POJOKNULIS.COM - Cokelat adalah makanan yang dicintai oleh banyak orang di seluruh dunia. Rasanya yang manis dan lezat membuatnya menjadi camilan favorit dan bahan dasar berbagai hidangan pencuci mulut.
Tetapi tahukah Anda bagaimana sejarah cokelat dimulai dan bagaimana proses pembuatannya yang kompleks mengubah biji kakao menjadi sajian lezat yang kita nikmati hari ini?
Mari kita jelajahi sejarah dan proses pembuatan cokelat dari awal hingga akhir.
Asal Usul Cokelat
Sejarah cokelat dimulai di Amerika Tengah, di mana bangsa Maya dan Aztec pertama kali menemukan biji kakao.
Mereka menghasilkan minuman yang disebut "chocolātl" yang merupakan campuran biji kakao, air, dan rempah-rempah. Minuman ini jauh berbeda dari cokelat yang kita kenal saat ini, karena tidak memiliki gula.
- Penemuan Eropa
Pada awal abad ke-16, penjelajah Spanyol membawa biji kakao ke Eropa setelah menaklukkan wilayah Mesoamerika. Biji kakao diperkenalkan kepada bangsawan Eropa, yang mulai mengubah minuman cokelat dengan tambahan gula dan susu. Cokelat segera menjadi minuman mewah yang sangat populer di seluruh Eropa.
- Perkembangan Cokelat Massal
Pada abad ke-19, teknologi manufaktur modern membuat produksi cokelat menjadi lebih efisien. Cokelat mulai tersedia dalam bentuk padat yang bisa dibeli oleh masyarakat umum. Pabrik-pabrik cokelat seperti Cadbury, Nestlé, dan Hershey's muncul di seluruh dunia.
Proses Pembuatan Cokelat
Di balik kelezatan yang memikat ini, ada proses pembuatan yang rumit dan menarik yang melibatkan berbagai tahapan yang melibatkan biji kakao hingga menjadi cokelat lezat yang kita nikmati hari ini.
Berikut langkah-langkah dalam proses pembuatan cokelat, dari perkecambahan biji kakao hingga sajian cokelat yang siap dinikmati.
- Pemetikan dan Pengeringan Kakao
Proses pembuatan cokelat dimulai dengan pemetikan buah kakao. Buah-buah ini mengandung biji kakao yang akan diekstraksi. Setelah dipetik, biji-biji tersebut dipisahkan dari buahnya dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
- Fermentasi Biji Kakao
Biji-biji kakao yang sudah dikeringkan kemudian difermentasi dalam kotak-kotak khusus. Proses fermentasi ini penting karena mengubah rasa biji kakao yang awalnya pahit menjadi cokelat yang memiliki rasa yang lebih halus.
- Penggorengan
Biji kakao yang sudah difermentasi selanjutnya digoreng. Proses ini menghasilkan aroma cokelat yang khas dan menghilangkan kulit biji kakao, mengungkapkan inti biji yang disebut nibs.
- Pemisahan Cokelat Cair dari Cokelat Kering
Nibs biji kakao kemudian dihancurkan menjadi pasta cokelat cair. Ini disebut juga sebagai massa cokelat atau liquor cokelat. Selama proses ini, cokelat cair dipisahkan dari cokelat kering yang menghasilkan serbuk kakao.
- Penambahan Gula, Susu, dan Lainnya
Untuk membuat cokelat susu, susu bubuk ditambahkan ke dalam massa cokelat cair bersama dengan gula dan, jika diperlukan, mentega kakao. Proses ini disebut conching, yang melibatkan pengadukan dan penghalusan massa cokelat selama beberapa jam hingga mencapai tekstur yang halus.
- Pencampuran dan Penciptaan Bentuk
Selanjutnya, cokelat yang sudah siap dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Ini bisa menjadi batang cokelat, praline, tablet, atau bentuk lain sesuai kreasi produsen.
- Pendinginan dan Pembekuan
Cokelat yang sudah dicetak kemudian didinginkan agar membeku dan mengeras. Proses ini dapat memakan waktu beberapa jam hingga cokelat benar-benar siap untuk dikemas dan dijual.
Variasi Cokelat Saat Ini
Variasi cokelat adalah sebuah seni kuliner yang memanjakan lidah dengan berbagai nuansa rasa, tekstur, dan aroma. Dalam dunia cokelat yang luas, terdapat beragam variasi yang memikat. Inilah beberapa di antaranya:
- Cokelat Susu (Milk Chocolate)
Cokelat susu adalah varian yang manis dan lembut, yang mendapatkan kelezatannya dari tambahan susu bubuk atau susu kental manis. Ini adalah cokelat yang sering dijumpai dalam bentuk batangan atau cokelat panas yang lezat.
- Cokelat Hitam (Dark Chocolate)
Cokelat hitam adalah pilihan bagi pecinta cokelat yang mencari rasa yang lebih kuat dan cenderung pahit. Dibuat dengan kandungan kakao yang lebih tinggi, cokelat hitam memiliki warna cokelat tua yang khas dan memiliki sedikit gula tambahan.
- Cokelat Putih (White Chocolate)
Cokelat putih adalah varian yang berbeda, karena tidak mengandung cokelat kakao padat seperti cokelat lainnya. Sebaliknya, ia terbuat dari mentega kakao, gula, dan susu. Ini memberikan cokelat putih rasa manis dan lembut yang unik.
- Cokelat dengan Isian (Filled Chocolate)
Variasi ini memiliki lapisan cokelat yang menyembunyikan berbagai jenis isian, seperti karamel lembut, kacang-kacangan panggang, atau ganache yang halus. Mencicipi isian cokelat ini adalah pengalaman yang tak terlupakan.
- Cokelat Buah Kering (Chocolate-Covered Fruit)
Cokelat bisa menghiasi buah-buahan kering seperti ceri, stroberi, aprikot, atau pisang. Paduan antara rasa manis buah dan kelezatan cokelat menciptakan sensasi yang unik.
- Cokelat Rendah Kalori (Low-Calorie Chocolate)
Bagi mereka yang menginginkan sensasi cokelat tanpa penambahan gula yang berlebihan, cokelat rendah kalori adalah pilihan yang cocok. Ini dapat mengandung pengganti gula seperti stevia atau erythritol, sehingga lebih ramah terhadap diet.
- Cokelat dengan Topping
Beberapa cokelat diberi tambahan berbagai topping, seperti almond panggang, kacang-kacangan, biji chia, atau rempah-rempah. Topping ini memberikan tambahan tekstur dan rasa yang menarik.
- Cokelat dengan Rasa
Cokelat dapat diinfuskan dengan berbagai rasa, seperti mint, jeruk, lavender, atau bahkan garam laut. Ini menciptakan dimensi rasa yang unik dan menyegarkan.
Dengan begitu banyak variasi, sejarah yang kaya, dan proses pembuatan yang menarik, cokelat telah menjadi salah satu makanan paling ikonik di dunia.
Ketika Anda menikmati sepotong cokelat, sekarang Anda tahu betapa kompleksnya perjalanan dari biji kakao hingga cokelat yang lezat ini. Selamat menikmati!