POJOKNULIS.COM - Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumber daya alam yang luar biasa. Berkat ketenarannya Indonesia menjadi salah satu negara penghasil mineral tambang yang menjadi rebutan negara-negara dunia.
Semenjak program hilirisasi digencarkan serta pembatasan dan pelarangan ekspor bahan mentah agar kebutuhan domestik lebih terpenuhi.
Hal ini dilakukan selain untuk lebih memenuhi kuota lokal juga bertujuan untuk mengolah bahan mentah menjadi produk turunan dengan harga jual yang lebih tinggi.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya ekspor mentah yang berakibat nilai harga komoditas mineral tambang Indonesia menjadi semakin meningkat di pasar dunia.
Dengan potensi yang sangat besar ini, sektor pertambangan berpeluang untuk turut berkontribusi dalam pendapatan negara lebih masif lagi.
Selain itu sektor tambang menghasilkan pendapatan yang besar dalam bidang ekspor, juga pada pembentukan PDB dimana sektor tambang berkontribusi 4,7% ditahun 2019 silam.
Lalu produk tambang apa saja yang menjadi andalan Indonesia dalam bidang ekspor?
Batu Bara
Walaupun sempat dihentikan ekspor mentah di awal tahun 2022, batu bara merupakan komoditas tambang pertama yang menjadi andalan Indonesia dalam bidang ekspor.
Batu bara merupakan bahan tambang yang berasal dari fosil tumbuhan yang telah melalui proses jutaan tahun.
Indonesia diperkirakan memiliki cadangan batu bara sebanyak 24 miliar ton yang setara sekitar 2 persen cadangan total batu bara dunia. Hal ini menjadikan Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara pemroduksi batu bara.
Indonesia sendiri untuk urusan ekspor batu bara berdasarkan The Coal Hub tercatat telah mengekspor 38 juta ton tiap bulannya di tahun 2019, kemudian ditahun 2020 menurun menjadi 31-34 juta ton perbulannya akibat adanya pandemi.
Nikel
Nikel merupakan barang tambang mineral yang digunakan untuk baterai perangkat elektronik hingga baterai kendaraan listrik bahkan kendaraan listrik itu sendiri. Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 9.422 juta ton yang tersebar di berbagai pulu seperti Kalimantan, Maluku, Sulawesi, dan Papua.
Dalam produksi nikel, Indonesia tercatat mencapai 2,5 juta ton dan menguasai 60 persen prodksi nikel dunia sehingga Indonesia memegang 20 persen ekspor nikel untuk memebuhi kebutuhan seluruh dunia.
Indonesia telah memberlakukan kebijakan mengekspor nikel mentah dan memilih untuk mengolahnya menjadi produk-produk turunan yang nantinya akan diekspor untuk meningkatkan harga jual.
Bauksit
Bauksit merupakan mineral tambang dimana sebagian besar mengandung aluminium oksida dan silika serta titanium dalam kadar yang kecil. Bauksit dikabarkan akan menyusul pelarangan ekspor bahan mentah oleh pemerintah Indonesia.
Bauksit sendiri adalah bahan aluminium yang banyak digunakan diberbagai elemen industri modern. Indonesia tercatat memiliki 3,286 juta ton cadangan bauksit yang tersebar di pulau-pulau seperti Riau, Bangka belitung, dan Kalimantan.
Besi
Besi adalah unsur yang digunakan dalam sektor kobtruksi, Indonesia diketahui memiliki cadangan total : besi primer sebesar 3,61 miliar; laterit 4,02 miliar ton; pasir besi 4,28 miliar ton dan klastik sedimen 6,56 miliar ton.
Berdasar U.S Geological Survey, Indonesia mengekspor 12 juta ton besi tiap tahunnya. Namun sejak pembatasan ekspor mineral mentah turun menjadi 3,6 juta ton pertahunnya.
Tembaga
Tembaga adalah barang tanbang berupa logam lunak dan strukturnya yang elastis dan lembut. Tembaga merupakan komoditas tambang andalan yang diekspor karena tembaga banyak digunakan dalam pembuatan kabel listrik.
Berdasarkan data kementerian ESDM, Indonesia sendiri memiliki cadangan tembaga sebanyak 12.677 juta ton.