Tips Parenting Anak Bagi Orang Tua yang Sudah Bercerai

POJOKNULIS.COM - Ketika orang tua menghadapi perceraian, mereka dihadapkan pada tantangan baru dalam mendidik dan merawat anak-anak mereka. Penting bagi orang tua yang sudah bercerai untuk mengadopsi gaya parenting yang cocok untuk menciptakan lingkungan yang stabil, mendukung, dan sehat bagi anak-anak.

Apalagi saat orang tua yang bercerai sudah tidak berada dalam satu rumah. Hal itu jelas membuat anak butuh pendampingan ekstra agar anak tetap mendapatkan hak dan kewajibannya dari kedua orang tuanya.

Seperti diketahui, ada beberapa dampak yang akan mempengaruhi anak saat orang tua mereka memutuskan untuk bercerai, oleh karena itu butuh pendidikan dan perawatan mental anak sejak dini, khususnya anak-anak yang belum beranjak dewasa, agar mengerti situasi dari kedua orang tua mereka.

Berikut ini adalah panduan dan rincian tentang gaya parenting yang cocok bagi orang tua yang sudah bercerai.

1. Komunikasi yang Terbuka dan Efektif

Komunikasi yang baik antara orang tua yang sudah bercerai sangat penting untuk menciptakan kerangka kerja yang positif dalam mengasuh anak-anak. Jadwal komunikasi yang teratur dan terencana dapat membantu orang tua berbagi informasi penting tentang anak-anak, seperti perkembangan mereka, kegiatan sekolah, atau masalah kesehatan.

Pastikan komunikasi dilakukan secara jujur, terbuka, dan tidak menyalahkan satu sama lain. Hal itu akan membuat anak lebih mengerti apa yang disampaikan orang tua mereka.

Hindari konflik atau perdebatan di depan atau di sekitar lingkungan anak. Hal itu bisa membuat anak lebih nyaman dalam menjalani hari-hari mereka dengan penuh kebahagiaan.

2. Fokus pada Kesejahteraan Anak

Prioritaskan kesejahteraan anak di atas segalanya. Penting bagi orang tua yang sudah bercerai untuk menghilangkan perasaan negatif terhadap mantan pasangan dan menghindari melibatkan anak dalam konflik pribadi mereka.

Keputusan-keputusan terkait aspek penting dalam kehidupan anak, seperti pendidikan, kesehatan, dan kegiatan ekstrakurikuler, harus dibuat berdasarkan kepentingan terbaik anak, bukan kepentingan pribadi.

Anak sebagai buah hati dari orang tua. Apapun kondisi orang tua, anak harus selalu menjadi yang pertama dan utama. Termasuk orang tua yang bercerai. Orang tua yang sudah bercerai juga bisa membuat jadwal kapan waktu antar jemput anak, dan jadwal merawat anak saat anak sedang sakit.

3. Koordinasi dalam Penetapan Aturan dan Disiplin

Orang tua yang sudah bercerai harus bekerja sama dalam menetapkan aturan dan disiplin yang konsisten bagi anak-anak. Meskipun orang tua mungkin memiliki gaya parenting yang berbeda, penting untuk mencapai kesepakatan tentang nilai-nilai dan standar yang sama. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan yang konsisten dan terstruktur bagi anak-anak di kedua rumah.

Meskipun sudah berpisah, orang tua harus tetap saling mendukung dalam proses pertumbuhan anak mereka. Walau cukup sulit, namun hal itu tetap harus dilakukan agar perkembangan anak tetap di koridor yang baik.

Sisihkan ego masing-masing saat bersama anak akan lebih mudah dalam melakukan kerjasama dan saling mendukung membesarkan anak, bagi orang tua yang sudah bercerai.

4. Jaga Konsistensi dalam Rutinitas

Mempertahankan rutinitas yang konsisten di kedua rumah dapat memberikan stabilitas dan keamanan bagi anak-anak yang sudah bercerai. Upayakan untuk menjaga jadwal harian, termasuk waktu makan, tidur, dan kegiatan yang tetap sama di kedua rumah. Hal ini membantu anak-anak merasa aman dan terjaga keseimbangan dalam hidup mereka.

