POJOKNULIS.COM - Saat sedang wawancara kerja atau interview, HRD biasanya menanyakan beberapa hal terkait pekerjaan ataupun personal.
Salah satu pertanyaan yang terkadang ditanyakan HRD saat wawancara kerja terkait masalah personal, yaitu kandidat masih lajang atau sudah menikah.
Pertanyaan ini bukanlah sekedar pertanyaan basa-basi biasa, namun HRD memiliki alasan dibalik pertanyaan tersebut.
Bagi beberapa orang, pertanyaan mengenai status pernikahan memang cukup sensitif. Sehingga menghadapi kebingungan apakah perlu menjawab pertanyaan ini atau tidak.
Berikut ini penjelasan mengenai alasan HRD menanyakan status pernikahan saat wawancara kerja serta bagaimana cara menjawabnya.
Secara garis besar, terdapat 3 alasan yang mendasari HRD menanyakan hal tersebut saat wawancara kerja.
1. Mempertimbangkan Performa Kerja
Orang yang sudah menikah, pasti memiliki prioritas yang berbeda dibanding orang yang belum menikah. Apalagi bagi wanita yang sudah memiliki anak.
Biasanya, orang yang sudah berkeluarga dan memiliki anak tidak fokus dengan pekerjaan karena masalah-masalah yang sedang dialami dalam keluarga.
Hal ini tentu bisa sangat berpengaruh dengan performa kerja. Namun, terdapat juga beberapa perusahaan yang tidak mempermasalahkan status pernikahan.
2. Mempertimbangkan Gaji atau Upah yang Akan Diberikan
Alasan yang terakhir, biasanya HRD menanyakan status perkawinan saat wawancara kerja untuk mempertimbangkan gaji yang nanti akan diberikan.
Beberapa perusahaan di Indonesia, terkadang harus memberikan tunjangan bagi karyawan yang sudah berkeluarga.
Tentu hal ini penting bagi perusahaan untuk memastikan karyawan tersebut sudah menikah atau belum. Namun, hal ini juga belum tentu berlaku pada semua perusahaan.
3. Meminimalisir Resiko yang Terjadi
Selain mempertimbangkan performa kerja, pertanyaan terkait status pernikahan juga terkadang dimaksudkan untuk meminimalisir resiko yang terjadi.
Misal, karyawan yang meninggalkan pekerjaannya secara tiba-tiba karena masalah keluarga yang sedang dialami, tentu hal ini akan berpengaruh terhadap perusahaan HRD tersebut.
Apalagi seorang karyawati, karyawati yang sudah menikah tentu berkemungkinan besar juga akan hamil.
Cuti selama persalinan juga dapat berpengaruh terhadap perusahaan karena harus mencari orang pengganti untuk mengisi posisi sementara karyawati tersebut.
Cara Menjawab Pertanyaan Tentang Status Pernikahan
Setelah mengetahui alasan HRD menanyakan pertanyaan tersebut, perlu diketahui juga cara menjawab pertanyaan tersebut.
1. Jawab secara Jujur dan Apa Adanya
Jawaban yang jujur tentu sangat penting bagi seorang calon karyawan saat wawancara kerja berlangsung.
Selain status pernikahan, pertanyaan lain terkait pengalaman serta hal-hal lain pun harus dijawab dengan jujur.
Ceritakan status perkawinan saat ini, namun jangan terlalu mendetail karena hal tersebut juga merupakan privasi.
2. Tegaskan Bahwa Status Pernikahan Tidak Berpengaruh
Untuk meyakinkan HRD saat wawancara kerja, tegaskan bahwa status pernikahan tidak berpengaruh terhadap performa kerja.
Hal ini bisa menjadi poin tambahan karena karyawan tersebut dapat mememprioritaskan tanggungjawabnya selama di perusahaan.
Pertanyaan ini memang sebenarnya cukup sensitif, namun HRD juga perlu mengetahui hal ini karena alasan-alasan yang sudah disebutkan tadi.
Pertanyaan terkait status pernikahan saat wawancara kerja terkadang memang dilontarkan oleh HRD. Tapi apakah pertanyaan seperti ini wajib dijawab oleh pelamar kerja?
Sebaiknya memang pertanyaan ini dijawab karena akan mengkhawatirkan bagi HRD apabila status pernikahan tadi berpengaruh terhadap performa kerja.
Akan tetapi, jika hal ini berpengaruh terhadap fasilitas yang kita dapatkan selama bekerja, seperti asuransi serta penggunaan cuti maka tidak ada salahnya kan menjawab pertanyaan tersebut?
Maka jawablah pertanyaan tersebut dengan jujur akan tetapi jangan terlalu berlebihan atau mendetail.