7 Desa Wisata Terbaik di Bali Indonesia

POJOKNULIS.COM - Bali, tanah dewata yang memesona, bukan hanya dikenal dengan pantainya yang cantik dan kuliner lezat, tetapi juga dengan desa-desa wisatanya yang memikat hati.

Desa-desa ini menawarkan pandangan mendalam ke dalam kehidupan masyarakat lokal, warisan budaya yang kaya, dan keajaiban alam yang tak terlupakan.

Kami mengajak Anda untuk menjelajahi 7 desa wisata terbaik di Bali, Indonesia, sambil merinci fasilitas yang mereka tawarkan.

1. Desa Penglipuran: Keasrian dan Kebersihan Khas Desa Bali

Desa Penglipuran,Bali

Terletak di kaki Gunung Batur, Kabupaten Bangli, Desa Penglipuran memiliki reputasi sebagai salah satu desa terbersih di dunia.

Dengan gaya arsitektur rumah tradisional Bali yang rapi, desa ini menawarkan pengalaman unik. Bambu adalah bahan utama yang digunakan untuk membangun rumah, memberikan nuansa yang sangat alami.

Selain itu, Anda juga dapat mengunjungi monumen pahlawan I Gusti Ngurah Rai yang sering digunakan sebagai tempat upacara peringatan hari pahlawan.

Fasilitas yang tersedia:

  • Pilihan homestay dengan harga mulai dari Rp 150.000 per malam.
  • Warung khas Bali yang menyajikan hidangan lezat seperti nasi campur, ayam betutu, dan lawar.
  • Tempat parkir yang nyaman untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
  • Tempat sampah tersebar di seluruh desa untuk menjaga kebersihan.

2. Desa Trunyan: Tradisi Pemakaman yang Unik

Desa Trunyan, Bali

Desa Trunyan, berada di pinggir Danau Batur, Kabupaten Bangli, adalah rumah bagi masyarakat Bali Aga yang memegang teguh adat istiadat purba. Salah satu tradisi unik di desa ini adalah cara mereka menguburkan jenazah.

Jenazah tidak dikremasi seperti kebanyakan masyarakat Bali lainnya; mereka diletakkan di Kuburan Terunyan. Jenazah hanya ditutupi dengan kain putih dan dikelilingi oleh pohon-pohon taru menyan untuk menghilangkan bau busuk.

Fasilitas yang tersedia:

  • Perahu untuk menyeberang dari pelabuhan Kedisan ke desa Trunyan dengan biaya Rp 300.000 per perahu (maksimal 6 orang).
  • Penginapan sederhana di rumah-rumah warga dengan harga mulai dari Rp 100.000 per malam.
  • Toko-toko kecil yang menjual makanan ringan, minuman, dan souvenir.
  • Pemandu lokal yang dapat memberikan informasi sejarah dan budaya desa Trunyan dengan biaya Rp 50.000 per orang.
  • Tempat ibadah Hindu dan Muslim untuk berdoa atau bermeditasi.

3. Desa Ubud: Nadi Seni dan Kehijauan Alam

Desa Ubud Bali

Desa Ubud, terletak di Kabupaten Gianyar, adalah pusat seni dan budaya di Bali. Disamping seni yang berkembang pesat, Ubud juga mempesona dengan keindahan alamnya, seperti hutan, sawah, dan sungai yang mengalir.

Tidak hanya itu, di Hutan Monyet Ubud, Anda dapat berinteraksi dengan sekitar 700 ekor monyet yang hidup di sana.

Fasilitas yang tersedia:

  • Berbagai pilihan akomodasi mulai dari hotel, villa, resort, hingga homestay.
  • Berbagai macam restoran, kafe, warung, dan pasar seni yang menyajikan berbagai jenis makanan dan minuman.
  • Spa, pusat yoga, meditasi, dan kesehatan yang menawarkan layanan relaksasi dan penyembuhan.
  • Toko-toko menjual pakaian, perhiasan, kerajinan, buku, dan barang-barang unik lainnya.
  • Tempat-tempat wisata terkenal seperti Puri Saren Agung, Pura Taman Saraswati, Museum Puri Lukisan, dan banyak lainnya.

4. Desa Tenganan: Tradisi, Kain Gringsing, dan Mekare-kare

Desa Tenganan, Bali

Desa Tenganan, terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, adalah desa Bali Aga yang mempertahankan adat istiadat leluhur mereka. Arsitektur desa ini sangat khas dengan dinding batu bata merah dan atap dari daun rumbia.

Di desa ini, Anda dapat menemukan kain gringsing, kain tenun ikat yang terkenal di seluruh dunia. Kain gringsing dipercaya memiliki kekuatan magis untuk melindungi pemakainya dari hal-hal buruk.

