POJOKNULIS.COM - Wawancara kerja adalah salah satu tahap penting dalam proses rekrutmen karyawan. Wawancara kerja bertujuan untuk mengenal lebih jauh calon karyawan, baik dari segi kemampuan, pengalaman, kepribadian, motivasi, hingga tujuan karir.
Wawancara kerja juga merupakan kesempatan bagi calon karyawan untuk menunjukkan kualitas dan potensi diri, serta menarik minat pihak perusahaan.
Namun, tidak jarang dalam wawancara kerja, calon karyawan mendapatkan pertanyaan-pertanyaan pribadi yang sensitif atau tidak nyaman.
Pertanyaan-pertanyaan pribadi yang sensitif atau tidak nyaman adalah pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat privasi, rahasia, tabu, atau kontroversial.
Contoh pertanyaan-pertanyaan pribadi yang bisa menjadi sensitif atau tidak nyaman adalah:
- Status pernikahan atau hubungan
Pertanyaan ini mungkin ditanyakan untuk mengetahui apakah calon karyawan memiliki tanggungan keluarga, rencana menikah atau punya anak, atau masalah perceraian atau perselingkuhan. Pertanyaan ini mungkin dianggap tidak relevan, diskriminatif, atau mengganggu kehidupan pribadi calon karyawan.
- Agama atau keyakinan
Pertanyaan ini mungkin ditanyakan untuk mengetahui apakah calon karyawan memiliki afiliasi dengan kelompok agama tertentu, pandangan politik atau sosial, atau sikap toleransi terhadap perbedaan. Pertanyaan ini mungkin dianggap tidak penting, ofensif, atau melanggar hak asasi calon karyawan.
- Kesehatan fisik atau mental
Pertanyaan ini mungkin ditanyakan untuk mengetahui apakah calon karyawan memiliki penyakit kronis, cacat tubuh, gangguan jiwa, atau kecanduan obat. Pertanyaan ini mungkin dianggap tidak etis, tidak sopan, atau merendahkan calon karyawan.
Tips Menjawab Pertanyaan Pribadi Sensitif Saat Wawancara Kerja
Jika Anda mendapatkan pertanyaan-pertanyaan pribadi yang sensitif atau tidak nyaman dalam wawancara kerja, Anda mungkin merasa bingung, marah, malu, atau takut. Anda mungkin juga merasa tidak nyaman untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan jujur atau berbohong.
Namun, Anda tidak perlu panik atau emosi. Anda masih bisa menyembunyikan perasaan tidak nyaman Anda dan menjawab pertanyaan tersebut dengan bijak.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menyikapi atau menyembunyikan perasaan tidak nyaman mengenai pertanyaan pribadi yang sensitif dalam wawancara kerja:
1. Tetap tenang dan sopan
Cara pertama untuk menyembunyikan perasaan tidak nyaman Anda adalah dengan tetap tenang dan sopan. Jangan menunjukkan ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang negatif, seperti cemberut, menggelengkan kepala, menghela napas, atau menyilangkan tangan.
Anda disarankan juga tidak menggunakan nada suara atau kata-kata yang kasar, sinis, atau menyerang. Tetaplah tersenyum dan menjaga kontak mata dengan pewawancara. Tunjukkan bahwa Anda menghargai pertanyaan tersebut dan bersedia menjawabnya.
2. Menjawab secara singkat dan umum
Cara kedua untuk menyikapi pertanyaan pribadi sensitif adalah dengan menjawab secara singkat dan umum.
Jangan memberikan informasi yang terlalu detail, spesifik, atau pribadi tentang pertanyaan tersebut. Juga jangan memberikan informasi yang tidak diminta atau tidak relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.
Cukuplah jawab pertanyaan tersebut dengan kalimat-kalimat yang sederhana, netral, dan diplomatis. Tunjukkan bahwa Anda menjawab pertanyaan tersebut dengan jujur dan profesional.
3. Mengalihkan topik pembicaraan
Cara ketiga, Anda bisa berusaha mengalihkan topik pembicaraan. Jika Anda merasa pertanyaan tersebut terlalu sensitif atau tidak nyaman untuk dijawab, Anda bisa mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan ke hal-hal yang lebih positif, menarik, atau relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.
Anda bisa menggunakan teknik seperti mengajukan pertanyaan balik, memberikan contoh atau analogi, atau menyebutkan prestasi atau pengalaman Anda. Tunjukkan bahwa Anda ingin membahas hal-hal yang lebih penting dan bermanfaat bagi perusahaan.
4. Menolak dengan sopan
Cara keempat untuk menyikapi pertanyaan pribadi yang sensitif adalah dengan menolak dengan sopan. Jika Anda merasa pertanyaan tersebut tidak pantas, tidak etis, atau melanggar hak Anda, Anda berhak untuk menolak menjawabnya.
Namun, Anda harus menolak dengan sopan dan profesional, tanpa menyinggung atau menyerang pewawancara. Anda bisa menggunakan teknik seperti mengucapkan maaf, memberikan alasan, atau mengajukan protes. Tunjukkan bahwa Anda menolak pertanyaan tersebut dengan hormat dan tegas.
Dalam menghadapi wawancara kerja, pertanyaan pribadi sensitif mungkin akan muncul sebagai bagian dari proses evaluasi. Namun, ingatlah bahwa Anda memiliki kendali atas cara Anda merespons pertanyaan tersebut.
Dengan menerapkan tips yang telah dibahas di atas, Anda dapat menghadapi situasi semacam ini dengan kepercayaan diri dan kematangan. Ingatlah bahwa pewawancara juga menghargai integritas dan profesionalisme, jadi fokuslah pada kualifikasi Anda dan kemampuan yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.
Ketika Anda merasa tidak nyaman dengan pertanyaan pribadi sensitif, jangan ragu untuk mengambil waktu sejenak untuk merenung sebelum memberikan jawaban.
Beri diri Anda waktu untuk memproses pertanyaan dan memilih kata-kata dengan bijak. Kesantunan dan kematangan dalam menjawab adalah kunci untuk menciptakan kesan positif pada pewawancara.
Tetapkan batas yang jelas pada apa yang Anda ingin bagikan. Jika merasa pertanyaan terlalu pribadi, Anda dapat dengan sopan mengalihkan pembicaraan kembali pada kualifikasi dan kemampuan Anda yang relevan.
Anda memiliki hak untuk melindungi privasi Anda dan menjaga kenyamanan diri dalam wawancara.
Penting untuk diingat bahwa wawancara adalah kesempatan untuk saling mengenal antara kandidat dan perusahaan.
Jika Anda merasa bahwa pertanyaan pribadi sensitif terlalu dominan atau tidak relevan dengan posisi yang Anda lamar, Anda juga dapat menggunakan momen ini untuk mengevaluasi apakah perusahaan tersebut adalah tempat yang sesuai untuk Anda.
Dengan sikap positif, persiapan yang matang, dan kesiapan menghadapi pertanyaan sensitif, Anda dapat membuktikan profesionalisme dan kompetensi Anda kepada pewawancara.