Selain itu, dengan tetap mempertahankan rutinitas tersebut, anak jadi merasa tetap mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Sekaligus menghindari perubahan-perubahan signifikan yang dapat mengganggu kenyamanan anak.

5. Dukungan Emosional yang Konsisten

Anak-anak seringkali membutuhkan dukungan emosional yang kuat dari kedua orang tua mereka yang sudah bercerai. Pastikan anak-anak merasa didengar, dipahami, dan dicintai oleh kedua orang tua.

Jangan mengabaikan atau meremehkan perasaan mereka terkait perceraian. Bantu mereka mengungkapkan emosi mereka dengan cara yang sehat dan dorong komunikasi terbuka tentang perasaan mereka.

6. Jaga Interaksi yang Positif

Penting untuk menciptakan interaksi yang positif antara orang tua yang sudah bercerai di hadapan anak-anak. Hindari berbicara buruk tentang mantan pasangan di depan anak-anak dan jauhkan mereka dari konflik antara kedua orang tua.

Berikan contoh yang baik dalam komunikasi dan sikap saling menghormati, sehingga anak-anak belajar menghadapi konflik dengan cara yang sehat dan tidak merugikan.

7. Fleksibilitas dalam Penjadwalan

Menyesuaikan jadwal anak-anak antara kedua orang tua yang sudah bercerai bisa menjadi tantangan. Oleh karena itu, adopsi sikap fleksibel dalam membuat dan mengubah jadwal sangat penting.

Bersikap terbuka dan kompromi dalam mempertimbangkan kebutuhan dan kegiatan anak-anak dapat membantu menjaga keseimbangan antara waktu bersama orang tua dan waktu bersama teman-teman atau kegiatan lainnya.

8. Berikan Dukungan Sosial

Mencari dukungan sosial dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung bagi orang tua yang sudah bercerai sangat penting. Dukungan sosial dapat membantu mengurangi stres dan memberikan wawasan serta perspektif baru dalam menghadapi tantangan yang timbul.

Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti konselor atau mediator jika diperlukan. Meski demikian diharapkan orang tua tetap bisa merawat anak secara langsung agar anak juga merasa dihargai dan dicintai.

9. Berikan Waktu Khusus dengan Anak

Meskipun terbagi antara dua rumah, pastikan untuk meluangkan waktu khusus dengan anak-anak secara individu. Dengan memberikan perhatian penuh dan waktu berkualitas dengan masing-masing anak, Anda memperkuat hubungan dan ikatan dengan mereka.

Buat momen-momen yang tak terlupakan saat sedang bersama anak. Serahkan seluruh perasaan dan kasih sayang orang tua saat sedang bersama anak. Namun tetap harus disesuaikan dengan porsi masing-masing, maksudnya bersikaplah seperti ayah dan ibu pada umumnya.

Dengan demikian, anak akan tetap merasa memiliki keluarga yang utuh meski sebenarnya kedua orang tuanya sudah bercerai.

10. Terus Belajar dan Berkembang:

Orang tua yang sudah bercerai harus terbuka untuk terus belajar dan berkembang dalam peran mereka sebagai orang tua. Baca buku, ikuti seminar, atau cari sumber daya online yang relevan tentang parenting setelah perceraian.

Terus beradaptasi dengan perubahan dan menemukan cara terbaik untuk mendukung anak-anak Anda di tengah perubahan situasi keluarga. Yang terpenting kenali juga karakter anak agar bisa mengetahui gaya parenting seperti apa yang bisa diterapkan.

Penting untuk diingat bahwa setiap situasi perceraian memiliki dinamika dan tantangan unik. Adaptasi dan penyesuaian diri akan memainkan peran penting dalam menemukan gaya parenting yang cocok bagi orang tua yang sudah bercerai. Tetap berfokus pada kepentingan terbaik anak-anak dan menciptakan lingkungan yang stabil dan mendukung bagi mereka.

Baca Juga