POJOKNULIS.COM - Negara kepulauan Jepang telah memikat banyak orang selama berabad-abad dengan budayanya yang kaya dan beragam. Selain negeri dengan taman zen yang tenang, inovasi teknologi, dan manga yang selalu populer, Jepang memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan terkait pelajaran gaya hidup.
Orang Jepang telah menyempurnakan berbagai kebiasaan dan praktik dari generasi ke generasi yang berkontribusi pada tingginya harapan hidup, rendahnya tingkat stres, dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Dengan menerapkan beberapa kebiasaan ini ke dalam rutinitas harian Anda, Anda juga dapat mulai mengubah berbagai aspek kehidupan Anda menjadi lebih baik.
Artikel ini mengeksplorasi tujuh konsep dan kebiasaan budaya Jepang untuk membantu Anda mendapatkan kesehatan, kebahagiaan, ketahanan, dan kepuasan hidup yang lebih baik.
Untuk setiap kebiasaan, artikel ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang terlibat dan memberikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini tujuh kebiasaan sederhana orang Jepang yang akan mengubah hidup Anda.
1. Ikigai: Menemukan Tujuan Hidup Anda
Ikigai adalah konsep Jepang yang berarti “alasan keberadaan”, tujuan atau hasrat hidup Anda. Mengetahui Ikigai mereka memberikan kejelasan, motivasi, dan kepuasan bagi orang Jepang dalam aktivitas sehari-hari.
Menemukan Ikigai Anda melibatkan refleksi diri tentang apa yang memberi Anda kegembiraan dan keahlian Anda. Tujuannya adalah untuk menemukan titik terbaik di mana bakat dan keterampilan Anda bersinggungan dengan apa yang memberi Anda makna.
Memahami hal ini memungkinkan Anda memfokuskan waktu dan energi Anda pada hal yang paling penting. Misalnya, jika Anda suka membuat kue dan dipuji karena suguhannya, Anda dapat mengubah minat Anda menjadi sebuah tujuan melalui bisnis kue rumahan.
Upaya yang selaras dengan Ikigai Anda sangat memuaskan tanpa terasa seperti "pekerjaan". Hidup dengan tujuan memberkati Anda dengan kejernihan mental sekaligus meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
2. KonMari: Seni Merapikan
Metode KonMari membuat Anda menilai barang-barang Anda berdasarkan apa yang “menimbulkan kegembiraan” bagi Anda. Dengan merapikan barang berdasarkan kategori, Anda dapat memutuskan secara metodis apa yang akan disimpan dan dibuang.
Pendekatan praktis ini menekankan penanganan setiap item untuk mengidentifikasi nilai emosional daripada penggunaan praktis saja. Setelah selesai, KonMari menata ruang Anda mengurangi kekacauan visual.
Manfaat dari habitat yang rapi sangat banyak. Lingkungan yang teratur menenangkan kecemasan dan memberikan kejernihan mental. Anda mendapatkan fokus yang lebih tajam untuk produktivitas dan upaya kreatif di rumah.
Zona bebas kekacauan juga mencegah penumpukan barang-barang yang tidak diperlukan . Yang terpenting, kebiasaan ini menyelaraskan lingkungan hidup Anda dengan apa yang menyenangkan Anda secara visual dan emosional.
3. Wabi Sabi: Merangkul Ketidaksempurnaan
Wabi-sabi adalah pandangan dunia yang menerima ketidaksempurnaan sebagai bagian alami dari kehidupan. Retakan, bentuk atau warna yang tidak beraturan, asimetris, dan ketidaklengkapan merupakan penanda wabi-sabi dan bukannya dianggap sebagai cacat.
Memasukkan wabi-sabi ke dalam kebiasaan gaya hidup dapat meredakan ekspektasi tidak realistis terhadap diri sendiri atau situasi yang menyebabkan frustrasi yang tidak perlu.
Menerima ketidaksempurnaan dapat melatih Anda untuk mengurangi stres terhadap kondisi eksternal yang tidak dapat Anda kendalikan sepenuhnya. Kedamaian batin dan penerimaan tumbuh subur, begitu pula ketahanan selama naik turunnya kehidupan.
4. Kintsugi: Menemukan Keindahan Dalam Kehancuran
Kintsugi menawarkan inspirasi metaforis yang mendalam untuk memperbaiki dan memperkaya keselarasan dengan orang yang dicintai atau citra diri Anda setelah kesalahan atau trauma.
Kebiasaan ini mengajarkan Anda untuk menghormati luka sebagai bagian dari sejarah pribadi daripada kekurangan yang berbahaya untuk dihapus dan dilupakan.
