Konflik Belum Juga Usai, Bagaimana dengan Tingkat Pengangguran di Eropa?

POJOKNULIS.COM - Konflik Ukraina dan Rusia telah terbukti membuat kondisi pasar saham di negara negara eropa mengalami volatilitas yang signifikan. Dari sudut pandang ekonomi konflik ini juga memiliki dampak terhadap harga bahan pokok seperti energi dan pangan yang semakin meroket.

Kondisi ini mengakibatkan lumpuhnya banyak usaha yang ada di sana karena pasokan material yang semakin mahal dan tidak terjangkau, berujung pada pemutusan hubungan kerja yang terjadi secara masif.

Di Jerman, pada awal terjadinya perang yaitu Maret 2022, jumlah pengangguran yang ada di sana meroket dari angka 66 ribu menjadi 2.3 juta orang. Hal ini sangat mencengangkan terutama mengingat Jerman adalah salah satu fondasi ekonomi terkuat di Uni Eropa.

Namun walaupun masih tinggi, angka pengangguran di jerman dianggap membaik akhir – akhir ini. Hal tersebut dikatakan merupakan imbas dari semakin pulihnya dunia usaha dari pandemi Covid dari tahun 2020 hingga 2022.

Di Ukraina sendiri keadaan lebih menyedihkan. Data National Bank of Ukraine menyebutkan bahwa sejak 24 Februari 2022 atau awal konflik ini meletus jumlah pengangguran di sana telah mancapai angka 35% dari total penduduk.

Sepertiga penduduk ukraina atau sekitar 10 juta jiwa telah terpaksa pindah dari negaranya, baik untuk mencari pekerjaan di tempat lain ataupun pengungsi yang kini tersebar di seluruh eropa.

Keadaan serupa juga terjadi di Rusia sendiri. Menurut central Bank of Rusia, tingkat pengangguran di sana melambung dari angka 30 ribuan sebelum perang hingga mencapai 2,7 juta setelah konflik ini terjadi.

Keadaan ini juga merupakan refleksi keadaan penduduk di Rusia yang banyak pindah dari negaranya ataupun juga turut serta secara aktif dalam perang tersebut.

Di Inggris sendiri, negara di eropa dengan salah satu GDP yang terbesar di Eropa, karena Brexit terutama, krisis bahkan sudah dimulai sebelum terjadinya konflik Rusia Ukraina di tahun 2022. Pejabat Bank of England mengatakan bahwa Inggris merupakan salah satu negara yang sangat terdampak akibat terjadinya konflik tersebut.

Rusia bagi Inggris adalah negara yang banyak mensuplai energi sedangkan Ukraine banyak mensuplai komoditas dari sektor pertanian. Akibat dari konflik ini harga BBM yang ada di Inggris naik sebesar 40% dari nilai sebelumnya. Sedangkan secara global konflik ini diperkirakan menyumbang kenaikan harga minyak sebesar 11%.

Mengambil data Eurostat, secara umum jumlah pengangguran pada negara - negara yang tergabung ke dalam uni eropa per Desember 2022 adalah 6,6%, atau setara dengan 13 juta orang.

15 % Diantaranya atau sekitar 2,8 juta berumur di bawah 25 tahun. Yang menonjol dari data tersebut adalah ternyata tingkat pengangguran tertinggi di EU ditempati oleh Spanyol sebesar 3 juta orang (13,1%), Perancis 2,1 juta orang ( 7,1%) dan Italia sebesar 1,9 juta atau 7,8%.

Baca Juga
Tentang Penulis
Artikel Menarik Lainnya