POJOKNULIS.COM - Proses seleksi kerja biasanya dilakukan berlapis. Mulai pemeriksaan berkas persyaratan administratif, tes tertulis, tes wawancara, proses magang sampai seseorang dinyatakan diterima bekerja di sebuah perusahaan. Seringkali, proses wawancara kerja dijadikan alat ukur penting oleh tim perekrut untuk menilai kepribadian ataupun kesiapan pelamar sebelum dinyatakan diterima untuk bergabung di perusahaan tersebut.
Jamak diketahui jika tim perekrut akan menilai mulai dari penampilan, kebersihan termasuk wangi atau aroma pelamar. Yang terpenting ialah bagaimana cara menjawab dan jawaban yang diberikan pelamar atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Tim perekrut saat wawancara itu biasanya dilakukan oleh tim HRD, tetapi tak menutup kemungkinan juga dengan user atau pengguna keahlian kita yang ada di perusahaan tersebut. Bahkan, saat kita melamar untuk posisi penting, wawancara bisa dilakukan langsung oleh direktur atau top management perusahaan.
Pertanyaan yang kerap muncul ketika wawancara kerja awalnya standar dan cenderung formalitas. Namun banyak hal lain yang terkadang tidak kita fikirkan tetapi muncul juga saat sesi wawancara. Akan banyak kejutan yang terjadi. Berikut POJOKNULIS merangkum beberapa pertanyaan yang sering diajukan ketika proses wawancara:
1. Siapakah dirimu, dan ceritakan tentang dirimu ?
Usai pertanyaan standar tentang nama, alamat, pendidikan terakhir, biasa pewawancara akan bertanya tentang siapa dirimu dan ceritakan tentang dirimu. Pertanyaan ini kerap diajukan pewawancara dari perusahaan manapun dan berbagai latar belakang perusahaan.
Pewancara memiliki tujuan mengenal lebih jauh tentang dirimu dan juga kira-kira apakah dirimu bisa memenuhi harapan mereka atau tidak. Jika tak siap, pertanyaan standar ini bisa membuat kita gugup dan akhirnya keliru atau tak lancar saat menjawabnya.
Nah, menghadapi pertanyaan semacan ini, usahakan kita tetap fokus untuk mengenalkan kepribadian diri kita yang berhubungan dengan posisi pekerjaan yang kita lamar. Misalnya kita bisa menjawab dengen pengembangan seperti ini
"Saya meliliki latar belakang pendidikan di bidang public relation, selain itu pernah juga mengikuti program pelatihan a dan b juga c, yang sangat relevan dengan bidang pekerjaan yang ingin saya lamar di perusahaan ini,.."
Kita bisa menambahkan tentang ketertarikan kita pada bidang tertentu yang kira-kira akan membantu pekerjaan kita kelak. Misal, ketika kita melamar sebagai seorang wartawan atau reporter, maka kita bisa bercerita ketertarikan kita terhadap dunia fotografi.
2. Kenapa Anda Tertarik pada Pekerjaan ini?
Pertanyaan ini kelihatannya standar saja. Tetapi, sesungguhnya tim rekrutmen ingin tahu apakah kita melamar bekerja secara serius atau hanya sekedar untuk iseng-iseng saja, sekedar untuk mengisi waktu luang belaka. Pewawancara ingin tahu apakah kita akan menekuni profesi yang dilamar dan ingin terus berkembang atau tidak.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus bisa meyakinkan pewawancara jika kita akan berkembang dan serius terhadap profesi yang kita lamar. Sangat tidak disarankan kita menjawab melamar pekerjaan tersebut hanya karena tidak ada lowongan pekerjaan lainnya.
Kita harus fokus menyampaikan kenapa kita tertarik dan menyampaikannya dengan lugas, dan jelas serta meyakinkan pewawancara. Semisal kita melamar pekerjaan di bidang pengembangan jaringan internet. Kita bisa memberikan jawaban seperti,
"Saya memiliki kemampuan teknis, dan semasa pendidikan pernah praktek untuk menangani persolan yang sering muncul dalam jaringan internet. Saya juga menyukai lingkungan kerja seperti yang ada di perusahaan bapak, yang didominasi kalangan muda dan penuh gerak cepat,"
3. Tahu Lowongan Ini Darimana?
Pertanyaan ini biasanya diajukan pewawancara untuk menilai ada atau tidak koneksi kita dengan orang-orang di dalam perusahaan. Pewawancara juga ingin mengetahui, apakah kita memang benar-benar punya passion atau tidak atas posisi yang kita lamar.
