POJOKNULIS.COM - Banyak diantara kita ingin mengadopsi pola makan yang sehat. Namun, saat kita mencari informasi mengenai hal itu, sayangnya banyak diantara kita justru mengalami kebingungan mengenai nutrisi.
Misalnya saja, kita punya keyakinan kalau jus buah itu baik untuk kesehatan. Tapi, tersebar pula informasi yang menulis mengonsumsi terlalu banyak jus juga terdapat risiko. Alasan utamanya ialah alasan kandungan asam dan gula yang ada di dalamnya.
Penelitian International Food Information Council Foundation di Amerika Serikat tahun 2018, dikatakan bahwa 80 persen masyarakat mengalami kebingungan terkait informasi mengenai nutrisi.
Faktanya, informasi terkait pola makansehat dan nutrisi banyak sekali variasinya di media. Termasuk yang sering menyebabkan masyarakat menjadi bingung ialah disinformasi yang marak muncul pada sosial media. Belum lagi konten iklan dari industri makanan dengan berbagai klaim tentang nutrisi terbaik yang bertebaran di mana mana.
Namun diantara banyaknya disinformasi, ada beberapa poin yang telah menjadi kesepakatan umum dalam dunia nutrisi:
1. Pola Makan dengan Dominasi Makanan Berasal dari Tumbuh–tumbuhan
Pola makan seperti ini sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. Para peneliti selama bertahun - tahun dan secara berulang menemukan bahwa pola seperti ini dapat menurunkan tekanan darah, trigliserida, dan glukosa sehingga menurunkan resiko penyakit kardiovaskular.
Sedangkan yang dimaksud dominasi tumbuh tumbuhan artinya 75 persen yang kita makan seharusnya terdapat sayuran, buah-buahan, dan biji–bijian di dalamnya.
2. Membatasi Konsumsi Daging Merah dan Olahan Daging
Secara umum banyak kita jumpai jika saran untuk membatasi konsumsi daging merah dan olahan ternyata juga menuai banyak kritik. Namun beberapa bukti dari penelitian kesehatan menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan olahan akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit kronis serta potensi kematian.
Secara umum tidak ada patokan mengenai berapa jumlah konsumsi daging merah dan olahan yang ideal untuk masing masing orang. Tapi seperti diungkap oleh Frank B. Hu, MD, seorang Professor dari Department of Nutrition, Harvard T.H. Chan School of Public Health di Amerika Serikat, bahwa satu atau dua kali selama satu bulan, kita mengonsumsi daging merah, tidak menunjukkan dampak yang serius untuk kesehatan kita.
3. Memilih Sumber Karbohidrat dan Lemak yang Sehat
Belakangan ini banyak juga kita jumpai diskursus mengenai apakah pola makan yang sehat itu harus dominan Karbohidrat atau malah dominan lemak. Diet Keto yang popular di Indonesia mengatakan lebih baik pola makan dengan dominan lemak daripada karbohidrat.
Terlepas dari diskusi ini, banyak ilmuwan nutrisi meyakini yang lebih penting justru adalah memilih sumber Karbohidrat ataupun Lemak yang kita konsumsi. Karbohidrat yang kita dapatkan melalui makanan dengan banyak serat seperti dari kentang, atau dari buah–buahan segar terbukti kaya akan antioksidan, vitamin dan mineral.
Selain itu, juga kandungam serat yangjauh melebihi karbohidrat olahan dari industri. Begitupun halnya jika kita menkonsumsi lemak yang berasal dari ikan segar, maupun lemak nabati seperti dari alpukat merupakan makanan dengan sumber anti-inflammatory yang tinggi. (*)