POJOKNULIS.COM - Apa itu Love Bombing? Love Bombing merupakan istilah yang merujuk pada perilaku manipulatif seseorang kepada pasangannya di dalam sebuah hubungan. Perilaku ini dapat mengganggu kesehatan mental korbannya sehingga penting untuk melakukan deteksi awal terhadap pelaku.
Istilah “Love Bombing” sedang populer di sosial media, terutama di kalangan generasi muda, untuk menggambarkan situasi percintaan yang dialami.
Fenomena ini merupakan taktik yang digunakan dalam hubungan interpersonal dengan tujuan tertentu. Bukan hanya tren semata, love bombing juga sangat berdampak padakesehatan mental, lho. Banyak literatur psikologi yang telah menyoroti fenomena ini, terutama dalam konteks hubungan asmara dan manipulasi emosional.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui sejak dini tentang love bombing, apa saja indikasinya, dan cara agar tidak terjebak di dalamnya. Yuk, simak sampai akhir!
Apa itu Love Bombing?
Love bombing merupakan taktik manipulasi di mana seorang individu memberikan perhatian dan kasih sayang berlebihan kepada seseorang untuk mencapai tujuan tertentu.
“Love bombing adalah bentuk manipulasi emosional yang digunakan untuk mendapatkan kekuasaan atas seseorang dengan memberikan banyak kasih sayang dan perhatian,” jelas Spirit, Ph.D., LPC, seorang konselor dan pembawa acara ‘Love Goals’ di OWN.
Menurut Dr. Ramani Durvasula, Ph.D., di kanal Youtube Lisa Bilyeu, taktik ini digunakan oleh individu narsistik dalam menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan seseorang untuk mendapatkan kontrol atas orang tersebut.
Bagaimana Sikap Individu Narsistik? Individu narsistik adalah seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik yang signifikan.
Mereka cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang berlebihan, kebutuhan akan pengakuan, kurangnya empati, dan keinginan untuk mengendalikan orang lain.
Jika tidak diatasi dengan baik, sikap-sikap tersebut dapat berubah menjadi tindakan manipulatif yang memengaruhi kesehatan psikologis korbannya.
5 Ciri-Ciri Love Bombing
Dalam love bombing, pelaku dengan sengaja membanjiri pasangan mereka dengan berbagai tindakan romantis, seperti pesan teks yang penuh perhatian, memberi hadiah, dan pernyataan cinta yang berlebihan.
Hal tersebut bertujuan untuk membuat pasangan merasa sangat istimewa dan diinginkan. Namun, dibalik tindakan ini, terdapat motif tersembunyi yang seringkali merugikan korban love bombing. Lalu, apa saja indikasi pelaku love bombing? Berikut 5 tandanya.
1. Memiliki Kepribadian Narsistik
Menurut jurnal yang ditulis oleh Claire Strutzenberg (2016), individu narsistik akan selalu berusaha mencari sumber pengakuan (narcissistic supply) yang dapat memenuhi kebutuhan mereka, seperti perhatian, pujian, dan pengakuan.
Dan love bombing adalah cara bagi mereka untuk mendapatkan sumber pengakuan ini dengan memberikan perhatian dan kasih sayang berlebihan.
Mereka akan memberikan pujian berlebihan dan pengaguman kepada pasangan mereka. Akan tetapi, pujian tersebut cenderung tidak realistis baik tentang penampilan, kepribadian, maupun kualitas pasangan.
2. Posesif dan Kontrol
Ciri umum dari pelaku love bombing ialah sering kali menginginkan pasangan mereka hanya untuk diri mereka sendiri, sehingga mendorong munculnya sifat posesif.
Mulai dari cemburu yang berlebihan, membatasi kehidupan pasangan dengan alasan yang tidak logis, hingga mencoba untuk mengendalikan interaksi pasangan dengan orang lain.
Sifat posesif dan kontrol ini merupakan upaya pelaku untuk memastikan bahwa pasangan mereka tidak akan pergi dan tetap dalam genggaman mereka.
3. Manipulasi Emosional
Selalu merasa terluka atau terancam ketika pasangan ingin menghabiskan waktu dengan orang lain atau melakukan kegiatan pribadi, termasuk dalam tanda love bombing.
