Daftar Nutrisi Penting Untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan Si Kecil

POJOKNULIS.COM - Periode emas 1000 hari pertama kehidupan si kecil menandai fase kritis yang memiliki dampak besar pada masa depannya.

Selama periode ini, terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat dalam berbagai aspek, seperti otak, tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh.

Uniknya, tahapan ini tidak terulang pada masa lain, memperkuat urgensi bagi orang tua untuk memastikan pemberian nutrisi optimal kepada si kecil mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun.

Nutrisi yang dibutuhkan oleh si kecil selama 1000 hari pertama kehidupan mencakup dua kategori utama, yaitu nutrisi makro dan mikro.

Nutrisi makro, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, berfungsi sebagai sumber energi dan bahan bangunan sel.

Sementara itu, nutrisi mikro, seperti zat besi, yodium, folat, asam lemak tak jenuh, zinc, kolin, kalsium, serta vitamin A, B6, B12, dan D, memainkan peran penting dalam proses metabolisme, pembentukan sel darah, perkembangan otak, dan kesehatan tulang.

Untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil berlangsung optimal, berikut adalah daftar nutrisi penting selama 1000 hari pertama kehidupan beserta sumber makanannya:

Zat Besi

zat-besi

Kandungan zat besi, mineral esensial, memiliki peran vital dalam pembentukan hemoglobin, protein yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Pengaruh zat besi juga sangat besar pada perkembangan otak dan sistem saraf Si Kecil. Makanan kaya zat besi termasuk daging merah, hati, telur, bayam, brokoli, dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Yodium

Selain zat besi, pada pertumbuhan 1000 hari pertama anak juga memerlukan yodium sebagai mineral yang dibutuhkan untuk sintesis hormon tiroid, menjadi elemen kunci dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.

Khususnya, yodium berperan besar dalam trimester pertama kehamilan untuk mendukung perkembangan otak Si Kecil. Sumber makanan yang tinggi yodium meliputi ikan laut, udang, rumput laut, dan garam beryodium.

Asam Folat

Saat ini sedang ramai dibicarakan terkait anak stunting yang memiliki indikasi kekurangan asam folat. Anak yang berumur 0-2 tahun sangat membutuhkan asam folat yang didalamnya terdapat kandungan vitamin B yang berkontribusi dalam pembelahan sel, pertumbuhan sel, dan pencegahan cacat tabung saraf terutama saat berada dalam kandungan.

Sehingga penting untuk dikonsumsi selama masa kehamilan. Asam folat dapat ditemukan dalam sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan hati.

Asam Lemak Tak Jenuh

Nutrisi lainnya yang diperlukan ialah asam lemak tak jenuh yakni merupakan lemak sehat yang membantu kesehatan jantung, pembuluh darah, dan otak.

Komponen utama termasuk omega-3 dan omega-6, yang diperoleh dari makanan seperti ikan berlemak, minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Asam lemak tak jenuh memegang peran penting dalam perkembangan otak, penglihatan, dan sistem saraf Si Kecil.

Zinc

Tidak hanya orang dewasa bahkan untuk anak balita juga membutuhkan kandungan mineral zinc yang bertindak sebagai koenzim dalam berbagai reaksi metabolisme, seperti sintesis protein, karbohidrat, dan lemak.

Peran zinc juga melibatkan pertumbuhan dan pembelahan sel, penyembuhan luka, serta mendukung sistem kekebalan tubuh. Makanan kaya zinc melibatkan daging, kerang, keju, susu, dan gandum.

Kolin

Ada juga kolin penting dikonsumsi karena memiliki senyawa dalam kelompok vitamin B, berperan dalam sintesis asetilkolin yang penting untuk fungsi otak, memori, dan pembelajaran.

Kolin juga terlibat dalam metabolisme lemak, pembentukan membran sel, dan mencegah kerusakan hati. Sumber kolin dapat ditemukan dalam telur, hati, daging, susu, dan kedelai.

Kalsium

kalsium

Selama masa pertumbuhan anak pastinya membutuhkan kalsium untuk pembentukan dan kesehatan tulang serta gigi.

Selain itu, kalsium berperan dalam kontraksi otot, transmisi saraf, dan koagulasi darah. Makanan kaya kalsium melibatkan susu, keju, yoghurt, tahu, brokoli, dan bayam.

Vitamin A, B6, B12, dan D

Nutrisi selanjutnya berupa vitamin A, B6, B12 dan vitamin D. Vitamin A sendiri termasuk vitamin yang larut dalam lemak, memainkan peran penting dalam fungsi penglihatan, pertumbuhan sel, reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh.

Vitamin A juga diperlukan dalam diferensiasi sel. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan, infeksi berulang, dan masalah kesehatan serius. Sumber makanan kaya vitamin A melibatkan hati, telur, wortel, bayam, dan labu.

Sementara untuk vitamin B6 merupaka vitamin yang larut dalam air, berperan dalam metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.

Vitamin B6 juga mendukung sintesis hemoglobin, neurotransmiter, dan asam nukleat. Makanan kaya vitamin B6 mencakup daging, ikan, telur, kentang, pisang, dan alpukat.

Kemudian untuk vitamin B12 juga sama yakni larut dalam air, penting untuk pembentukan sel darah merah, sintesis DNA, dan fungsi saraf.

Vitamin B12 hanya ditemukan dalam sumber makanan hewani, dan kekurangan dapat menyebabkan masalah serius seperti anemia pernisiosa, gangguan saraf, dan demensia.

Vitamin terakhir ialah vitamin D yang mampu larut dalam lemak, berperan dalam penyerapan kalsium dan fosfor, pembentukan serta kesehatan tulang, dan dukungan sistem kekebalan tubuh. Vitamin D bisa diproduksi oleh tubuh dengan paparan sinar matahari, namun juga dapat diperoleh dari makanan.

Semua kebutuhan nutrisi yang sudah disebutkan tadi sangat penting untuk tumbuh kembang anak agar tidak mengalami penurunan gizi hingga mengalami keterlambatan pertumbuhan.

Baca Juga