POJOKNULIS.COM – Tahap menegangkan yang dialami seseorang saat melamar kerja ialah ketika wawancara kerja atau interview.
Biasanya tahap ini pelamar akan mempersiapkan dengan sungguh-sungguh dan mempelajari materi yang kemungkinan akan ditanyakan saat wawancara.
Itu semua dilakukan semata-mata agar bisa lolos dan dapat diterima kerja karena bisa melewati fase interview dengan baik.
Saat wawancara kerja setiap pelamar selalu diharapkan memiliki sikap dan perilaku yang baik dan selalu jujur dalam menjawab pertanyaan yang diberikan pihak pewawancara.
Namun, ada juga kebohongan yang boleh dikatakan oleh pelamar kerja disaat interview sedang berlangsung. Lebih tepatnya adalah tidak mengungkapkan secara penuh tentang sesuatu yang dianggap akan merugikan penilaian terhadap pelamar.
Tujuan dari ketidak jujuran ini adalah untuk membuat pelamar tampak lebih kompeten dan memiliki keahlian namun tidak mengurangi skill yang dimiliki oleh pelamar itu sendiri.
Berikut adalah 3 kebohongan yang boleh dikatakan oleh pelamar saat interview atau wawancara kerja:
1. Menyembunyikan Alasan Resign dari Kantor Sebelumnya
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh pewawancara adalah “Mengapa Anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya?”
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah peserta wawancara memiliki masalah dengan atasan, rekan kerja, lingkungan kerja, atau kinerja sendiri.
Apabila menjawab dengan jujur bahwa alasan berhenti karena tidak puas dengan gaji, fasilitas, atau budaya perusahaan, peserta bisa dianggap sebagai pelamar yang tidak profesional, tidak loyal, atau tidak cocok dengan perusahaan yang dilamar.
Oleh karena itu, lakukan alasan dengan berbohong menggunakan alasan yang lebih positif dan diplomatis, seperti ingin mencari tantangan baru, mengembangkan karier, atau belajar hal-hal baru.
Pelamar kerja juga bisa mengungkapkan bahwa dirinya menghargai dan bersyukur atas pengalaman yang didapatkan dari pekerjaan sebelumnya, dan tidak ada masalah pribadi atau profesional yang membuat pelamar berhenti dari pekerjaan sebelumnya.
2. Menyamarkan Kelemahan dengan Cara Cerdas
Saat wawancara pertanyaan lain yang sering muncul dalam wawancara kerja adalah “Apa kelemahan Anda?”
Pertanyaan ini ditujukan untuk menguji seberapa jujur, rendah hati, dan introspeksi sebagai pelamar. Namun, jika pelamar menjawab dengan terlalu jujur bisa menurunkan nilai atau value di mata pewawancara.
Misalnya, saat mengaku bahwa pelamar mudah stres, malas, atau tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, bisa dianggap sebagai pelamar yang tidak kompeten, tidak disiplin, atau tidak bisa beradaptasi.
Sebaliknya, jika mengatakan bahwa pelamar tidak memiliki kelemahan sama sekali, bisa dianggap sebagai pelamar yang sombong, tidak realistis, atau tidak mau belajar.
Oleh karena itu sebaiknya lakukan kebohongan dengan cara yang cerdas, yaitu dengan menyebutkan kelemahan yang sebenarnya adalah kekuatan, atau kelemahan yang tidak terlalu berpengaruh pada pekerjaan yang dilamar.
Misalnya, dengan mengatakan terlalu perfeksionis, terlalu antusias, atau terlalu peduli dengan detail. Selain itu, alasan lain tambahkan juga alasan bahwa Anda sebagai pelamar sudah berusaha untuk mengatasi kelemahan tersebut dengan cara-cara tertentu.
3. Menyatakan Minat dan Hobi Sesuai Posisi yang Dilamar
Pertanyaan terakhir yang sering ditanyakan oleh pewawancara adalah “Apa minat dan hobi Anda?”
Tujuan pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kepribadian, gaya hidup, dan nilai-nilai sebagai pelamar.
Jika pertanyaan tersebut dijawab dengan jujur misalnya suka bermain game, menonton film, atau tidur bisa dianggap sebagai pelamar yang tidak memiliki passion, tidak produktif, atau tidak memiliki visi.
Padahal, minat dan hobi tidak selalu berkaitan dengan pekerjaan yang sedang dilamar. Sebagai pelamar Anda bisa menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang berpengetahuan, sehat, atau peduli dengan lingkungan.
Ungkapkan juga tambahan lain dengan menyebutkan minat dan hobi yang relevan dengan bidang atau industri yang dilamar, seperti seni, teknologi, atau bisnis.
Itulah tiga kebohongan yang boleh dikatakan oleh pelamar saat wawancara kerja. Ingat, berbohong dalam wawancara kerja bukanlah hal yang disarankan, tetapi jika harus melakukannya, pastikan Anda sebagai pelamar melakukannya dengan bijak dan bertanggung jawab.
Jangan sampai kebohongan terbongkar dan merusak reputasi Anda sebagai pelamar yang profesional dan berkualitas.