Mereka mencoba memanipulasi perasaan pasangan dengan mengancam atau memberikan tekanan emosional.
Manipulasi emosional ini digunakan untuk membuat pasangan merasa bersalah atau takut kehilangan pelaku. Upaya ini dilakukan untuk menjaga pasangan tetap terikat dalam hubungan.
4. Menyalahkan Pasangan
Yang keempat, pelaku terus menyalahkan pasangan untuk setiap masalah dalam hubungan dan mencoba meyakinkan bahwa pasangan mereka adalah sumber masalah.
Perilaku menghindari tanggung jawab ini digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan perasaan superioritas dan kontrol dalam hubungan.
5. Perubahan Drastis dalam Perilaku
Terakhir, perubahan sikap oleh pelaku setelah mencapai tujuan tertentu dari pasangan. Mereka mulai mengabaikan pasangan, menunjukkan sikap dingin, atau bahkan menarik diri dari hubungan, sehingga berujung ghosting.
Perubahan drastis dalam perilaku ini dilakukan dengan motif agar pasangan tetap bergantung padanya.
Dampak Love Bombing
Love bombing bisa sangat merugikan kondisi psikologis dan emosional seseorang. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang bisa timbul akibat love bombing.
- Ketergantungan Emosional
Korban akan merasa bahwa hanya pelaku yang bisa membuat mereka merasa baik dan berharga. - Kehilangan Identitas
Love bombing dapat membuat korban kehilangan identitas mereka, sehingga berusaha untuk memenuhi ekspektasi pelaku dan mengabaikan kebutuhan diri sendiri. - Gangguan Kesehatan Mental
Stres, kecemasan, dan depresi dapat dirasakan oleh korban karena merasa tertekan dan bingung ketika perhatian pelaku kepada mereka tiba-tiba berubah atau berkurang. - Perasaan Terjebak dalam Hubungan yang Tidak Sehat
Kebanyakan korban love bombing sering kali menyadari sikap toxic yang dilakukan pasangannya, namun merasa sulit untuk mengakhiri hubungan karena merasa terikat dengan pelaku.
Cara Mengatasi Love Bombing
Mengatasi love bombing dan melindungi diri dari dampak negatifnya adalah langkah penting untuk mempertahankan kesejahteraan emosional. Ikuti kiat berikut agar Anda terbebas dari hubungan yang tidak sehat.
1. Kenali Tanda-Tanda Love Bombing
Langkah pertama adalah mengenali tanda-tanda love bombing di atas. Waspadai perubahan drastis dalam perilaku pasangan, seperti perhatian dan kasih sayang berlebihan yang tidak realistis.
Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda akan lebih siap untuk mengatasi perilaku love bombing.
2. Tetapkan Batasan yang Sehat
Coba bicarakan dengan pasangan tentang apa saja kebutuhanmu dan bagaimana Anda ingin diperlakukan. Pastikan bahwa batasan yang dibuat adalah keputusan terbaik dan membuat kalian berdua merasa nyaman.
3. Evaluasi Hubungan
Teruslah mengevaluasi hubunganmu. Jika perhatian dan kasih sayang pasangan berubah secara drastis setelah love bombing berakhir, pertimbangkan untuk mempertanyakan apakah hubungan ini sehat dan saling menguntungkan.
4. Hormati Keputusanmu
Jika dirasa hubungan tersebut tidak sehat, ingatlah bahwa Anda berhak untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi dirimu sendiri. Jangan merasa terikat oleh perasaan bersalah atau tekanan dari pasangan.
5. Cari Bantuan Profesional
Jangan ragu untuk mencari bantuan konselor atau terapis yang dapat membantu Anda dalam mengatasi dampak love bombing.
Berkonsultasi dengan tenaga profesional dapat membantumu memahami situasi yang sedang dialami dan merencanakan langkah selanjutnya.
Tak perlu buru-buru karena mengatasi love bombing membutuhkan kesadaran diri, pemahaman, dan kemampuan untuk menjaga batasan yang sehat dalam hubungan.
Yang terpenting, Anda berhak untuk berada dalam hubungan yang saling menguntungkan dan suportif, tanpa perilaku manipulatif yang merugikan.
Segera konsultasikan kepada orang terdekat dan psikolog jika Anda merasa cemas, stres, atau depresi ya!