Berhubungan dengan diri sendiri atau orang yang dicintai dengan pola pikir yang penuh kasih sayang menyembuhkan rasa sakit emosional. Ini juga membangun ketahanan saat Anda belajar menemukan indahnya momen paling menantang dalam hidup.
5. Shikata Ga Nai: Menerima Apa Yang Tidak Bisa Diubah
Shikata ga nai mengungkapkan penerimaan terhadap situasi di luar kemampuan kendali seseorang. Faktor eksternal seperti cuaca atau bencana alam dan perilaku orang lain termasuk dalam kategori pengakuan ini.
Seiring berjalannya waktu, ketika “shikata ga nai” menjadi kebiasaan refleksif, Anda mencegah begitu banyak siksaan yang tidak perlu atas hal-hal yang tidak dapat diubah. Hidup menjadi lebih ringan tanpa usaha yang sia-sia untuk mencoba mengontrol setiap detail.
6. Omotenashi: Semangat Keramahtamahan Tanpa Pamrih
Jepang bangga dengan kebiasaan nasional omotenashi, yaitu keramahtamahan yang sangat baik. Dari layanan pelanggan kelas dunia hingga perhatian terhadap pengunjung asing dan seterusnya, omotenashi mencakup interaksi sehari-hari.
Keinginan tulus untuk mengantisipasi kebutuhan orang lain sebelum mereka meminta menunjukkan rasa hormat dan kepedulian terhadap sesama manusia.
Mempraktikkan omotenashi dalam hidup Anda akan memupuk koneksi dan komunitas. Semangat menghormati tamu bisa Anda terapkan saat menjamu teman dan keluarga.
7. Genki: Menjalani Hidup Yang Energik Dan Sehat
Kata dalam bahasa Jepang genki merangkum kehidupan yang terisi penuh dengan energi positif dan kesehatan. Vitalitas fisik dan kecerahan emosi keduanya dihitung sebagai gaya hidup genki.
Mulai dari masakan tradisional bergizi seperti ikan, nasi, dan sayur-sayuran hingga perjalanan aktif dengan berjalan kaki atau bersepeda, orang Jepang memprioritaskan pengisian energi dengan benar.
Meningkatkan kebiasaan teratur seperti nutrisi seimbang, cukup tidur, dan bergerak kemungkinan besar akan meningkatkan kecerdasan genki Anda secara eksponensial. Optimalkan semua pola ini sampai Anda sering menikmati kesehatan dan kebahagiaan yang melimpah.
8. Shinrin Yoku: Menyatu Dengan Alam
Ritual penyembuhan shinrin yoku diterjemahkan dari bahasa Jepang sebagai “mandi hutan.” Seperti disebutkan mengenai kebiasaan kesehatan genki, waktu di alam meremajakan tubuh, pikiran, dan suasana hati secara signifikan.
Ilmu pengetahuan menegaskan bahwa berada di antara pepohonan menurunkan tekanan darah, detak jantung, kortisol, dan kecemasan. Karena 2/3 wilayah Jepang merupakan daerah berhutan, orang Jepang sangat senang menyelami habitat hutan untuk relaksasi dan kebugaran.
Bahkan kota-kota besar seperti Tokyo mengintegrasikan jalur Shinrin Yokoku dan taman untuk mendukung kaum urban sibuk yang sering terhubung dengan alam.
Anda dapat menerapkan kebiasaan ini di mana pun Anda tinggal dan bekerja. Jika memungkinkan, prioritaskan tamasya mingguan untuk berjalan-jalan di ruang hijau sambil melibatkan seluruh indra Anda.
Jika lingkungan Anda tidak memiliki akses terhadap alam, hadirkan alam terbuka melalui tanaman hias, penyebar minyak esensial dengan aroma kayu, dan film dokumenter alam.
Tingkatkan nutrisi dengan makanan yang bersumber dari alam. Tindakan apa pun yang membawa semangat Anda ke dalam pelukan alam yang memulihkan akan meningkatkan kesehatan.
Delapan kebiasaan budaya sederhana Jepang di atas mungkin tampak sederhana. Namun, menerapkannya memerlukan kerentanan, perhatian, dan latihan yang konsisten untuk membuahkan hasil yang transformatif dalam gaya hidup Anda.
Meskipun setiap kebiasaan yang dibahas memiliki manfaat tersendiri, menggabungkan beberapa kebiasaan tersebut akan menghasilkan hal yang positif untuk kesehatan dan kebahagiaan Anda.