Contoh & Simulasi Skema Suku Bunga Flat KPR Tanpa DP

POJOKNULIS.COM - Dalam membeli rumah secara kredit membutuhkan banyak pertimbangan. Salah satu pertimbangan yang harus ditentukan dalam mengenai suku bunga Kredit Pemilikan Rumah atau KPR-nya. Hal ini dikarena perbedaan suku bunga akan menghasilkan skema perhitungan yang berbeda.

Dalam perhitungan suku bunga di KPR terbagi menjadi 2 jenis dimana salah satunya adalah bunga flat. Suku bunga flat pada KPR cocok digunakan untuk orang yang memiliki penghasilan tetap karena besaran bunga pada setiap bulanya akan tetap sama hingga lunas pinjaman KPR.

Suku bunga flat merupakan cara perhitungan bunganya yang mengacu kepada pinjaman di awal untuk setiap periode cicilan. Penghitungan suku bunga flat merupakan penghitungan yang sangat sederhana dibandingkan dengan suku bunga lainnya, sehingga suku bunga flat banyak digunakan untuk kredit jangka pendek atau kredit tanpa agunan.

Walaupun bunga flat biasa digunakan untuk kredit jangka pendek atau kredit tanpa agunan, tetapi bunga flat juga sering digunakan untuk kredit rumah. Hal ini mengingat bahwa bunga flat menghitung berdasarkan suku bunga pada utang awal dan dibandingkan secara proporsional berdasarkan jumlah tenor kredit yang diambil.

Sehingga bunga flat akan memberikan besaran cicilan yang lebih kecil/ringan jika debitur memilih jangka tenor yang panjang.

KPR Bunga Flat

Sistem bunga flat akan memberikan cicilan yang sama pada setiap bulannya selama masa pinjaman. Hal tersebut karena debitur membayar jumlah bunga yang sama pada setiap bulannya.

Adapun rumus perhitungan dalam bunga flat sebagai berikut:

  • Cicilan pokok perbulan = pokok pinjaman : tenor kredit
  • Cicilan bunga perbulan = persentase bunga pinjaman x plafon kredit
  • Total biaya cicilan perbulan = cicilan pokok + cicilan Bunga

Misalnya:

Bu Tio mengambil KPR dengan bunga 12% pertahun atau 1% tiap bulannya, adapun pokok pinjaman sebesar Rp 200.000.000 dengan panjang tenor selama 36 bulan. Adapun besaran biaya cicilan yang ditanggung bu Tio setiap bulan adalah sebagai berikut:

  • Cicilan pokok perbulan = Rp 200.000.000 : 36 bulan = Rp 5.555.555
  • Cicilan bunga perbulan = 1% x Rp 200.000.000 = Rp 2.000.000
  • Total biaya cicilan perbulan = Rp 5.555.555 + Rp 2.000.000 = Rp 7.555.555

Sehingga total angsuran yang harus dibayarkan bu Tio setiap bulannya sebesar Rp 7.555.555

Keuntungan jika debitur memilih KPR suku bunga flat adalah adanya kepastian angsuran, hal ini karena nilai angsuran per bulan selalu sama dari awal hingga akhir masa kredit sehingga debitur tidak akan dihantui perasaan khawatir dengan nilai angsuran.

Selain itu keuntungan menggunakan bunga flat adalah dalam penghitungan keuangan, pembuatan anggaran lebih mudah dikarenakan nilai cicilan yang tetap.Selain memberikan kepastian dan mempermudah penghitungan keuangan keuntungan menggunakan bunga flat adalah banyak bank yang memberikan fitur biaya penalti dan biaya provisi sebesar 1%.

Walaupun demikian bunga flat memiliki kelemahan yaitu nilai angsurannya lebih besar jika dibandingkan menggunakan angsuran KPR berbunga floating. Hal ini karena sifat bunga flat yang sama pada setiap bulannya sehingga jika terjadi penurunan suku bunga BI debitur tidak bisa menikmatinya.

Selain itu kelemahan menggunakan suku bunga flat adalah jika suku bunga pasar berubah menjadi dibawah suku bunga flat yang diambil maka cicilan yang menggunakan suku bunga flat akan lebih mahal dari yang ada dipasaran.

Itu mengenai suku bunga flat dalam mengambil KPR. Bunga flat sangat cocok digunakan bagi orang-orang yang akan KPR dengan penghasilan tetap dan tidak mau mengambil risiko. Kenali kondisi keuangan Anda agar tidak terjadi ketidaksesuaian kredit dengan keuangan yang dimiliki. (*)

Baca Juga