Inilah 7 Istilah Viral Dalam Dunia Kerja yang Banyak Dibicarakan

POJOKNULIS.COM - Dunia kerja selalu berkembang dan berubah seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.

Hal ini membuat munculnya berbagai istilah baru yang menggambarkan fenomena atau situasi yang terjadi di tempat kerja.

Bahkan istilah-istilah baru dalam dunia kerja ini sempat viral di jagat media X dan Tiktok. Beberapa istilah ini menjadi viral dan banyak dibicarakan oleh para pekerja maupun pencari kerja.

Apa saja istilah-istilah tersebut dan apa artinya? Berikut ini adalah penjelasannya:

Quiet Hiring

Istilah dalam dunia kerja yang pertama ialah quiet hiring ialah praktik perekrutan karyawan baru tanpa mengumumkan lowongan pekerjaan secara terbuka.

Biasanya, perusahaan yang melakukan quiet hiring akan mencari kandidat yang sesuai dengan kriteria mereka melalui jaringan internal, referensi, atau headhunter.

Tujuan dari quiet hiring adalah untuk menghemat biaya, waktu, dan tenaga dalam proses seleksi, serta untuk menghindari persaingan dengan perusahaan lain yang mencari kandidat yang sama.

Quiet Cutting

Ada juga penyebutan istilah quiet cutting yang justru berbanding terbalik dari quiet hiring. Quiet cutting adalah praktik pemutusan hubungan kerja karyawan secara diam-diam tanpa memberikan pengumuman atau alasan yang jelas.

Biasanya, perusahaan yang melakukan quiet cutting akan mengurangi jumlah karyawan secara bertahap dengan alasan pensiun, resign, atau mutasi.

Tindakan dari quiet cutting memiliki tujuan untuk mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi, atau mengatasi krisis.

Rage Applying

Ada juga istilah rage applying adalah perilaku mengirimkan lamaran pekerjaan secara impulsif dan tidak selektif akibat ketidakpuasan atau frustrasi dengan pekerjaan saat ini.

Biasanya, pekerja yang melakukan rage applying akan melamar pekerjaan apa saja yang tersedia tanpa mempertimbangkan kualifikasi, gaji, atau budaya perusahaan.

Perilaku rage applying adalah untuk mencari peluang kerja yang lebih baik, mengurangi stres, atau mengekspresikan kemarahan.

Act Your Wage

diskusi

Muncul juga istilah act your wage yang diartikan sebagai ungkapan yang digunakan untuk mengkritik atau menasehati seseorang yang menghabiskan uang melebihi kemampuan atau pendapatannya.

Biasanya, ungkapan ini ditujukan kepada pekerja yang memiliki gaya hidup boros, konsumtif, atau hedonis.

Tujuan utama dari act your wage adalah untuk mengingatkan atau menyadarkan seseorang agar lebih hemat, bijak, atau realistis dalam mengelola keuangan.

Boomerang Employee

Istilah boomerang employee adalah istilah yang digunakan untuk menyebut karyawan yang kembali bekerja di perusahaan yang sama setelah sempat keluar atau pindah ke perusahaan lain.

Biasanya, karyawan yang menjadi boomerang employee akan mendapatkan posisi, tanggung jawab, atau gaji yang lebih baik daripada sebelumnya.

Tujuan dari boomerang employee adalah untuk memanfaatkan pengalaman, keterampilan, atau jaringan yang dimiliki di perusahaan tersebut.

Career Cushioning

Career cushioning merupakan istilah dalam dunia kerja yang diartikan sebagai strategi yang dilakukan oleh pekerja untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan atau karier.

Biasanya, pekerja yang melakukan career cushioning akan mencari atau menjalin hubungan dengan perusahaan lain, mengembangkan keterampilan baru, atau menciptakan sumber pendapatan alternatif.

Tindakan career cushioning dilakukan untuk mengurangi risiko, meningkatkan peluang, atau menciptakan keamanan.

Resenteeism

resenteism

Istilah dalam dunia kerja yang viral terakhir ialah resenteeism merupakan kondisi di mana pekerja tetap hadir di tempat kerja meskipun merasa sakit, lelah, atau tidak termotivasi.

Kebanyakan pekerja yang mengalami resenteeism akan menunjukkan penurunan kinerja, produktivitas, atau kualitas kerja.

Penyebab dari resenteeism bisa bermacam-macam, seperti tekanan, ketakutan, atau loyalitas. Dampak dari resenteeism bisa berupa stres, kelelahan, atau konflik.

Tren istilah dalam dunia kerja berikut bisa viral karena pengaruh jagat media sosial yang cukup mampu mempengaruhi dan menarik perhatian banyak orang.

Karena itu, sebaiknya lebih bijak lagi untuk menggunakan sosial media agar tren viral yang muncul dan terkenal dikalangan masyarakat tidak membawa pengaruh negatif.

Baca Juga