POJOKNULIS.COM - Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia telah mencapai 8,4 juta jiwa. Indonesia memiliki masalah pengangguran usia muda yang semakin meningkat.
Berdasarkan data Organisasi Buruh Internasional, tingkat pengangguran kerja usia 15-24 tahun di Indonesia mencapai 16% pada tahun 2021.
Hal tersebut yang menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan pengangguran usia muda terbanyak kedua di Asia Tenggara.
1. Penyebab Pengangguran
Penyebab pengangguran yang sering terjadi yaitu diakibatkan ketidakseimbangan lapangan kerja yang tersedia dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.
Hal ini mengakibatkan jumlah tenaga kerja lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja. Terdapat beberapa pengelompokkan pengangguran usia muda di Indonesia, seperti:
- Pengangguran usia muda berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan jenis kelamin, tingkat pengangguran usia muda dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan.
- Pengangguran usia muda berdasarkan wilayah. Jika dilihat berdasarkan wilayah, tingkat pengangguran usia muda lebih banyak terjadi di wilayah perkotaan dibandingkan di wilayah perdesaan.
- Pengangguran usia muda berdasarkan tingkat pendidikan. Berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pengangguran usia muda paling banyak terjadi pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.
2. Dampak Pengangguran
- Meningkatnya angka kriminalitas. Salah satu pendorong orang melakukan tindakan kriminal yaitu pengangguran yang menyebabkan orang nekat melakukan kriminal akibat tidak memiliki uang, butuh uang, dan memiliki hutang
- Keuangan negara membengkak. Pengangguran dapat menyebabkan keuangan negara menjadi membengkak. Karena jika di negara maju seorang pengangguran tetap mendapatkan santunan, sehingga menyebabkan pengeluaran negara yang terus melonjak.
- Meningkatnya angka kemiskinan. Kemiskinan merupakan bukti nyata akibat adanya pengangguran, karena seorang pengangguran tidak memiliki penghasilan sehingga sulit untuk memunuhi kebutuhan hidupnya dan menyebabkan terjadinya kemiskinan.
- Meningkatnya konflik rumah tangga. Hal ini disebabkan akibat seorang pengangguran tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya sehingga memicu terjadinya konflik rumah tangga.
3. Solusi Mengatasi Pengangguran
- Mendirikan pelatihan tenaga kerja. Pelatihan kerja harus didirikan guna melakukan pelatihan tenaga kerja dan untuk menempati lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga sumber daya manusia yang akan bekerja sudah memiliki pengalaman di bidang pekerjaan tertentu.
- Meningkatkan mutu pendidikan. Meningkatkan mutu pendidikan menjadi salah satu faktor dalam mengatasi pengangguran, karena dengan meningkatkan mutu pendidikan akan menyebabkan meningkatnya kualitas sumber daya manusia.
- Meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Salah satu faktor untuk mengurangi pengangguran yaitu dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan.
Pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional yaitu dengan menyediakan wadah untuk pelatihan kartu prakerja dengan meningkatkan pemanfaatan kartu prakerja yang berasal dari pengangguran dengan lebih memprioritaskan pengangguran usia muda. Sehingga hal tersebut dapat mengatasi pengangguran usia muda.
Selain adanya pelatihan kartu prakerja, hal lain yang dapat mengatasi pengangguran yaitu dengan menyediakan pelatihan kewirausahaan.
Dengan mendorong kewirausahsan pada penduduk usia muda akan meningkatkan kemakmuran ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. (*)