POJOKNULIS.COM - Pernahkah Anda memberikan saran yang kemudian diabaikan? Pernahkah Anda memberikan kritik yang tidak diterima dengan baik?
Pernakah Anda ingin memberikan kritik yang membangun terhadap sesuatu, tetapi Anda enggan melakukannya karena Anda tidak tahu cara menyampaikan ide Anda?
Artikel ini akan memuat tentang bagaimana memberikan kritik yang dapat membangun kepada seseorang, baik di lingkungan kerja maupun dalam hubungan, berbagi dan menerima umpan balik adalah bagian yak tidak terpisahkan dari perbaikan.
Jika Anda mempunyai gagasan atau kritikan tentang bagaimana seseorang dapat berkembang, jangan menahan kritikan Anda! Sebaliknya, sampaikan kritik Anda secara membangun untuk hal yang lebih baik kepada orang tersebut.
Tentu saja, peka terhadap perasaan orang lain dan memerikan masukan ketika Anda merasa orang lain siap menerimanya. Jika tidak, Anda mungkin akan terkesan memaksakan pandangan Anda kepada orang lain, terutama ketika Anda berulang kali memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan tanpa mereka meminta pendapat Anda.
Berikut ini adalah enam tips memberikan kritikan yang membangun untuk orang lain tanpa menyinggung siapa pun:
1. Gunakan Feedback Sandwich
Metode feedback sandwich merupakan metode populer dalam memberikan kritik yang membangun. Metode ini sering digunakan di Toastmasters dan di lingkungan perusahaan.
Metode feedback sandwich sering disebut sebagai PIP yang merupakan singkatan dari Positive-Improvement-Positive. Dengan Positive-Improvement-Positive, masukan atau kritikan yang ingin Anda sampaikan dibagi menjadi tiga segmen:
- Anda memulai dengan berfokus pada kekuatan (Apa yang Anda sukai dari hal tersebut)
- Kemudian Anda memberikan kritik (Hal-hal yang tidak Anda sukai, bidang-bidang yang perlu ditingkatkan, dan lain sebagainya)
- Terakhir, Anda dapat melengkapi masukan tersebut dengan pengulangan komentar positif yang Anda berikan di awal dan hasil positif yang dapat diharapkan jika kritik terebut ditindaklanjuti.
Metode ini paling tepat digunakan ketika Anda sedang memberikan kritik kepada orang yang tidak dikenal atau tidak Anda kenal dengan baik. Jika tidak, Anda mungkin terlihat sangat agresif dan kasar apabila Anda langsung melontarkan kritikan tersebut.
Hal ini terutama berlaku dalam budaya Asia. Namun seiring berjalannya waktu, Anda bisa langsung menyampaikan kritik jika Anda sudah menjalin hubungan baik dengan penerima dan ia telah memahami cara berpikir Anda.
2. Berikan Kritikan Anda secara Spesifik
Tips selanjutnya dalam memberikan kritik yang membangun adalah dengan menjelaskan secara spesifik. Semakin spesifik seseorang ketika memberikan masukan maka semakin mudah baginya untuk menindaklanjutinya.
Ketika Anda memberikan kritikan yang spesifik, Anda harus lebih fokus pada poin objektif daripada opini subjektif. Anda juga dapat membagi masukan Anda menjadi poin-poin penting dan memberikan contoh spesifik dari setiap poin.
Kritikan yang lebih spesifik dapat membantu untuk memahami kebutuhan pengguna dengan lebih mudah sehingga lebih memudahkan untuk melayani permintaannya. Hal yang sama juga berlaku bagi Anda, Anda dapat melakukannya dengan cara yang lebih tepat sasaran dan berikan masukan yang lebih jelas agar kritikan Anda dapat ditindaklanjuti.
3. Fokus pada Situasinya, Bukan pada Orangnya
Kritik yang membangun berfokus pada situasi, bukan pada orangnya. Anda harus mengkritisi masalah yang terjadi dan jangan melakukan serangan pribadi.
Anda dapat menggunakan kalimat yang lebih halus dengan kalimat pasif dibandingkan dengan menggunakan kalimat aktif. Daripada terus-terusan membicarakan betapa buruknya hal tersebut, Anda dapat ceritakan bagaimana hal tersebut bisa memengaruhi Anda.
4.Memberikan Rekomendasi Bagaimana Cara Meningkatkannya
Ketika semua kritik sudah dikatakan, Anda juga dapat memberikan rekomendasi tentang apa yang dapat dilakukan orang tersebut untuk memperbaiki dan menindaklanjuti.
Pertama, rekomendasi Anda akan mengikat kritik Anda dengan baik karena setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda yang artinya setiap kritik dapat dimaknai dengan cara yang berbeda-beda. Rekomendasi yang Anda berikan akan memberi orang tersebut gambaran yang jelas tentang apa yang ada.
Kedua, rekomendasi tersebut memberikan ajakan bertindak yang kuat. Anda ingin orang tersebut bertindak berdasarkan apa yang telah Anda bagikan, bukan menunda-nunda.
Dengan rekomendasi tersebut, Anda dapat memberikan saran secara spesifikdan dapat menjelaskan secara singkat mengenai alasan di balik rekomendasi tersebut.
5. Jangan Berasumsi
Tips selanjutnya dalam memberikan kritik yang membangun adalah dengan tidak membuat asumsi. Saat memberikan kritik, lakukan sesuai dengan apa yang Anda ketahui sebagai fakta tentang orang dan subjeknya.
Tidak perlu membuat asumsi apa pun. Hal ini tidak hanya membuat orang tersebut terlihat buruk, tetapi juga membuat Anda salah.
6. Mengomentari Hal-hal yang dapat Ditindaklanjuti
Inti dari memberikan umpan balik adalah untuk membantu orang tersebut berkembang. Oleh karena itu, fokuslah pada hal-hal yang dapat dilakukan oleh orang tersebut daripada hal-hal yang berada di luar kendalinya.
Mengkritik orang saat pertama kali dapat menjadikan kritikan Anda sebagai motivasi untuk membangun. Namun, semakin banyaknya kritikan yang diberikan hanya akan membuat orang tersebut merasa tidak enak karena dia tidak dapat berbuat apa-apa meskipun dia menginginkannya. Anda dapat mengomentari hal terakhir jika hal tersebut penting, tetapi pastikan untuk mengembalikan fokus pada hal-hal yang dapat dia kendalikan.
Mengetahui apa yang bisa ditindaklanjuti dan tidak bisa ditindaklanjuti mengharuskan Anda berempati. Pahami situasi dan tujuan dari orang tersebut, lalu berikan kritik Anda berdasarkan hal tersebut.
Semoga tips dan trik ini dapat membantu Anda dalam memberikan kritik yang membangun kepada orang lain sehingga mereka bisa menjadi orang yang lebih baik karenanya. Berikan masukan secara bijaksana pada saat yang paling penting dan hanya pada saat yang diperlukan.