Menjawab pertanyaan semacam ini, kita harus jujur menyampaikan apa adanya. Termasuk jika kita mengetahui informasi lowongan pekerjaan tersebut dari teman kita atau saudara kita yang telah bekerja lebih dulu di tempat tersebut.
“Informasi lowongan ini dari teman yang bekerja di perusahaan ini. Teman saya bekerja di bagian analisis data. Dengan informasi dari teman saya itu, maka saya melihat serta mempelajari lowongan kerja apa yang disediakan, dan saya sangat tertarik untuk bisa bergabung di perusahaan ini,”
4. Ceritakan Kelebihan atau Kekurangan yang Ada Pada Diri Anda?
Yang paling ingin diketahui pewawancara dari pertanyaan ini ialah seberapa jujur kita. Karena itu, jawaban yang serba sempurna tidak akan membuat pewancara puas dan menerimanya begitu saja. Kita tahu di dunia ini tak ada yang sempurna. Pewawancara hanya ingin tahu apakah kita sadar dengan potensi yang ada dalam diri kita, dan juga kelemahan yang ada pada kita serta bagaimana kita mengatasinya.
Menjawab pertanyaan semacam ini, kita bisa dengan tenang menguraikan apa keahlian yang kita miliki. Tentu keahlian yang terkait dengan pekerjaan yang kita lamar. Selain itu, untuk kekurangan yang ada pada diri kita, usahakan sampaikan apa adanya serta kita tahu bagaimana mengatasi kekurangan tersebut.
“Selama ini, saya sudah teruji ketika bekerja bersama tim dengan deadline pekerjaan yang ketat. Saya juga memiliki kemampuan mengetik dengan cepat yang itu akan sangat membantu saya lebih cepat menyelesaikan tugas yang diberikan. Sementara, saat ini, saya sendiri merasa agak mudah lelah, ini saya mencoba memperbaikinya dengan lebih rajin berolahraga dan menjaga menu makanan,"
Jangan lupa baca juga artikel menarik jika ditanyakan tentang hobi saat wawancara agar Anda tidak terjebak menceritakan hal-hal yang terlalu pribadi, sehingga malah menjurus menjadi wawancara yang membosankan, dan mengakibatkan Anda tidak mendapat kesan yang baik pada sesi wawancara tersebut.
5. Kenapa Kami Harus Merekrut Anda?
Pertanyaan ini ialah pertanyaan yang ingin lebih ada ketegasan jawaban, apa yang bisa perusahaan dapatkan dengan merekrut atau menerima lamaran pekerjaan yang kita ajukan. Pewawancara ingin tahu ada yang khas dari diri kita untuk kemajuan perusahaan atau tidak.
Menjawab pertanyaan semacam ini, kita bisa menyampakan apa saja kompetensi kita yang memang memenuhi standar perusahaan. Tapi, itu saja tidak cukup, karena bisa jadi para pelamar lain juga memilikinya. Kita perlu menyampaikan pula jika kita memiliki ide yang akan kita lakukan jika diterima di perusahaan tersebut.
“Saya merasa mampu menjalankan pekerjaan ini dengan baik, karena saya memiliki kompetensi kepenulisan. Saya juga memiliki sertifikat kepenulisan serta sertifikat mampu menulis dengan cepat. Dalam lingkungan pekerjaan yang ada di perusaan ini, saya merasa bisa semakin berkembang bersama dan mengerjakan berbagai project bersama tim,"
Setidaknya, itulah lima pertanyaan yang kerapkali diajukan oleh pewawancara saat proses wawancara kerja. Yang terpenting ialah kejujuran dan bagaimana kita menyampaikan jawaban dengan runut serta jelas.
Persiapkan diri Anda sebaik mungkin saat menghadapi proses wawancara kerja. Jangan sampai peluang emas terlewatkan begitu saja. (*)