Dampak Kualitas Udara yang Tercemar pada Kesehatan

POJOKNULIS.COM - Faktor penting yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang jarang kita sadari adalah kualitas udara.

Udara yang bersih dan segar dapat memberikan manfaat bagi tubuh, seperti meningkatkan fungsi paru-paru, sistem kekebalan, dan kognitif.

Namun, sayangnya, kualitas udara di banyak tempat di dunia saat ini sudah tercemar oleh berbagai zat berbahaya, seperti partikel halus, ozon, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, karbon monoksida, dan lain-lain.

Zat-zat ini berasal dari sumber-sumber antropogenik (aktivitas manusia), seperti emisi kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar fosil, limbah industri, asap rokok, dan kebakaran hutan.

Selain itu, ada juga sumber-sumber alami yang dapat mencemari udara, seperti letusan gunung berapi, gas alam, dan debu.

Pencemaran udara merupakan masalah kesehatan lingkungan global yang serius. Pencemaran udara juga menyebabkan kematian pada sekitar 7 juta orang setiap tahunnya.

Kualitas udara yang menurun akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Berikut adalah beberapa dampak buruk kualitas udara yang tercemar terhadap kesehatan masyarakat:

Gangguan Pernapasan

kualitas-udara-buruk.jpg.webp

Dampak buruk kualitas udara yang tercemar yang paling umum adalah gangguan pernapasan. Ini karena udara yang tercemar mengandung partikel-partikel kecil yang dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan paru-paru.

Partikel-partikel ini dapat menyebabkan iritasi, inflamasi, infeksi, dan kerusakan jaringan paru-paru. Gangguan pernapasan yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain:

- Asma

Penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menyebabkan sesak napas, batuk, dan mengi disebut dengan Asma.

Pencemaran udara dapat memicu serangan asma atau memperburuk gejala asma pada orang yang sudah memiliki riwayat penyakit ini.

- Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan pada bronkus (saluran utama menuju paru-paru) yang menyebabkan batuk berdahak, demam, sesak napas, dan nyeri dada.

Kualitas udara yang menurun dapat meningkatkan risiko terkena bronkitis akut atau kronis.

- Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Kelompok penyakit paru-paru yang ditandai dengan hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel.

Gejala utama PPOK adalah sesak napas kronis, batuk kronis, dan produksi dahak berlebihan. Pencemaran udara merupakan salah satu faktor risiko utama untuk terjadinya PPOK.

- Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pada satu atau kedua paru-paru yang menyebabkan radang dan pengisian cairan atau nanah pada alveolus (kantong udara kecil di paru-paru).

Gejala pneumonia meliputi demam tinggi, menggigil, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Pencemaran udara dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia, terutama pada anak-anak dan orang tua.

Penyakit Kardiovaskular

penyakit-kardiovaskular.jpg.webp

Dampak buruk kualitas udara yang tercemar selanjutnya adalah menyebabkan penyakit kardiovaskular.

Penyakit kardiovaskular ini berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, dan hipertensi.

Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesehatan kardiovaskular dengan beberapa mekanisme.

Masalah pertama yakni stres oksidatif yang ditandai dengan ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas (molekul reaktif yang dapat merusak sel) dan kemampuan tubuh untuk menetralisirnya.

Pencemaran udara dapat meningkatkan stres oksidatif dengan cara meningkatkan produksi radikal bebas atau mengurangi antioksidan.

Selain itu, terjadi peradangan sistemik adalah respons imun tubuh yang melibatkan seluruh tubuh.

Pencemaran udara dapat meningkatkan peradangan sistemik dengan cara merangsang reseptor saraf di saluran pernapasan atau membebaskan sitokin pro-inflamasi (protein yang mengatur respons imun) dari paru-paru ke aliran darah.

Kualitas udara yang buruk juga akan merusak lapisan sel tipis yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Fungsi endotel adalah mengatur aliran darah, tekanan darah, pembekuan darah, dan peradangan.

Pencemaran udara dapat mempengaruhi fungsi endotel dengan cara mengganggu produksi nitrat oksida (gas yang berperan dalam relaksasi pembuluh darah) atau meningkatkan ekspresi molekul adhesi (molekul yang berperan dalam perlekatan sel-sel inflamasi) pada endotel.

Serta yang paling bahaya dari pencemaran udara yakni dapat mempengaruhi ritme jantung dengan cara mengubah aktivitas sistem saraf otonom (sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh yang tidak disadari) atau meningkatkan aktivitas simpatis (cabang sistem saraf otonom yang berperan dalam respons stres) pada jantung.

Penyakit kardiovaskular yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain:

- Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri koroner (pembuluh darah yang membawa oksigen ke jantung) akibat penumpukan plak (lemak, kolesterol, dan zat lain) pada dinding arteri.

Gejala utama penyakit jantung koroner adalah angina pectoris (nyeri dada akibat kurangnya aliran darah ke jantung) atau serangan jantung (kematian jaringan jantung akibat terputusnya aliran darah ke jantung).

Pencemaran udara dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner dengan cara mempercepat proses aterosklerosis (penyempitan arteri akibat penumpukan plak) atau memicu plak pecah dan menyumbat arteri.

- Stroke

Stroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Gejala utama stroke adalah kelumpuhan sebagian wajah atau tubuh, gangguan bicara atau penglihatan, sakit kepala hebat, pusing, atau kehilangan kesadaran.

Pencemaran udara dapat meningkatkan risiko terkena stroke dengan cara meningkatkan tekanan darah dan memicu pembekuan darah.

Baca Juga