Melepaskan dan Mengikhlaskan, Menenangkan Perasaan

POJOKNULIS.COM - Harapan setiap orang adalah bersama dengan orang yang dicintai, tapi harapan tidak selalu sesuai kenyataan. Adakalanya perasaan itu tidak berbalas, dan adakalanya luka lama memang harus diikhlaskan. Tidak setiap yang dicintai harus dimiliki.

Bersama dengan yang dicintai tentu akan menyenangkan perasaan. Kebahagiaan akan meningkat karena perasaan dicintai.

Tapi, adakalanya luka itu harus disirami dengan keikhlasan yang meneduhkan perasaan. Cinta kadang menggebu perasaan, selalu ingin dekat dengan orang tersayang. Perasaan selalu ingin dimengerti dan berbagi.

Kehilangan mengajarkan banyak hal. Ada cinta yang tidak harus dimiliki namun cukup dikagumi. Berhenti berharap terlalu tinggi agar tidak sakit hati.

Luka memang selalu ada. Tapi, kita harus banyak bersahabat dengan luka. Jangan pernah merasa memiliki agar hatimu tidak pernah merasa kehilangan.

Tidak ada yang kita miliki didunia ini. Semua hanya titipan pencipta. Berdamailah dengan rasa luka agar kelak kamu tahu arti bahagia.

Jangan ajarkan hati untuk membenci, agar tetap murni hati ini. Belajarlah cara mengikhlaskan rasa agar perasaan lebih tenang bahagia.

Sadarilah kehilangan sebagai bentuk pendewasaan diri. Ujian hidup memang akan datang pada sesuatu yang terlalu dicintai. Maka, cintailah seseorang itu sekedarnya agar ketika nanti tidak lagi bersama kamu tidak terlalu merana.

Kamu berhak bahagia. Fokuskan untuk menata masa depan dan melanjutkan hidup. Jodoh itu adalah cerminan diri semakin kamu berkualitas yakinlah seseorang yang berkualitas juga yang akan datang

Jangan terlalu menutup diri, cobalah buka hati dan coba berdamai dengan rasa ini. Yakinlah yang tidak baik akan dibiarkan pergi agar yang baik segera menghampiri.

Jangan terlalu terluka, hingga luka mendera tanpa perantara. Tapi, izinkanlah hati ini untuk sembuhkan luka karena semua akan Indah pada waktunya.

Kamu memang tidak tahu kapan pertemuan dengan jodoh akan tiba. Tapi, fokuskan diri pada pencipta. Fokus memperbaiki hati dan Budi agar yang terbaik segera menghampiri.

Jangan tanya kapan jawaban ini akan segera tiba, kapan pertemuan Indah itu akan segera tiba dan kapan semua luka akan menjadi bahagia.

Yakinlah segala sesuatu pasti sudah ada waktunya. Begitu juga dengan sedih dan bahagia yang tidak akan berlangsung lama. Semua ada waktunya dan semua ada tempatnya.

Jika sekarang masih berbalut luka, maka tetaplah tunggu itu tiba. Kuncinya berdamailah dengan rasa. Rasa tidak terima, rasa kesepian karena rasa itu adalah jalan menuju bahagia. Jika kita sabar, maka akan ada kabar gembira.

Luka itu pasti akan sembuh pada waktunya. Berdamailah dengan semua rasa karena itulah seni hidup kita. Ada bahagia ada sedih, ada rasa cinta dan ada terluka, ada rasa memiliki dan ada rasa kehilangan.

Tapi, intinya dari itu semua kita belajar arti kehidupan. Tidak ada yang abadi didunia ini, hidup ini adalah perputaran antara bahagia dan terluka, didalam setiap bahagia pasti juga ada sedihnya dan didalam setiap air mata juga ada bahagianya.

Jangan berlarut-larut dalam luka, karena itu tidak baik untuk kesehatan kita. Perbanyak syukur dengan apa yang kita punya, maka Allah Swt. akan senantiasa beri kebahagiaan untuk kita.

Jangan tunggu bahagia baru bersyukur tapi bersyukurlah maka kamu akan bahagia.

Setiap luka pasti akan ada obatnya. Setiap perih dan pedih pasti bisa pulih. Senangkanlah hati dan pikiran untuk berpikir jernih, bahwa bahagia itu disadari bukan dinanti. Menyadari dengan apa yang telah kita miliki saat ini dan bersyukur atas semua nikmat dari Sang Maha Pemberi.

Kuncinya, ikhlaskan, lepaskan tentu akan lebih menenangkan perasaan. Berdamai dengan kenyataan akan menyembuhkan luka yang menyayat perasaan.

Sudahi sedih ini mari berdamai dengan diri sendiri. Relakan yang telah pergi dan sembuhkan luka hati ini. Bersama lepas hilang gundah, bersama luka akan ada tawa bahagia.

Yakinlah semesta sedang menyusun rencana, agar bahagiamu tiba pada waktunya. Percayalah pada kekuatan pencipta, yang selalu memberi kabar gembira.

Baca Juga