POJOKNULIS.COM - Melamar pekerjaan menjadi salah satu momen yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Apalagi ketika memasuki fase wawancara/interview.
Akan ada banyak pertanyaan yang diberikan oleh pihak perusahaan saat proses wawancara kerja. Salah satu pertanyaan yang sering muncul saat wawancara kerja adalah tentang nominal gaji yang diharapkan oleh pelamar.
Pertanyaan ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pelamar, karena jika menjawab terlalu rendah, bisa jadi mereka merasa dirugikan atau dianggap kurang kompeten.
Namun, jika menjawab terlalu tinggi, bisa jadi mereka dianggap terlalu sombong atau tidak realistis.
Lalu, bagaimana cara menjawab pertanyaan ini dengan baik dan benar? Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Lakukan riset tentang standar gaji di pasar
Sebelum wawancara, kamu harus melakukan riset tentang kisaran gaji yang umum diberikan untuk posisi yang kamu lamar di perusahaan atau industri yang sama.
Kamu bisa mencari informasi dari berbagai sumber, seperti situs lowongan kerja, media sosial, forum online, atau teman-teman yang bekerja di bidang yang sama.
Dengan mengetahui standar gaji di pasar, kamu bisa menentukan ekspektasi gaji yang sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman kamu. Kamu juga bisa menunjukkan bahwa kamu telah melakukan persiapan dan memiliki pengetahuan tentang pasar kerja.
2. Sesuaikan dengan kualifikasi dan pengalaman kamu
Selain standar gaji di pasar, kamu juga harus mempertimbangkan kualifikasi dan pengalaman kamu dalam menentukan ekspektasi gaji.
Kamu harus menilai diri kamu secara objektif dan jujur, apa saja kelebihan dan kekurangan kamu, apa saja prestasi dan kontribusi kamu, serta apa saja skill dan kompetensi kamu.
Kamu bisa membandingkan diri kamu dengan pelamar lain yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama atau lebih tinggi dari kamu. Kamu juga bisa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi gaji, seperti lokasi kerja, jam kerja, tanggung jawab, dan benefit.
3. Berikan rentang gaji, bukan angka pasti
Saat ditanya tentang nominal gaji yang diharapkan, sebaiknya kamu tidak memberikan angka pasti, melainkan rentang gaji. Hal ini agar kamu memiliki ruang negosiasi dengan pewawancara dan tidak terjebak pada angka tertentu.
Rentang gaji yang kamu berikan harus realistis dan masuk akal, tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kamu juga harus siap menjelaskan alasan mengapa kamu memilih rentang gaji tersebut.
Contoh jawaban:
Ekspektasi gaji saya sangat fleksibel. Namun, berdasarkan riset yang saya lakukan, setahu saya upah minimum untuk posisi ini di wilayah Jakarta adalah sekitar Rp X – Rp Y. Berdasarkan data tersebut dan memperhitungkan pengalaman saya selama 2 tahun, ekspektasi gaji saya di sekitar Rp A – Rp B.
4. Jelaskan alasan ekspektasi gaji kamu
Selain memberikan rentang gaji, kamu juga harus bisa menjelaskan alasan mengapa kamu mengharapkan gaji tersebut. Kamu harus bisa memberikan argumen yang kuat dan logis untuk meyakinkan pewawancara bahwa kamu pantas mendapatkan gaji tersebut.
Kamu bisa menyebutkan beberapa hal yang menjadi pertimbangan kamu dalam menentukan ekspektasi gaji, seperti kualifikasi dan pengalaman kamu, standar gaji di pasar, kebutuhan hidup minimal, tujuan karier dan keuangan kamu, serta benefit lain yang ditawarkan oleh perusahaan.
Contoh jawaban:
Saya mengharapkan rentang gaji Rp A – Rp B karena saya merasa itu sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman saya sebagai [posisi]. Saya memiliki [skill/kompetensi] yang dibutuhkan untuk posisi ini dan saya telah menunjukkan [prestasi/kontribusi] di pekerjaan sebelumnya.
Saya juga mempertimbangkan standar gaji di pasar untuk posisi ini dan kebutuhan hidup minimal di wilayah ini. Saya juga tertarik dengan benefit lain yang ditawarkan oleh perusahaan, seperti [benefit].
5. Tunjukkan sikap profesional dan sopan
Saat menjawab pertanyaan tentang nominal gaji, kamu harus menunjukkan sikap profesional dan sopan. Kamu tidak boleh terlalu agresif atau defensif, melainkan harus tenang dan percaya diri. Kamu juga harus menghormati pewawancara dan perusahaan, serta tidak menuntut atau mengeluh.
Kamu harus menganggap pertanyaan ini sebagai bagian dari proses negosiasi, bukan konfrontasi. Kamu harus bersikap terbuka dan fleksibel, serta siap mendengarkan dan menghargai pendapat pewawancara. Kamu juga harus mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.
Contoh jawaban:
Terima kasih atas pertanyaan ini. Saya menghargai kesempatan yang diberikan oleh perusahaan ini. Saya memahami bahwa gaji adalah salah satu faktor penting dalam memilih pekerjaan, tetapi bukan satu-satunya.
Saya juga tertarik dengan visi, misi, dan budaya perusahaan ini, serta peluang belajar dan berkembang yang ditawarkan. Saya bersedia untuk berdiskusi dan bernegosiasi dengan Anda tentang gaji yang sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman saya, serta standar gaji di pasar.
6. Jangan pernah menjawab "terserah" atau "tidak tahu"
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pelamar saat ditanya tentang nominal gaji adalah menjawab "terserah" atau "tidak tahu".
Jawaban ini menunjukkan bahwa kamu tidak memiliki persiapan, pengetahuan, atau kepercayaan diri yang cukup tentang diri kamu sendiri.
Jawaban ini juga bisa membuat pewawancara meragukan kemampuan dan motivasi kamu untuk bekerja di perusahaan tersebut. Kamu bisa dianggap tidak serius atau tidak berminat dengan pekerjaan tersebut.
Tips diatas bisa kamu coba ketika akan menghadapi jadwal wawancara. Sehingga jawaban yang akan diberikan nantinya bisa lebih tepat dan tidak sembarangan.