Dampak Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Mentah bagi Kesehatan dari Sashimi hingga Tiram Mentah

POJOKNULIS.COM - Beberapa makanan umumnya dikonsumsi dalam keadaan matang setelah dimasak dengan penambahan bumbu untuk memberikan citarasa makanan lebih nikmat.

Tetapi, tidak sedikit juga makanan yang disajikan dalam keadaan masih mentah karena sudah menjadi ciri khas makanan tersebut.

Makanan mentah, seperti sashimi, tiram, atau salad, mungkin terlihat lezat dan sehat. Ketiga makanan tadi memang merupakan makanan dari budaya luar tetapi saat ini sudah semakin berkembang diberbagai negara termasuk Indonesia.

Namun, apakah Anda tahu bahwa terlalu sering mengonsumsi makanan mentah dapat berdampak buruk bagi kesehatan?

Berikut ini adalah beberapa dampak yang perlu Anda ketahui:

Risiko Infeksi Bakteri dan Parasit

sashimi

Salah satu dampak terlalu sering mengonsumsi makanan mentah adalah risiko terinfeksi oleh bakteri dan parasit yang hidup di dalam makanan tersebut.

Bakteri dan parasit dapat berkembang pada daging ikan mentah yang tidak segar dan menyebabkan keracunan.

Selain itu, ikan air tawar mungkin mengandung toksin alami yang disebut ciguatera, yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan saraf.

Untuk mengurangi risiko ini, pastikan Anda memilih ikan yang segar dan berkualitas, serta memperhatikan cara penyimpanan dan pengolahannya.

Ikan yang digunakan untuk membuat sushi dan sashimi biasanya telah dibekukan pada suhu -20° C selama tujuh hari atau dibekukan pada -35° C selama 15 jam untuk membunuh parasit yang ada di dalamnya.

Selain itu, hindari makan ikan yang berbau tidak sedap, berwarna pucat, atau berlendir.

Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Makanan mentah yang mengandung karbohidrat olahan, seperti nasi putih yang biasa disajikan dengan sushi, dapat meningkatkan kadar gula darah dan trigliserida dalam tubuh.

Hal ini dapat memicu peradangan, diabetes, dan penyakit jantung. Selain itu, makanan mentah juga dapat meningkatkan kadar homosistein, yaitu sejenis asam amino yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Untuk mengurangi risiko ini, pilihlah makanan mentah yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti beras merah, gandum, atau quinoa.

Selain itu, konsumsi juga makanan yang kaya akan asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12, yang dapat menurunkan kadar homosistein dalam tubuh.

Beberapa contoh makanan yang mengandung nutrisi tersebut adalah sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, dan daging.

Mengganggu Kerja Hormon Tiroid

Beberapa sayuran mentah, seperti kangkung, brokoli, kembang kol, sawi, dan kubis, mengandung zat goitrogen, yaitu senyawa alami yang dapat menghambat fungsi tiroid dan menyebabkan kondisi hipotiroidisme.

Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid yang cukup, yang berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh.

Gejala hipotiroidisme antara lain adalah kelelahan, kenaikan berat badan, kulit kering, rambut rontok, dan depresi.

Untuk mengurangi risiko ini, masaklah sayuran mentah tersebut sebelum dikonsumsi, karena panas dapat mematikan zat goitrogen.

Selain itu, konsumsi juga makanan yang kaya akan yodium, yang merupakan bahan baku hormon tiroid.

Beberapa contoh makanan yang mengandung yodium adalah ikan laut, rumput laut, susu, dan telur.

Menimbulkan Masalah Pencernaan

tiram

Makanan mentah, terutama daging dan sayuran, memiliki struktur berserat yang sulit dicerna oleh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kembung, sembelit, atau bahkan peningkatan berat badan.

Selain itu, makanan mentah juga dapat mengurangi jumlah bakteri baik di usus, yang berperan dalam menjaga keseimbangan mikroflora dan sistem kekebalan tubuh.

Karena itu, untuk meminimasilir terjadinya masalah pencernaan kunyahlah makanan mentah dengan baik sebelum menelan, agar proses pencernaan menjadi lebih mudah.

Selain itu, konsumsi juga makanan yang mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang dapat membantu kesehatan usus. Diantara makanan yang mengandung probiotik adalah yogurt, kefir, kimchi, dan tempe.

Mengonsumsi makanan mentah tidak selalu dilarang karena memang beberapa makanan lebih baik dikonsumsi saat tidak melalui proses masak yang terlalu banyak.

Namun, tetap perlu diperhatikan jumlah porsi makanan mentah yang masuk kedalam tubuh.

Karena bukan tidak mungkin jika dari makanan tersebut masih terdapat bakteri atau bahkan cacing yang bisa bereaksi serius jika terlalu banyak dikonsumsi apalagi dalam jangka panjang.

Baca Juga