yang terhubung dengan QRIS untuk melakukan transaksi pembayaran. Hal ini memberikan akses ke layanan keuangan yang lebih luas dan mendukung inklusi keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya terbatas oleh keterbatasan akses fisik.

Selain manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha, penerapan QRIS juga memberikan manfaat bagi pemerintah dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. QRIS membantu meningkatkan transparansi dan pengawasan dalam sistem pembayaran, karena semua transaksi tercatat secara elektronik. Hal ini memudahkan pemerintah untuk mengumpulkan data dan statistik yang akurat terkait aktivitas ekonomi.

Selain itu, penerapan QRIS juga berpotensi mengurangi penggunaan uang tunai secara bertahap, yang dapat membantu mengurangi biaya produksi dan penanganan uang tunai serta mengurangi risiko keamanan.

Sejak diperkenalkan, QRIS terus berkembang dan menjadi salah satu metode pembayaran yang paling populer di Indonesia. Semakin banyak bisnis, mulai dari pedagang kecil hingga merek terkenal, yang menerima pembayaran melalui QRIS.

Pemerintah Indonesia terus mendorong adopsi QRIS dengan mengadakan kampanye edukasi dan memberikan insentif bagi pelaku usaha.

Dalam beberapa tahun ke depan, QRIS diharapkan terus berkembang dan menghadirkan inovasi-inovasi baru dalam pembayaran digital.

Bank Indonesia juga berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan keandalan QRIS, serta memperluas kerjasama dengan lembaga keuangan dan mitra industri untuk mendukung perkembangan sistem pembayaran digital yang inklusif.

Penerapan QRIS telah mengubah landscape keuangan Indonesia secara signifikan. Ini adalah langkah besar menuju masyarakat yang lebih inklusif dan berbasis teknologi.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan perubahan yang luar biasa dalam pola pembayaran di Indonesia, di mana transaksi non-tunai semakin menjadi pilihan utama masyarakat. Dengan terus berkembangnya QRIS, masa depan pembayaran digital di Indonesia tampak sangat cerah dan menjanjikan.

Baca Juga