Apakah Konsumsi Gula Berlebihan tak Hanya Menyebabkan Diabetes tapi juga PCOS pada Wanita?

POJOKNULIS.COM - Gula adalah salah satu sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Terutama pada perempuan, cenderung menyukai makanan manis dan sangat susah untuk lepas dari makanan dengan kandungan gula tinggi.

Mengkonsumsi makanan manis memang tidak dilarang, namun jika terlalu banyak dikonsumsi dan terlalalu sering bisa mengganggu kesehatan. Konsumsi gula yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi wanita.

Selain meningkatkan risiko diabetes, konsumsi gula berlebihan juga bisa menyebabkan gangguan hormon yang disebut PCOS atau sindrom ovarium polikistik (polycystic ovarian syndrome).

PCOS dialami oleh perempuan dengan kondisi yang ditandai ketidakseimbangan hormon pada perempuan usia subur.

Hormon yang terganggu adalah hormon estrogen, progesteron, dan androgen. Akibatnya, wanita dengan PCOS bisa mengalami gejala seperti:

Siklus menstruasi yang tidak teratur atau berkepanjangan

Wanita dengan PCOS biasanya hanya mengalami haid kurang dari 8–9 kali dalam setahun. Jarak antar haid dapat kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, atau darah menstruasi mengalir deras.

Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang mengganggu proses ovulasi atau pelepasan sel telur. Akibatnya siklus menstruasi menjadi tidak normal pada perempuan.

Tumbuhnya rambut yang lebat di wajah dan tubuh (hirsutisme)

Penderita PCOS memiliki kadar hormon androgen atau hormon maskulin yang berlebihan. Hormon ini merangsang pertumbuhan rambut di area yang biasanya hanya dimiliki oleh pria, seperti dagu, bibir atas, dada, perut, punggung, dan bokong.

Munculnya jerawat yang parah dan kebotakan

Hormon androgen yang berlebihan juga bisa menyebabkan produksi minyak berlebih di kulit, yang bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Selain itu, hormon ini juga bisa memicu rambut rontok atau kebotakan di bagian atas kepala.

Kista ovarium yang banyak

Wanita dengan PCOS memiliki banyak kantong-kantong berisi cairan di sekitar sel telur (ovarium). Kista ini bisa terlihat melalui pemeriksaan USG.

Kista ini bisa menyebabkan nyeri panggul, perdarahan abnormal, atau komplikasi lainnya.

Warna kulit menjadi gelap

Beberapa bagian tubuh wanita dengan PCOS bisa menjadi gelap, terutama di area lipatan, seperti lipat leher, selangkangan, dan bagian bawah payudara.

Hal ini disebabkan oleh kondisi yang disebut acanthosis nigricans, yaitu penumpukan sel kulit mati yang dipengaruhi oleh kadar insulin yang tinggi.

Berat badan naik dan sulit turun

PCOS yang dialami pada wanita membuat orang tersebut cenderung mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Hal ini disebabkan oleh resistensi insulin atau penurunan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah dan metabolisme lemak. Jika tubuh resisten terhadap insulin, maka gula darah akan tinggi dan lemak akan menumpuk.

Masalah kesuburan atau sulit hamil

Terakhir, perempuan yang mengalami PCOS mengalami gangguan ovulasi, yaitu proses pelepasan sel telur dari ovarium. Tanpa ovulasi, tidak ada sel telur yang bisa dibuahi oleh sperma. Hal ini bisa menyebabkan kesulitan hamil atau infertilitas.

Salah satu faktor yang diduga berperan dalam menyebabkan PCOS adalah kelebihan hormon insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur kadar gula darah.

Jika konsumsi gula berlebihan, maka kadar gula darah akan naik dan pankreas akan memproduksi insulin lebih banyak untuk menurunkannya.

Namun, jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka tubuh akan menjadi resisten atau kurang responsif terhadap insulin. Akibatnya, kadar gula darah tetap tinggi dan pankreas terus memproduksi insulin lebih banyak lagi.

Kelebihan insulin ini bisa merangsang ovarium untuk memproduksi hormon androgen yang berlebihan, sehingga menyebabkan gejala PCOS.

Selain itu, konsumsi gula berlebihan juga bisa menyebabkan peradangan kronis di tubuh, yang juga bisa memicu ketidakseimbangan hormon. Peradangan ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker.

Bagaimana cara mencegah dan mengatasi PCOS?

Salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi PCOS adalah dengan mengontrol asupan gula.

Hindari atau batasi makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi, seperti permen, kue, es krim, minuman bersoda, jus buah kemasan, dan sirup. Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks atau serat, seperti sayur, buah, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.

Selain itu, lakukan juga gaya hidup sehat lainnya, seperti:

  • Berolahraga secara rutin untuk membakar kalori, menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi peradangan.
  • Mengelola stres dengan baik untuk menghindari lonjakan hormon kortisol yang bisa memperburuk gejala PCOS.
  • Mengonsumsi suplemen atau obat-obatan sesuai anjuran dokter untuk membantu mengatur siklus haid, meningkatkan kesuburan, menurunkan kadar androgen, dan menangani komplikasi PCOS.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau kondisi hormon, gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan kesehatan reproduksi.

Konsumsi gula berlebihan tidak hanya menyebabkan diabetes tapi juga PCOS pada perempuan. PCOS adalah gangguan hormon yang bisa menimbulkan berbagai gejala dan komplikasi yang mengganggu kesehatan dan kualitas hidup perempuan.

Oleh karena itu, perempuan perlu mengontrol asupan gula dan melakukan gaya hidup sehat lainnya untuk mencegah dan mengatasi PCOS. Sehingga kesehatan reproduksi bisa terjaga serta resiko terkena diabetes bisa dihindari.

Baca Juga