POJOKNULIS.COM – Dalam dunia kerja salah satu tahap yang cukup menegangkan ialah saat proses wawancara atau interview.
Sesi wawancara kerja adalah salah satu tahap yang paling menentukan dalam proses rekrutmen.
Di sini calon karyawan akan berhadapan langsung dengan pihak perusahaan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang latar belakang, kualifikasi, dan kepribadian.
Namun, tidak semua pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara mudah untuk dijawab.
Ada beberapa pertanyaan yang bisa jadi merupakan jebakan yang bertujuan untuk menguji kemampuan, kejujuran, dan sikap.
Jika tidak siap peserta wawancara bisa saja terjebak dan memberikan jawaban yang kurang tepat atau bahkan merugikan diri sendiri.
Oleh karena itu perlu diketahui dan disiapkan apa saja pertanyaan jebakan yang sering muncul saat sesi wawancara kerja dan bagaimana cara tepat untuk menjawabnya.
Berikut adalah lima contoh pertanyaan jebakan beserta tips untuk menjawabnya:
1. Deskripsi Diri Sendiri Dalam Satu Kata
Pertanyaan ini sebenarnya bertujuan untuk mengetahui bagaimana seseorang melihat diri sendiri dan apa nilai atau karakteristik yang dianggap penting.
Namun, pertanyaan ini juga bisa menjadi jebakan karena harus memilih satu kata yang bisa mewakili seluruh aspek diri, yang tentunya tidak mudah.
Jika memilih kata yang terlalu umum, seperti “kerja keras” atau “jujur”,bisa terlihat kurang kreatif atau berbeda dari kandidat lain.
Sementara jika memilih kata yang terlalu spesifik, seperti “perfeksionis” atau “ambisius” bisa terlihat kurang fleksibel atau bahkan negatif.
Cara tepat untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan memilih satu kata yang bisa menunjukkan kelebihan atau keunikan tetapi juga relevan dengan posisi atau bidang pekerjaan yang sedang dilamar.
Selain itu, calon karyawan juga harus memberikan penjelasan atau contoh yang mendukung pilihan kata, sehingga pewawancara bisa memahami penjelasan yang diceritakan.
2. Alasan Kenapa Berhenti dari Kantor Sebelumnya
Tujuan dari pertanyaan ini sebenarnya untuk mengetahui motivasi dan tujuan karir, serta bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berbeda.
Namun, pertanyaan ini juga bisa menjadi jebakan karena harus berhati-hati untuk tidak memberikan kesan buruk tentang kantor atau atasan sebelumnya, yang bisa menimbulkan keraguan atau kecurigaan dari pewawancara.
Cara tepat untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan memberikan alasan yang positif dan rasional, yang menunjukkan bahwa peserta wawancara berhenti bekerja dari kantor sebelumnya karena ingin mencari peluang atau tantangan yang lebih baik, bukan karena tidak puas atau bermasalah.
Selain itu, calon karyawan juga harus menunjukkan rasa terima kasih atau penghargaan kepada kantor atau atasan sebelumnya, sehingga pewawancara bisa melihat bahwa dirinya memiliki etika kerja yang baik dan sikap yang sopan.
3. Menyebutkan Kekurangan yang Dimiliki
Penjelasan mengenai kekurangan diri sendiri seringkali ditanyakan saat wawancara untuk mengetahui bagaimana calon karyawan menilai diri sendiri dan bagaimana usahanya untuk meningkatkan diri.
Pertanyaan ini juga bisa menjadi jebakan karena harus menyeimbangkan antara jujur dan percaya diri.
Apabila terlalu merendahkan diri atau menyebutkan kekurangan yang berat peserta bisa terlihat sebagai orang yang tidak kompeten atau tidak percaya diri.
Sedangkan jika terlalu memuji diri atau menyebutkan kekurangan yang ringan bisa terlihat sebagai orang yang tidak rendah hati atau tidak realistis.
Cara tepat untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menyebutkan kekurangan yang nyata dan relevan, tetapi juga menunjukkan dan menyadari serta berusaha untuk memperbaikinya.
Tunjukan juga kemajuan atau prestasi dalam mengatasi kekurangan, sehingga pewawancara bisa melihat bahwa calon karyawan memiliki sikap yang positif dan proaktif.
4. Menceritakan Kesalahan yang Pernah Dibuat
Pewawancara bisa saja memberikan pertanyaan kepada peserta yang mengikuti interview mengenai kesalahan dan kekeliruan yang pernah dilakukan.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peserta menghadapi dan belajar dari kesalahan.
Cara tepat untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menyebutkan kesalahan yang nyata dan signifikan, tetapi juga menunjukkan rasa tanggung jawab dan belajar dari kesalahan tersebut.
Selain itu, berikan contoh atau bukti yang menunjukkan keberhasilan atas tindakan yang telah diambil atau langkah-langkah untuk memperbaiki atau mencegah kesalahan tersebut, sehingga pewawancara bisa melihat bahwa calon karyawan memiliki sikap yang profesional dan berorientasi pada solusi.
5. Hal yang Paling Disesali Selama Perjalanan Karir
Pertanyaan terakhir yang mungkin ditanyakan oleh pihak perusahaan atau rekruter yang mewawancarai ialah mengenai penyesalan dalam karir.
Sebenarnya tujuan pertanyaan ini untuk mengetahui bagaimana menghadapi dan mengatasi rasa penyesalan dalam karir.
Cara tepat untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menyebutkan hal yang nyata dan bermanfaat, tetapi juga menunjukkan bahwa peserta tidak terlalu menyesali atau menyalahkan diri sendiri, melainkan mengambil hikmah dan pelajaran dari hal tersebut.
Selain itu, calon karyawan juga harus memberikan contoh atau bukti yang menunjukkan telah mengambil langkah-langkah untuk mengubah atau memperbaiki hal yang disesali, sehingga pewawancara bisa melihat seorang calon karyawan memiliki sikap yang optimis dan berorientasi pada masa depan.