POJOKNULIS.COM - Yodium adalah salah satu mineral yang sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan anak.
Yodium memiliki peran utama dalam membantu produksi hormon tiroid, yang mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi otak anak.
Hormon tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh. Karena itu, yodium sangat penting bagi kesehatan anak, mulai dari sebelum lahir hingga dewasa.
Kekurangan atau kelebihan yodium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak, seperti gondok, hipotiroidisme, hipertiroidisme, kretinisme, atau gangguan perkembangan mental.
Oleh karena itu, orang tua perlu memastikan bahwa anak mendapatkan asupan yodium yang cukup sesuai dengan kebutuhannya.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan yodium harian untuk anak usia 1-8 tahun adalah 90 mikrogram (mcg), untuk anak usia 9-13 tahun adalah 120 mcg, dan untuk remaja usia 14-18 tahun adalah 150 mcg.
Lalu apa saja manfaat yodium bagi anak? Berapa takaran yodium yang dibutuhkan oleh anak? Bagaimana cara memenuhi kebutuhan yodium anak?
Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.
Manfaat Yodium bagi Anak
Dari kebutuhan yodium pada anak yang harus dipenuhi, orang tua juga harus mengetahui fungsi dan manfaat yodium pada anak.
Yodium ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak, antara lain:
1. Membantu perkembangan otak anak
Yodium dapat membantu perkembangan otak anak sejak dalam kandungan.
Seorang ibu yang kekurangan yodium selama hamil dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak pada janin, yang dapat mengakibatkan kretinisme, yaitu kondisi di mana anak mengalami keterbelakangan mental dan fisik.
Yodium juga dapat membantu perkembangan otak anak setelah lahir. Anak yang kekurangan yodium dapat mengalami penurunan kemampuan kognitif, seperti daya ingat, konsentrasi, belajar, dan berpikir. Yodium juga dapat mempengaruhi perkembangan bahasa, emosi, dan sosial anak.
2. Menghasilkan hormon atau kelenjar tiroid
Yodium merupakan komponen utama dalam pembentukan hormon tiroid, yaitu thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3).
Hormon tiroid memiliki fungsi penting dalam mengendalikan metabolisme tubuh, seperti pembakaran kalori, pengaturan suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah, dan pencernaan.
Hormon tiroid juga berperan dalam menstimulasi pertumbuhan tulang dan otot anak. Hormon tiroid juga dapat mempengaruhi mood, energi, dan imunitas anak.
3. Mencegah penyakit gondok
Penyakit gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid akibat kekurangan yodium. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti sulit menelan, batuk, sesak napas, suara serak, dan pembengkakan di leher.
Penyakit gondok dapat mengganggu fungsi kelenjar tiroid dan produksi hormon tiroid. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Penyakit gondok juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tiroid lainnya, seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium pada Anak
Kekurangan yodium pada anak dapat menyebabkan gangguan akibat kekurangan yodium (GAKI), yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan penurunan fungsi kelenjar tiroid dan produksi hormon tiroid.
GAKI dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan tumbuh kembang pada anak, antara lain:
1. Penyakit gondok
Penyakit gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid akibat kekurangan yodium. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti sulit menelan, batuk, sesak napas, suara serak, dan pembengkakan di leher.
Penyakit gondok dapat mengganggu fungsi kelenjar tiroid dan produksi hormon tiroid. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Penyakit gondok juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tiroid lainnya, seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
2. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup hormon tiroid.
Hipotiroidisme dapat menyebabkan gejala seperti peningkatan berat badan, tubuh terasa lelah dan lemah, merasa kedinginan, kulit kering dan pecah-pecah, rambut rontok, gangguan menstruasi, gangguan irama jantung, penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir.
Hipotiroidisme dapat menghambat pertumbuhan tulang dan otot anak. Hipotiroidisme juga dapat mempengaruhi mood, energi, dan imunitas anak.
3. Kretinisme
Kretinisme adalah suatu kondisi di mana anak mengalami keterbelakangan mental dan fisik akibat kekurangan yodium sejak dalam kandungan.
Kretinisme dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang, seperti stunting, otot tegang, gangguan cara berjalan, tuli, dan tidak dapat berbicara. Kretinisme juga dapat mempengaruhi perkembangan bahasa, emosi, dan sosial anak.
Cara Mencegah dan Mengatasi Kekurangan Yodium pada Anak
Untuk mencegah dan mengatasi kekurangan yodium pada anak, orang tua perlu memperhatikan asupan yodium anak setiap hari.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan yodium anak:
- Berikan anak makanan yang mengandung yodium secara cukup dan seimbang. Beberapa sumber makanan yang kaya akan yodium adalah garam beryodium, seafood (makanan laut), susu dan produk olahannya, telur, buah dan sayur.
- Periksa kadar yodium anak secara rutin dengan melakukan tes darah atau tes urin. Tes darah atau tes urin dapat mengukur kadar hormon tiroid atau yodium di dalam tubuh anak.
- Bawa anak ke dokter jika mengalami gejala kekurangan yodium seperti yang telah disebutkan di atas. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk menegakkan diagnosis kekurangan yodium pada anak.
- Ikuti saran dan resep dokter untuk mengobati kekurangan yodium pada anak. Dokter dapat memberikan suplemen yodium atau obat-obatan yang mengandung hormon tiroid untuk mengatasi kekurangan yodium pada anak.
Itulah pentingnya yodium untuk anak. Dengan memenuhi kebutuhan yodium anak, orang tua dapat mendukung perkembangan otak, hormon tiroid, dan kesehatan anak secara optimal.
Jika anak kekurangan yodium dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Jadi jangan sampai Anda melewatkan kebutuhan yodium pada anak. Terutama di masa-masa pertumbuhan dan perkembangannya menuju dewasa.