Desa ini juga terkenal dengan ritual Mekare-kare atau Perang Pandan yang diadakan setiap bulan Juni untuk menghormati Dewa Indra.

Fasilitas yang tersedia:

  • Homestay yang menawarkan penginapan dengan harga terjangkau.
  • Warung khas Bali yang menyajikan hidangan lezat seperti nasi jinggo, sate lilit, dan lawar.
  • Tempat parkir yang nyaman untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
  • Tempat belajar menenun kain gringsing dengan biaya Rp 50.000 per jam.

5. Desa Batu Bulan: Tempat Kelahiran Tari dan Ukiran

Desa Batu Bulan, Bali

Terletak di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Desa Batu Bulan adalah rumah bagi seni tari dan ukiran di Bali. Desa ini memiliki banyak sanggar seni yang menampilkan pertunjukan tari tradisional seperti Barong, Legong, Kecak, dan banyak lagi.

Selain itu, desa ini terkenal dengan kerajinan batu yang menghasilkan patung-patung cantik dari batu paras atau batu putih.

Fasilitas yang tersedia:

  • Hotel dan homestay dengan harga yang terjangkau.
  • Restoran dan warung yang menyajikan makanan khas Bali seperti babi guling, ayam betutu, dan nasi campur.
  • Tempat parkir untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
  • Pertunjukan tari tradisional dengan biaya terjangkau (Rp 100.000 per orang).
  • Tempat belajar mengukir batu dengan biaya Rp 50.000 per jam.

6. Desa Kintamani: Keindahan Alam yang Menyegarkan

Danau Batur berada di Kintamani, Bali

Desa Kintamani, terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, adalah tujuan wisata alam yang sangat populer di Bali. Anda akan disuguhi pemandangan indah Gunung Batur dan Danau Batur yang luar biasa.

Udara sejuknya sangat cocok untuk bersantai dan berlibur. Desa ini juga memiliki beberapa objek wisata menarik seperti Pura Ulun Danu Batur, Museum Geopark Batur, Desa Pinggan, dan Desa Songan.

Fasilitas yang tersedia:

  • Berbagai pilihan akomodasi mulai dari hotel, villa, resort, hingga homestay.
  • Restoran dan warung yang menyajikan makanan khas Bali seperti nasi campur kintamani, sate lilit ikan, dan sup ikan nila.
  • Tempat parkir yang nyaman untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
  • Tempat menyewa peralatan olahraga air seperti perahu, kano, atau sepeda air.

7. Desa Sidemen: Eksotisme Alam dan Budaya Bali

Desa Sidemen Bali

Desa Sidemen, terletak di Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, adalah desa wisata budaya dengan pemandangan alam yang masih alami dan indah. Dikelilingi oleh pegunungan, sawah, dan lembah yang hijau, desa ini menawarkan kedamaian dan keindahan Bali yang sejati.

Kain endek, kain tenun khas Bali, adalah salah satu hasil kerajinan yang dapat Anda temukan di desa ini. Selain itu, desa ini memiliki beberapa objek wisata menarik, seperti Pura Besakih, Bukit Jambul, Taman Surgawi, dan Telaga Waja.

Fasilitas yang tersedia:

  • Berbagai pilihan akomodasi mulai dari hotel, villa, resort, hingga homestay.
  • Restoran dan warung yang menyajikan makanan khas Bali seperti nasi campur sidemen, ayam betutu sidemen, dan jaje laklak.
  • Tempat parkir yang nyaman untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
  • Tempat belajar menenun kain endek dengan biaya Rp 50.000 per jam.

Inilah 7 desa wisata terbaik di Bali yang menawarkan pengalaman yang sangat berbeda. Dari budaya yang kaya hingga pemandangan alam yang menakjubkan, Bali memiliki begitu banyak hal untuk ditawarkan.

Melalui pengalaman mendalam ini, kita dapat merasakan getaran budaya, keindahan alam, dan keramahan masyarakat setempat yang memadukan pesona luar biasa Bali. Dengan mengunjungi desa-desa ini, kita tidak hanya melihat sisi lain pulau ini, tetapi juga memperdalam pemahaman kita tentang keberagaman budaya yang membuat Bali begitu istimewa.

Sekarang, giliran Anda untuk merencanakan petualangan Anda sendiri ke desa-desa wisata di Bali ini. Jelajahi keajaiban alam, rasakan keramahan penduduk lokal, dan biarkan diri Anda terpesona oleh keunikan budaya Bali yang tak terlupakan.

Baca Juga