POJOKNULIS.COM - Merantau adalah salah satu pilihan yang banyak diambil oleh anak-anak muda, khususnya yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di luar tempat tinggal sebelumnya.
Menempati sebuah daerah tempat tinggal yang baru memberikan banyak peluang dan pengalaman baru, namun juga menimbulkan tantangan dan kesulitan tersendiri.
Akan ada banyak permasalahan yang dijumpai selama berkuliah dan menjadi mahasiswa.
Salah satu masalah yang sering dialami oleh anak kuliah yang merantau adalah homesick, yaitu rasa rindu dan kangen akan rumah, keluarga, teman, dan lingkungan yang ditinggalkan.
Homesick adalah hal yang wajar dan manusiawi. Kejadian ini timbul karena adanya reaksi emosional yang timbul akibat perubahan lingkungan yang signifikan.
Homesick bisa mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang, seperti menurunkan mood, motivasi, konsentrasi, produktivitas, serta meningkatkan stres, kecemasan, depresi, insomnia, nafsu makan, dan sakit kepala.
Ditambah lagi jika dialami oleh mahasiswa, ini juga bisa mengganggu hubungan sosial seseorang dengan orang-orang baru di tempat rantau.
Namun, homesick bukanlah hal yang harus ditakuti atau dihindari. Homesick bisa diatasi dengan cara-cara yang tepat dan efektif.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh anak kuliah yang merantau untuk mengatasi homesick:
- Membuat jadwal rutin untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman di rumah.
Dengan teknologi yang canggih saat ini, berkomunikasi dengan orang-orang terdekat tidaklah sulit. Kamu bisa menggunakan telepon, video call, chat, atau media sosial untuk berbagi cerita, curhat, atau sekadar menyapa. Hal ini bisa membantu mengurangi rasa rindu dan kesepian. - Mencari teman-teman baru di tempat rantau.
Kamu tidak harus menutup diri dari lingkungan baru. Justru, dengan bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang-orang baru, kamu bisa mendapatkan dukungan, informasi, hiburan, dan kesempatan untuk belajar hal-hal baru. Kamu juga bisa bergabung dengan organisasi, komunitas, klub, atau kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya. - Menjaga kesehatan fisik dan mental.
Penting untuk tetap menjaga pola hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit atau gangguan psikologis. Kamu bisa melakukan hal-hal seperti olahraga rutin, makan makanan bergizi, minum air putih cukup, tidur cukup, meditasi, relaksasi, hobi, atau hal-hal positif lainnya yang bisa meningkatkan kesejahteraan diri. - Menerima dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Kamu juga harus menyadari bahwa lingkungan baru mungkin berbeda dengan lingkungan lama dalam hal budaya, adat istiadat, bahasa, norma, atau aturan. Bisa bersikap terbuka dan toleran terhadap perbedaan-perbedaan tersebut. Kamu juga harus berusaha untuk belajar dan menghormati kebiasaan-kebiasaan baru di tempat baru.
Meski kondisi homesick banyak terjadi dan menyerang emosional seseorang, namun ini bukanlah halangan untuk mencapai cita-cita dan impian.
Homesick tidak bisa dihindari sepenuhnya, karena merupakan reaksi alami dari perubahan lingkungan yang signifikan.
Namun, homesick bisa diminimalkan dengan cara-cara yang sudah saya sebutkan sebelumnya, yaitu berkomunikasi dengan keluarga dan teman di rumah, mencari teman-teman baru di tempat rantau, menjaga kesehatan fisik dan mental, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Homesick juga bisa berkurang seiring dengan berjalannya waktu dan pengalaman. Apabila sudah terbiasa dengan sebuah tantangan terutama jauh dari keluarga maka mental seorang mahasiswa akan lebih kuat dalam menghadapi tantangan dunia luar.
Mereka juga akan lebih bisa mengontrol diri sendiri, banyak kegiatan positif yang dikerjakan, lebih produktif hingga sudah terbiasa dan tidak lagi mengalami homesick.
Dengan cara-cara yang tepat, homesick bisa diatasi dan dijadikan sebagai motivasi untuk berkembang dan sukses di tempat rantau.