POJOKNULIS.COM - Metode diet saat ini yang cukup popular ialah dengan menerapkan intermitten fasting dimana pola makan diatur dengan berpuasa dalam rentang waktu tertentu.
Diet ini tidak menentukan jenis atau jumlah makanan yang boleh dikonsumsi, tetapi hanya membatasi jam makan.
Intermitten fasting diklaim dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan metabolik, dan mencegah penyakit kronis.
Dengan melakukan intermitten fasting secara konsisten maka tubuh akan mengalami beberapa perubahan salah satunya adalah penurunan berat badan.
Diet ini dapat membantu membakar lemak lebih efektif, karena tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi saat berpuasa. Metode ini juga dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, jika tidak makan berlebihan saat jendela makan.
Selain itu, intermitten fasting juga dapat meningkatkan kesehatan metabolik dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berarti gula darah lebih mudah diatur oleh tubuh.
Penerapan diet ini juga dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan trigliserida, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Dan terakhir, intermitten bisa meningkatkan kondisi kesehatan tubuh karena intermitten yang dilakukan secara konsisten dapat melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan peradangan, yang dapat menyebabkan penuaan dini dan penyakit degeneratif.
Diet ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel baru dan hormon pertumbuhan, yang dapat memperbaiki fungsi otak dan organ lainnya.
Ada beberapa metode diet intermitten fasting yang populer, antara lain:
1). Metode 16/8
Membatasi jam makan dalam 8 jam per hari, dan berpuasa selama 16 jam sisanya. Misalnya, hanya makan antara pukul 12.00 hingga 20.00, dan tidak makan apa pun di luar jam tersebut.
2). Metode 5:2
Makan normal selama 5 hari dalam seminggu, dan mengonsumsi hanya sekitar 500-600 kalori selama 2 hari sisanya. Misalnya, makan normal pada hari Senin hingga Jumat, dan berpuasa pada hari Sabtu dan Minggu.
3). Metode Eat-Stop-Eat
Melakukan puasa selama 24 jam, sekali atau dua kali dalam seminggu. Misalnya, tidak makan apa pun dari sarapan hari Senin hingga sarapan hari Selasa, dan mengulangi hal yang sama pada hari Kamis atau Jumat.
Itulah 3 metode waktu intermitten fasting yang umum dan bisa dipraktekan sesuai dengan kemampuan diri sendiri.
Untuk mulai menerapkan diet intermitten fasting bagi pemula, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
Memilih Metode yang Sesuai dengan Kebutuhan Pribadi
Tidak ada metode yang terbaik untuk semua orang, sehingga penting untuk mencoba dan mengevaluasi metode yang cocok.
Namun, bagi pemula sebaiknya mencoba menerapkan metode yang lebih ringan terlebih dahulu agar bisa beradaptasi dan tidak menimbulkan masalah kesehatan
Memulai Secara Perlahan dan Bertahap
Tidak perlu langsung melakukan puasa yang lama atau sering, tetapi dapat mulai dengan puasa yang pendek atau jarang, kemudian meningkatkan durasi atau frekuensi secara bertahap.
Hal ini dilakukan agar tubuh bisa menyesuaikan secara perlahan dan hasil dari intermitten fasting bisa dirasakan meski butuh waktu.
Menjaga Asupan Nutrisi yang Seimbang
Meskipun diet ini tidak membatasi jenis atau jumlah makanan, tetapi tetap penting untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan sehat, seperti sayur, buah, protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks.
Hindari makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, atau kalori kosong.
Minum Air Putih yang Cukup
Air putih dapat membantu mengatasi rasa lapar, menjaga hidrasi tubuh, dan meningkatkan fungsi organ.
Minumlah setidaknya 2 liter air putih per hari, terutama saat berpuasa.
Berolahraga Secara Teratur
Olahraga dapat membantu membakar kalori, mempercepat metabolisme, dan menjaga kesehatan tubuh. Pilihlah jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik, dan lakukanlah secara rutin.
Mendengarkan Sinyal Tubuh
Setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap diet intermitten fasting. Jika merasa lemas, pusing, sakit kepala, atau tidak nyaman saat berpuasa, sebaiknya hentikan diet ini dan konsultasikan dengan dokter.
Jangan memaksakan diri untuk melakukan diet ini jika tidak cocok atau tidak menyehatkan. Bahkan jika intermitten dilakukan namun mengganggu kesehatan sebaiknya segera dihentikan.
Diet intermitten fasting adalah salah satu pilihan pola makan yang dapat dicoba untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan.
Namun, diet ini tidak cocok untuk semua orang, terutama yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, gangguan makan, atau hamil.
Oleh karena itu, sebelum memulai diet ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui risiko dan manfaatnya.