Penyebab Lampu Indikator Check Engine Mobil Menyala

POJOKNULIS.COM - Lampu indikator cek mesin atau "Check Engine" adalah salah satu lampu peringatan yang terdapat pada hampir semua dashboard mobil modern.

Ketika lampu ini menyala, ini menandakan adanya masalah penting pada sistem terkait kinerja mesin kendaraan Anda.

Lampu ini bukanlah sebuah penyakit, melainkan merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang memerlukan perhatian lebih.

Ada beberapa penyebab umum mengapa lampu indikator check engine ini bisa menyala pada mobil Anda. Kali ini akan membahas tujuh penyebab umum lampu indikator check engine menyala pada kendaraan.

1. Sensor Oksigen (Oxygen Sensor) Rusak atau Kotor

Salah satu penyebab paling umum dari lampu indikator yang menyala adalah kerusakan atau kotoran pada sensor oksigen.

Sensor oksigen berfungsi mengukur jumlah oksigen dalam gas buang kendaraan, memberikan informasi yang diperlukan untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara.

Jika sensor oksigen rusak atau kotor, akan sulit bagi sistem kontrol pembakaran untuk menentukan campuran bahan bakar yang tepat, yang dapat mengakibatkan penurunan efisiensi bahan bakar dan meningkatkan emisi kendaraan.

2. Tutup Bahan Bakar yang Longgar

Tutup bahan bakar yang longgar atau tidak tertutup rapat dapat menyebabkan lampu indikator mesin menyala.

Tutup bahan bakar yang longgar bisa mengakibatkan tekanan vakum di dalam tangki bahan bakar berkurang, sehingga sistem menganggap ada kebocoran uap bahan bakar yang tidak normal.

3. Sistem Penguapan Bahan Bakar (Evaporative Emission Control System/EVAP) Bermasalah

EVAP adalah sistem yang bertanggung jawab untuk menangkap dan menyimpan uap bahan bakar yang tidak terbakar.

Jika ada masalah pada bagian seperti katup EVAP, sensor, atau bahkan tabung karbon aktifnya, lampu indikator mesin dapat menyala. Biasanya, ini adalah masalah kecil yang dapat dengan mudah diperbaiki dengan mengganti bagian yang rusak.

4. Sensor Massa Udara (Mass Airflow Sensor/MAF) Kotor atau Rusak

Sensor massa udara (MAF) mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam mesin dan memberikan informasi penting untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara.

Jika sensor MAF kotor atau rusak, mesin mungkin mengalami masalah seperti pengoperasian tidak stabil, akselerasi lambat, dan konsumsi bahan bakar yang tidak efisien.

5. Sistem Pengontrol Pendorong Turbo Bermasalah

Jika mobil Anda dilengkapi dengan turbocharger, masalah pada sistem pengontrol pendorong turbo dapat menyebabkan lampu indikator check engine menyala.

Permasalahan ini dapat berkisar dari tekanan pendorong yang tidak tepat, kebocoran di saluran turbo, atau bahkan kerusakan pada komponen seperti wastegate atau katup pemancar intercooler.

6. Injektor Bahan Bakar Tersumbat atau Rusak

Injektor bahan bakar bertugas untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Jika injektor tersumbat oleh kotoran atau rusak, akan menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna dan mengakibatkan lampu indikator mesin menyala.

Masalah ini juga bisa menyebabkan performa mesin menurun dan konsumsi bahan bakar meningkat.

7. Sistem Pengapian Bermasalah

Sistem pengapian yang bermasalah juga dapat menjadi penyebab lampu indikator check engine menyala. Misalnya, busi yang aus atau kabel busi yang rusak dapat mengganggu pembakaran yang efisien dalam ruang bakar dan menyebabkan sensor oksigen mendeteksi masalah emisi.

Lampu indikator check engine adalah sinyal penting bahwa ada masalah dengan sistem injeksi bahan bakar atau sistem kontrol emisi pada kendaraan Anda.

Jika lampu ini menyala, sebaiknya Anda segera memeriksakan mobil Anda ke bengkel terpercaya untuk mendapatkan diagnosis dan perbaikan yang tepat.

Jangan abaikan lampu indikator ini karena bisa menyebabkan masalah lebih serius dan berpotensi merusak komponen lain pada mobil Anda.

Dengan mengatasi masalah sejak dini, Anda dapat memastikan mobil Anda tetap berjalan lancar dan efisien. (*)

Baca Juga