Tips Mencegah Malnutrisi Pada Anak Agar Tidak Terkena Stunting

POJOKNULIS.COM - Kesehatan anak-anak merupakan prioritas utama bagi pembangunan masyarakat dan negara.

Itulah mengapa kebutuhan pangan dan nutrisi bagi anak-anak sangat penting untuk dipantau dan diperhatikan.

Jika tidak ditangani dengan baik maka akan terjadi malnutrisi yakni peristiwa yang disebabkan oleh ketidakseimbangan asupan nutrisi, dapat memberikan dampak serius terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kondisi malnutrisi melibatkan kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi atau nutrisi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kekurangan gizi, obesitas, dan penyakit tidak menular.

Malnutrisi juga memiliki keterkaitan erat dengan stunting, gangguan pertumbuhan yang mempengaruhi tinggi badan anak pada usia tertentu.

Khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan, yang dimulai sejak pembuahan hingga usia 2 tahun, anak sangat rentan terhadap dampak malnutrisi.

Stunting, sebagai dampak malnutrisi kronis, bukan hanya membatasi pertumbuhan fisik, tetapi juga dapat menghambat perkembangan otak dan kognitif anak.

Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko keterlambatan belajar, prestasi akademik yang rendah, dan produktivitas kerja yang terhambat di masa depan.

Pemerintah Indonesia sendiri sangat memperhatikan betul kondisi kesehatan gizi anak karena stunting merupakan masalah kesehatan dengan tingkat kekhawatiran yang perlu segera diatasi.

mencegah-malnutrisi

Oleh karena itu, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mencegah malnutrisi dan stunting, melibatkan kolaborasi dari berbagai pihak mulai dari pemerintah hingga individu.

Asupan Gizi yang Seimbang dan Variatif

Langkah pertama yang dapat diambil untuk mencegah malnutrisi adalah memberikan asupan gizi yang seimbang dan bervariasi kepada ibu hamil, menyusui, dan anak-anak.

Kebutuhan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air harus tercukupi. Pentingnya memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan melanjutkan dengan pemberian MPASI yang bergizi hingga usia 2 tahun tidak dapat diabaikan.

Terutama nutrisi penting asam folat yang sangat dibutuhkan bagi anak bahkan sejak ibu belum mengalami masa kehamilan juga perlu terpenuhi nutrisinya.

Diantara nutrisi asam folat itu sendiri didapatkan dari buah, sayur, dan kacang-kacangan seperti pisang, bayam, kangkung, jeruk, tomat, dan buah bit.

Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Sejak dalam kandungan sang ibu perlu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak menjadi langkah kedua yang signifikan.

Pemeriksaan tersebut dapat membantu mendeteksi masalah gizi, penyakit, atau infeksi yang dapat menyebabkan malnutrisi.

Melalui pemberian imunisasi, suplemen, dan obat-obatan yang sesuai, kita dapat lebih efektif mencegah dan mengatasi masalah kesehatan terkait nutrisi.

Menjaga Kebersihan dan Sanitasi

Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sanitasi juga memiliki dampak besar dalam mencegah malnutrisi. Lingkungan yang bersih dan sehat dapat mengurangi risiko penyakit dan infeksi yang dapat menghambat penyerapan nutrisi.

Oleh karena itu, akses terhadap air bersih, fasilitas buang air besar yang layak, dan pengelolaan sampah yang baik perlu diperhatikan guna menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan gizi yang optimal.

Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat

Langkah terakhir yang tak kalah penting adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan.

Pengetahuan yang masih kurang pada masyarakat membuat nutrisi ibu hamil sering terabaikan hingga anak lahir dengan kondisi gizi yang kurang terpenuhi.

Informasi yang benar dan akurat mengenai cara memberikan asupan gizi yang tepat, mengenali gejala malnutrisi, dan mengatasi masalah gizi perlu disosialisasikan secara luas.

Pendidikan gizi dan kesehatan dapat diberikan melalui berbagai media, seperti posyandu, sekolah, klinik, atau media sosial.

Dengan adanya langkah-langkah konkret ini, diharapkan dapat menekan angka malnutrisi dan stunting di Indonesia.

Masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat, keluarga, dan individu.

Dengan melakukan upaya bersama, kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera di masa depan.

Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk memberantas malnutrisi dan stunting agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, mencapai potensi terbaik mereka dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca Juga