Tips Atur Keuangan Ala Mahasiswa Perantauan, dari Recehan Menjadi Tabungan

POJOKNULIS.COM - Pentingnya mengatur keuangan tidak hanya berlaku untuk orang yang sudah bekerja saja. Para pelaku perubahan seperti mahasiswa juga perlu mempelajari bagaimana mengatur dan mengelola keuangan. 

Bagi mahasiswa mengatur keuangan tidak semudah menghabiskan nominal uang jajan. Uang jajan mahasiswa masih terbatas sebab sebagian besar masih bergantung kepada orang tua dengan nominal yang terbatas.

Apalagi mahasiswa perantauan yang jauh dari orang tua dan rumah, tentunya ilmu mengelola uang harus dipegang erat agar penggunaan uang dapat dilakukan dengan bijaksana.

Mahasiswa perantauan memerlukan biaya harian yang relatif lebih banyak dibandingkan mahasiswa yang tidak merantau. Pasalnya kebutuhan primer harus terpisah dari dana utama rumah tangga di rumah. Sudah pasti, pengeluaran akan diplot untuk bayar sewa tempat tinggal, makan, buku dan pengeluaran kuliah lainnya.

Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan yang baik untuk mahasiswa perantauan yang jauh dari rumah? Tim Pojoknulis sudah merangkumnya untuk Anda dari berbagai sumber:

 1. Tentukan Pemasukan dan Pengeluaran Biaya

Dana yang didapatkan mahasiswa perantauan sebagian besar didapatkan dari orang tua. Namun ada saja, mahasiswa perantauan yang sudah bisa menghasilkan uang sendiri dengan bekerja part time. 

Alangkah baiknya pemasukan dana dan pengeluaran biaya dapat dicatat dengan baik agar diketahui total pemasukan dana dan pengeluaran dana per bulan, per minggu dan per hari.

2. Belanja Sesuai Dengan Kebutuhan

Sebagai mahasiswa, belum saatnya menggunakan barang-barang branded karena masih bergantung pada dana dari orang tua. Oleh sebab itu, belanjakanlah uang yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dan gunakan skala prioritas.

Penyakit sosial sebagian mahasiswa adalah lapar mata terhadap barang-barang yang belum terlalu dibutuhkan. Obat untuk itu adalah kita harus tanamkan dalam diri bahwa kita belum mandiri terhadap keuangan.

3. Kumpulkan Uang Receh

Uang receh bukanlah barang yang recehan atau tidak berguna. Kehadirannya memang tidak dapat dirasakan dalam setiap kondisi. Akan tetapi, bisa saja sewaktu-waktu kita membutuhkan kumpulan uang receh untuk membeli sesuap nasi.

4. Menabung Pundi Rupiah

Uang yang didapatkan dari orang tua memang tidak selalu besar, akan tetapi jika kita dapat bijaksana mengelola uang yang diberikan, sudah pasti kita dapat mengalokasikan uang untuk menabung.

Tabungan yang sudah berhasil dikumpulkan sedikit demi sedikit bisa juga digunakan untuk dan darurat, apabila di kemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membutuhkan biaya yang besar.

5. Tetap Hemat dengan Makan Sehat

Pepatah kuno mengatakan bahwa hemat pangkal kaya. Ada benarnya jika prinsip hemat digenggam erat untuk keperluan yang tidak berguna. Akan tetapi terlalu hemat dari makanan sehat juga tidak dapat dibenarkan, pasalnya sebagai mahasiswa perantauan juga tetap membutuhkan asupan gizi dan nutrisi yang layak.

Itulah beberapa tips untuk atur keuangan ala mahasiswa perantauan. Perlu ditekankan kembali bahwa mengelola atau mengatur keuangan adalah hal yang mesti dilakukan oleh semua orang dan berguna untuk masa depan. (*)

Baca Juga