Cara Mengatasi Nafsu Makan yang Meningkat saat Stres

POJOKNULIS.COM - Seringkali terlalu berlebihan bekerja ditambah lagi dengan permasalahan lain yang mengganggu konsentrasi dapat memicu seseorang menjadi stres.

Stres sendiri sebagai bentuk reaksi tubuh terhadap situasi yang menantang atau mengancam, seperti masalah pekerjaan, keluarga, kesehatan, atau hubungan.

Orang yang mengalami stres dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental kita, termasuk nafsu makan dan perilaku makan. Namun, bagaimana stres bisa memengaruhi nafsu makan kita? Dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi dampak negatifnya?

Stres dapat memengaruhi nafsu makan kita melalui mekanisme hormonal dan saraf yang terlibat dalam regulasi rasa lapar dan kenyang.

Ketika kita mengalami stres, otak kita melepaskan hormon kortikotropin yang berfungsi untuk menekan nafsu makan.

Otak juga mengirimkan pesan ke kelenjar adrenal yang berada di atas ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak hormon epinefrin (sering dikenal sebagai hormon adrenalin). Epinefrin ini membantu memicu respon tubuh untuk menunda makan.

Jika stres berlanjut atau bertahan, ceritanya akan bisa berbeda lagi yang bisa mengakibatkan kelenjar adrenal melepaskan hormon lain yang disebut kortisol, dan hormon ini yang akan memiliki efek untuk meningkatkan nafsu makan dan juga meningkatkan motivasi secara keseluruhan, termasuk motivasi untuk makan.

Selain itu, stres juga dapat memengaruhi nafsu makan kita melalui faktor psikologis dan emosional. Bahkan beberapa berpendapat stres dan peningkatan nafsu makan memang saling berkaitan.

Pada beberapa orang, stres menyebabkan mereka mengabaikan isyarat lapar dan mengalami penurunan nafsu makan.

nafsu-makan-meningkat

Sebaliknya, ada pula yang justru makan berlebihan saat stres melanda. Hal ini karena mereka mencari penghiburan atau pelarian dari masalah yang dihadapi melalui makanan.

Pada sebagian orang karena kadar kortisolnya meningkat, mereka akan cenderung mendambakan makanan tinggi lemak, gula, dan garam. Alhasil banyak yang memiliki keripik kentang, es krim atau makanan junk food lainnya saat sedang stres.

Setelah dicerna, makanan yang mengandung lemak dan gula tampaknya memiliki efek bisa menghambat aktivitas di otak yang berperan memproduksi dan memproses stres dan emosi. Dengan kata lain, makanan tersebut memberikan sensasi nyaman atau bahagia sementara bagi orang yang stres.

Cara Mengatasi Dampak Stres Terhadap Nafsu Makan

Mengingat stres dapat memengaruhi nafsu makan kita secara negatif, baik dengan membuat kita kehilangan atau meningkatkan nafsu makan secara berlebihan, maka penting bagi kita untuk mengatasi dampak tersebut agar tidak merusak kesehatan tubuh dan pikiran kita.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan:

Mengelola stres dengan cara sehat

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi dampak stres terhadap nafsu makan adalah dengan mengurangi atau menghilangkan sumber stres itu sendiri.

Namun, jika hal itu tidak mungkin dilakukan, maka kita perlu mencari cara sehat untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, olahraga, hobi, berdoa, atau berbicara dengan orang yang dipercaya.

Cara-cara ini dapat membantu kita meredakan ketegangan, mengendalikan emosi, dan meningkatkan suasana hati kita.

Mengenali isyarat lapar dan kenyang

Kita perlu membedakan antara lapar fisik dan lapar emosional. Dimana lapar fisik adalah kebutuhan tubuh akan energi dan nutrisi, sedangkan lapar emosional adalah keinginan untuk makan karena faktor psikologis, seperti stres, bosan, sedih, atau marah.

Lapar fisik biasanya muncul secara bertahap dan dapat dipuaskan dengan berbagai jenis makanan. Sementara untuk lapar emosional biasanya muncul secara tiba-tiba dan hanya dapat dipuaskan dengan makanan tertentu, terutama yang manis atau berlemak.

Kita perlu mengenali isyarat lapar dan kenyang kita agar kita bisa makan sesuai dengan kebutuhan tubuh kita, bukan karena emosi kita.

Memilih makanan sehat dan bergizi

makanan-bergizi

Jika kita merasa lapar karena stres, maka kita perlu memilih makanan yang sehat dan bergizi, bukan yang tinggi lemak, gula, atau garam.

Makanan sehat dan bergizi dapat memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh kita untuk mengatasi stres, serta menjaga keseimbangan hormon dan saraf kita.

Beberapa contoh makanan sehat dan bergizi yang bisa kita konsumsi saat stres adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, susu rendah lemak, telur, ikan, daging tanpa lemak, dan yogurt.

Mengatur pola makan yang teratur

Kita perlu mengatur pola makan yang teratur agar tubuh kita mendapatkan asupan energi dan nutrisi yang cukup dan seimbang.

Hindari ngemil secara berlebihan karena hal itu dapat menambah asupan kalori dan lemak yang tidak dibutuhkan tubuh kita.

Jika kita ingin ngemil, maka pilihlah camilan sehat dan rendah kalori, seperti buah-buahan segar, kacang-kacangan, atau biskuit gandum.

Minum air putih yang cukup

Air putih dapat membantu menghidrasi tubuh kita, menjaga fungsi organ tubuh kita, serta membantu mengeluarkan racun dari tubuh kita.

Manfaat minum air putih juga dapat membantu mengurangi nafsu makan karena kadang-kadang kita salah mengira haus sebagai lapar.

Kita perlu minum air putih yang cukup setiap hari, yaitu sekitar 8 gelas atau 2 liter dan menghindari minuman yang mengandung kafein, alkohol, atau gula tambahan karena minuman tersebut dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh kita dan memperburuk stres kita.

Baca Juga
Tentang Penulis
Artikel Menarik Lainnya