POJOKNULIS.COM - Bulan Februari umumnya sudah mulai memasuki musim pancaroba. Musim ini ialah masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Ataupun sebaliknya, dari musim kemarau ke musim penghujan.
Ada ciri-ciri khas yang bisa kita perhatikan sebagai tanda masuknya kita ke musim pancaroba. Musim ini biasannya diwarnai dengan hujan yang turun tiba-tiba dalam waktu singkat, angin yang tak menentu arahnya, hawa terasa panas dan udara pun terasa lebih terik. Cuaca bisa berubah dalam jangka waktu yang cepat.
Situasi yang seperti itu membuat berbagai virus, jamur dan bakteri menjadi lebih subur perkembangannya. Virus, jamur, dan bakteri menjadi lebih mudah menyerang bayi maupun anak-anak kita.
Maka, kita harus lebih memperhatikan asupan gizi ataupun menu makanan anak-anak kita hingga mereka mempunyai daya tahan tubuh yang lebih kuat. Tak ada salahnya juga, kita sering mengajak anak-anak untuk berolahraga lebih teratur.
Di musim pancaroba biasanya ada beberapa penyakit yang mudah sekali datang atau menjangkiti kita. Alangkah baiknya kita tahu beberapa penyakit tersebut hingga bisa bersikap lebih waspada dan penuh persiapan.
Beberapa penyakit yang kerap datang di masa pancaroba ialah:
1. Diare
Penyakit ini membuat anak atau bayi kita menjadi lebih sering buang air besar. Frekuensinya bisa puluhan kali dalam satu hari. Diare bisa disebabkan oleh berbagai hal. Tetapi yang paling umum ialah karena rotavirus.
Virus jenis ini mudah sekali terbang terbawa angin yang kemudian menempel ke makanan ataupun minuman. Termasuk pula menempel ke bagian tubuh seperti tangan atau telapak tangan. Jangan lupa pula, virus ini bisa menempel ke berbagai perkakas makanan.
Jadi, kita sebaiknya benar-benar sangat memperhatikan kebersihan makanan ataupun minuman anak-anak kita. Jangan pernah lupa untuk mencuci bahan makanan sebelum diolah menjadi masakan.
Termasuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. Anak-anak juga perlu diingatkan untuk menjaga kebersihan dan tak melakukan kebiasaan menggigit kuku.
2. Influenza
Penyakit ini sangat mudah sekali menular. Sejatinya, influenza bisa sembuh dengan kita mengonsumsi makanan-makanan sehat plus buah dan juga beristirahat yang cukup.
Influenza sejatinya menyerang bagian hidung, tenggorokan dan paru kita. Karena itu, Influenza tak bisa dianggap remeh. Terutama jika penyakit ini menyerang anak kita yang berusia di bawah dua tahun. Penyakit Influenza bisa mengakibatkan komplikasi.
Penularan Influenza bisa terjadi dengan media udara. Maka, bagi yang tengah terserang penyakit ini sangat disarankan menggunakan masker untuk menutupi bagian hidung dan mulutnya.
Anak-anak yang terserang Influenza dianjurkan untuk pergi ke dokter hingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Mereka pun sebaiknya lebih banyak meminum air putih hangat.
3. Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue kerap disingkat dengan penyakit DBD. Pemicu penyakit ini ialah gigitan nyamuk yang telah terinfeksi virus dengue. Salah satu ciri kita terserang penyakit ini ialah adanya demam tinggi yang sangat mendadak dalam kurun waktu 2-7 hari. Selain itu, ada gejala lain seperti lemas, mual, muntah dan juga sakit kepala.
Penyakit ini harus ditangani secepat mungkin. Salah penanganan atau tak membawa anak ke dokter, penyakit ini bahkan bisa mengakibatkan kematian. Anak pun sangat dianjurkan untuk banyak beristirahat.
Penyakit DBD dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang sangat cepat di awal musim penghujan. Kita mesti memperhatikan benar kebersihan lingkungan di sekitar kita. Jangan sampai ada tempat yang menjadikan air tergenang hingga menimbulkan jentik-jentik nyamuk.
Sebaiknya air di kamar mandi, ember ataupun tempat lainnya dicek secara rutin untuk memastikan tak ada jentik nyamuk di sana.
4. Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Infeksi Saluran Pernafasan Akut biasa dikenal dengan ISPA. Penyakit ini sesuai namanya maka menyerang bagian pernafasan. ISPA paling mudah menyerang terhadap anak dengan usia di bawah lima tahun. Itu karena sistem imun atau kekebalan tubuh mereka belum terbentuk dengan sempurna.
Ada beberapa gejala yang menyertai jika anak terserang ISPA. Diantaranya ialah, pilek, batuk, demam, tenggorokan sakit ketika menelan makanan. Selain itu juga terasa nyeri di bagian otot, termasuk mata berwarna kemerahan.
Penularan penyakit ini hampir sama dengan penyakit Influenza. Jika ada penderita ISPA batuk atau pilek tanpa menutup hidung dan mulutnya, maka bakteri atau virus akan dengan sangat mudah menyebar di udara. Jumlahnya mencapai miliaran. Maka sangat disarankkan mereka memakai masker untuk menutupi mulut dan hidungnya.
Penanganan penyakit ini sebaiknya dibawa ke dokter untuk mendapatkan obat yang tepat. Penderita juga dianjurkan untuk mengambil waktu beristirahat. (*)