Bahan Makanan Penghangat Tubuh Agar Tetap Kuat Saat Musim Dingin

POJOKNULIS.COM - Musim dingin atau musim hujan seringkali membuat tubuh merasa kedinginan dan kurang nyaman. Tak jarang pula tubuh akan mudah terserang penyakit karena kondisi lingkungan yang lembab membuat habitat kuman berkembang lebih cepat.

Untuk menjaga suhu tubuh agar tetap hangat dan optimal, Anda perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat meningkatkan metabolisme dan produksi panas di dalam tubuh.

Makanan dan minuman tersebut biasanya mengandung zat-zat tertentu yang dapat merangsang aliran darah, membakar lemak, atau memperpanjang proses pencernaan.

Apa saja makanan dan minuman penghangat tubuh yang baik untuk dikonsumsi saat musim dingin? Berikut ini daftarnya:

Jahe

jahe.jpg.webp

Tidak salah lagi yakni jahe menjadi salah satu bahan alami yang paling populer sebagai penghangat tubuh. Jahe mengandung senyawa khas tanaman atau fitokimia bernama gingerol dan shogaol.

Keduanya memberikan rasa pedas di mulut sekaligus menghangatkan tubuh.

Makanan yang mengandung ekstrak jahe bisa menaikkan suhu tubuh pada bagian tangan dan kaki pada wanita yang sensitif terhadap dingin. Selain sebagai makanan penghangat tubuh, jahe juga bisa menjadi obat alami untuk sakit kepala dan mual.

Anda bisa mengonsumsi jahe dalam bentuk minuman seperti teh jahe, wedang jahe, atau bandrek. Anda juga bisa menambahkan jahe ke dalam masakan seperti sup, soto, atau rendang.

Bawang putih

bawang-putih.jpg.webp

Bawang putih juga dikenal sebagai makanan penghangat tubuh. Jenis bawang ini mengandung senyawa bernama allicin yang bisa meningkatkan produksi panas di tubuh.

Panas ini didapat dengan cara membakar lemak cokelat (brown fat) di dalam tubuh. Selain menghangatkan tubuh, kemampuan allicin membakar lemak berpotensi membantu menurunkan berat badan.

Anda bisa mengonsumsi bawang putih mentah, seperti dalam salad atau sambal. Anda juga bisa memasak bawang putih bersama dengan daging, ayam, atau ikan.

Cabai

cabe-merah.jpg.webp

Mengonsumsi makanan pedas saat udara sedang dingin juga membantu menghangatkan tubuh.

Cabai mengandung senyawa bernama capsaicin yang memberikan sensasi panas di mulut sekaligus memicu termogenesis, yaitu kenaikan suhu tubuh.

Termogenesis akan meningkatkan metabolisme sehingga menimbulkan panas di tubuh. Karena efek hangatnya, beberapa orang yang makan pedas bahkan bisa berkeringat.

Peningkatan metabolisme juga bisa membantu membakar lemak. Anda bisa menambahkan cabai ke dalam berbagai masakan, seperti sambal, gulai, atau tumis.

Oatmeal

oatmeal-1.jpg.webp

Saat makan, tubuh membakar kalori untuk memecah makanan, menyerap zat gizi, dan mengubah makanan menjadi energi.

Hal ini disebut dengan efek termal makanan. Efek ini bisa meningkatkan suhu tubuh.

Semakin lama dicerna, semakin besar efek termal makanan sehingga suhu tubuh pun meningkat. Oatmeal kaya akan serat dan sumber protein nabati.

Kedua zat gizi ini memerlukan waktu yang lebih lama saat diproses di dalam usus dan lambung. Untuk itu, semangkuk oatmeal hangat bisa menjadi makanan yang bisa menghangatkan tubuh.

Anda bisa menambahkan buah-buahan segar, kacang-kacangan, atau madu ke dalam oatmeal Anda untuk menambah rasa dan nutrisi.

Nasi merah

nasi-merah.jpg.webp

Nasi merah berasal dari beras yang setengah digiling. Pembuatan beras merah hanya menghilangkan kulit luar padinya saja dan tidak melalui proses pemolesan berulang menjadi beras putih.

Itulah mengapa nasi merah memiliki serat yang lebih tinggi daripada nasi putih. Tubuh memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengolah serat sehingga energi yang dikeluarkan pun lebih banyak.

Hal ini meningkatkan suhu tubuh, maka nasi ini cocok sebagai makanan penghangat tubuh. Anda bisa mengonsumsi nasi merah bersama dengan lauk pauk yang sehat, seperti sayuran, ikan, atau tempe.

Teh hijau

teh-hijau.jpg.webp

Selain mengonsumsi makanan, Anda bisa mencoba minuman penghangat tubuh seperti teh hijau. Teh hijau mengandung dua zat aktif, yaitu katekin dan kafein.

Katekin bisa meningkatkan pengeluaran energi dan pembakaran lemak di dalam tubuh. Kafein bisa meningkatkan metabolisme dan termogenesis.

Kombinasi kedua zat ini bisa membantu menghangatkan tubuh saat musim dingin. Selain itu, teh hijau juga memiliki manfaat lain, seperti menurunkan kolesterol, mencegah kanker, dan meningkatkan daya ingat.

Anda bisa menyeduh teh hijau dengan air panas dan menambahkan sedikit madu atau lemon untuk menambah rasa.

Kopi

kopi.jpg.webp

Kopi merupakan minuman favorit banyak orang, terutama di pagi hari. Mengkonsumsi minuman kopi bisa menjadi minuman penghangat tubuh karena mengandung kafein yang dapat meningkatkan metabolisme dan termogenesis.

Konsumsi kopi dapat meningkatkan suhu tubuh pada orang dewasa sehat. Selain itu, kopi juga dapat meningkatkan kewaspadaan, fokus, dan mood.

Anda bisa menikmati secangkir kopi hangat di pagi atau sore hari. Namun, jangan berlebihan mengonsumsi kopi karena bisa menyebabkan efek samping seperti insomnia, jantung berdebar, atau sakit perut.

Daging tanpa lemak

daging-tanpa-lemak.jpg.webp

Sumber protein hewani yang baik untuk tubuh ini diperoleh dari daging tanpa lemak. Protein adalah zat gizi yang memerlukan energi paling banyak untuk dicerna dibandingkan dengan karbohidrat atau lemak.

Hal ini berarti bahwa protein dapat meningkatkan efek termal makanan dan suhu tubuh. Daging tanpa lemak juga dapat membantu membangun dan mempertahankan massa otot yang penting untuk menjaga metabolisme tubuh.

Anda bisa memilih daging tanpa lemak seperti dada ayam, daging sapi tanpa lemak, atau ikan tuna. Anda juga bisa memasak daging dengan cara yang sehat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang.

Cokelat

coklat.jpg.webp

Siapa yang tak suka Cokelat makanan manis dengan citarasa lezat dan meleleh dimulut. Ternyata, cokelat juga bisa menjadi makanan penghangat tubuh karena mengandung senyawa bernama teobromin.

Teobromin adalah alkaloid yang memiliki efek stimulan pada sistem saraf pusat dan sistem peredaran darah. Hal ini dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dan membuat tubuh terasa hangat.

Selain itu, cokelat juga mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung dan kulit. Anda bisa menikmati cokelat dalam bentuk batangan, bubuk, atau sirup.

Namun, pilihlah cokelat dengan kadar kakao minimal 70% agar mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Baca Juga