Cara Mengatasi Burnout Saat Sedang Bekerja

POJOKNULIS.COM - Aktifitas padat seseorang dan jarangnya istirahat dan liburan membuat tubuh terasa lelah.

Tetapi jika dibiarkan secara berkepanjangan akan menjadi masalah pada kesehatan yang disebut juga dengan burnout.

Burnout adalah keadaan kelelahan emosional, mental, dan fisik yang disebabkan oleh stres berkepanjangan atau berulang.

Masalah ini seringkali terjadi karena masalah di tempat kerja, seperti beban kerja yang berlebihan, kurangnya penghargaan, ketidakadilan, konflik nilai, atau rendahnya dukungan dari rekan kerja.

Burnout dapat mempengaruhi kinerja, kesehatan, dan kesejahteraan seseorang, serta meningkatkan risiko depresi, penyakit jantung, diabetes, dan bunuh diri.

Seseorang yang mengalami burnout akan merasa lelah dan kehabisan energi, sehingga kinerja dan produktivitasnya menurun.

Selain itu, ia juga akan lebih rentan terhadap penyakit, seperti flu, pilek, sakit kepala, nyeri otot, nafsu makan menurun, gangguan tidur, atau sakit perut.

Ia juga akan kehilangan minat dan motivasi untuk bekerja, serta merasa frustrasi dan stres. Hal ini dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Untuk mengatasi burnout, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Merawat tubuh

perawatan-tubuh

Tubuh yang sehat dapat membantu mengurangi dampak negatif dari stres. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang, tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, dan menghindari konsumsi alkohol, rokok, atau obat-obatan terlarang.

2. Menemukan sumber masalah

Setiap orang mungkin memiliki faktor-faktor yang berbeda yang menyebabkan burnout. Untuk itu, perlu untuk mengidentifikasi apa saja hal-hal yang membuat stres di tempat kerja, seperti tuntutan pekerjaan, kurangnya kontrol, kurangnya apresiasi, tidak mendapat keadilan, kurangnya komunitas, atau konflik nilai.

3. Mencari solusi

Setelah mengetahui sumber masalah, langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk mengatasinya. Misalnya, dengan berbicara dengan atasan atau rekan kerja untuk menegosiasikan harapan atau batasan pekerjaan.

Selain itu berusaha mencari bantuan atau dukungan dari orang lain, mengubah sikap atau pandangan terhadap pekerjaan, atau mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan minat atau kemampuan.

4. Membuat prioritas

Salah satu cara untuk mengurangi beban kerja adalah dengan memilah-milah apa saja tugas-tugas yang penting dan mendesak, dan apa saja yang bisa ditunda atau didelegasikan.

Selain itu, penting juga untuk menetapkan batas waktu yang realistis dan fleksibel untuk menyelesaikan pekerjaan.

5. Membuat batasan

Banyak orang yang merasa sulit untuk memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Padahal, hal ini dapat menyebabkan stres dan burnout.

Oleh karena itu, perlu untuk membuat batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu istirahat. Misalnya, dengan tidak membawa pekerjaan pulang, tidak memeriksa email atau telepon kerja di luar jam kerja, atau tidak membicarakan masalah kerja di rumah.

6. Menjaga keseimbangan hidup

hobi

Selain bekerja, ada banyak hal lain yang dapat memberikan makna dan kepuasan dalam hidup. Oleh karena itu, penting untuk menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai atau bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Misalnya, dengan berkegiatan bersama keluarga atau teman-teman, mengembangkan hobi atau minat baru, berkontribusi pada masyarakat atau lingkungan, atau belajar sesuatu yang baru.

7. Menyikapi diri sendiri dengan baik

Burnout dapat membuat seseorang merasa tidak berharga atau gagal dalam pekerjaannya. Hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan harga diri seseorang.

Oleh karena itu, penting untuk menyikapi diri sendiri dengan baik dan mengakui prestasi atau kemajuan yang telah dicapai. Selain itu, penting juga untuk bersikap positif dan optimis terhadap masa depan.

Burnout adalah kondisi yang serius yang perlu ditangani dengan segera dan tepat. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan seseorang dapat pulih dari burnout dan kembali merasakan semangat dan antusiasme dalam bekerja.

Sempatkan waktu untuk istirahat dan pergi liburan dengan keluarga ketika akhir pekan. Atau bisa juga dengan menyisihkan waktu dengan mengambil cuti kerja dan menghabiskannya dengan berolahraga dan traveling.

Baca Juga